Epilog

3.1K 225 196
                                    

Long time no see.... happy reading gaess..



Seorang wanita cantik dengan balutan gaun berwarna merah yang sederhana dengan bagian bahu yang terbuka, tengah bersiap untuk sebuah acara penting. wajah cantiknya terlihat begitu anggun dan berseri-seri. Make up yang natural dan tatanan rambut yang sederhana semakin memancarkan aura cantik yang keluar dari dalam dirinya.

 Make up yang natural dan tatanan rambut yang sederhana semakin memancarkan aura cantik yang keluar dari dalam dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visualisasi gaun

Suara langkah kaki mendekat, suara khas pantofel yang bertemu dengan lantai menggema di sebuah kamar bergaya feminim itu. Lelaki ber-tuxedo dengan pantofel hitam yang mengkilat semakin memberikan kesan formal. Lelaki itu memeluk sang wanita dari belakang. Mencium tengkuk wanitanya yang terekspos dengan mata yang terpejam.

"You're so beautiful, bae..."

Sang wanita hanya tersenyum. Dia menikmati perlakuan manis dari lelaki yang telah menyandang status sebagai suaminya sejak empat bulan yang lalu. Bae Joohyun yang telah sah menjadi nyonya Kim segera membalikkan tubuhnya. Mengecup bibir sang suami dan senyuman yang indah keluar secara alami.

"Kau juga tampan, suamiku...."

Seokjin terkekeh. Tak biasanya dia mendapat pujian dari sang istri. "Kau butuh apa?"

Joohyun sedikit bingung. Butuh apa? Kenapa suaminya bertanya demikian?

"Apa maksudmu?"

"Kau butuh apa sampai memujiku tampan, Nyonya Kim?"

Joohyun tersipu malu. Dia menggelengkan kepalanya sambil menunduk. Seokjin gemas dengan tingkah istrinya yang sedang diterpa rasa malu seperti ini.

"Apa kau mau sarapan dariku?"

"Sarapan?," Joohyun mendongakkan kepala menatap netra sang suami.

Seokjin mengarahkan jari telunjuk ke bibirnya. Tak lupa, senyum miring mengiringi kode yang ia berikan kepada belahan jiwanya. Menyadari maksud Seokjin, Joohyun semakin merasa malu. Antara kesal dan tapi bahagia.

"Apa itu boleh?," tanya Joohyun dengan mimik polosnya.

"Tentu! Kita sudah resmi menjadi suami-istri. Jadi kau mau minta hal seperti inipun bukan permintaan yang berat, sayang... kau mau?"

Joohyun mengangguk malu.

Seokjin tersenyum. Perlahan merendahkan badannya, sementara Joohyun memejamkan matanya. Nafas keduanya bertemu. Kurang dari satu senti bibir mereka akan bertemu.

"Apa kalian.... Hah?!"

Suara terkejut membuat keduanya terhenti. Meski sudah menjadi suami-istri, kepergok akan melakukan hal intim pasti tetap merasakan malu. Terlihat di ambang pintu seorang lelaki tengah memunggungi mereka. Dia juga terlihat kikuk.

WHO YOU ARE [JINRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang