20

1.3K 177 36
                                    

Lets Catch Them

Dua mata cantik terbuka. Di dahinya terdapat bekas darah mengalir yang sudah mengering. Wajah nampak pucat dengan penampilan yang berantakan. Badan terikat di sebuah kursi. Dia mengedarkan pandangannya melihat ke sekeliling. Dahyun. Laboran yang menghilang pagi tadi.  betapa terkejutnya ia mendapati Dahyun juga dalam keadaan yang tak jauh berbeda dengan dirinya. Wanita itu memberontak namun sia-sia.

“Sudah bangun?” suara itu menarik perhatiannya. Dia menoleh ke sumber suara. Disana terdapat sosok yang tak asing. Irene Kim, Kim Namjoon dan rekan laborannya Son Chaeyong.

“Tak kusangka kita akan bertemu disini, Kim Yerim,” ucap Irene dengan nada yang mengejek.

“Akhirnya waktu pembersihan telah tiba. Tak seharusnya kau ikut terlibat. Namun, kenyataannya kau malah terlibat sangat jauh. Semestinya, ketika Chaeyong mengingatkan beberapa waktu yang lalu, kau diam saja. Atau mundur. Maka ku jamin, hidupmu akan aman sampai saat ini,” Namjoon juga tak ingin kalah. Dia memberikan tatapan yang mengintimidasi kearah  tawanannya.

“Apa kalian harus melibatkan Dahyun?! Dia tak ada kaitannya dengan ini semua! Bebaskan dia!”

“Tak akan. Yang namanya pembersihan, kita akan membersihkannya sampai ke akar-akarnya. Jadi, kita tak  akan meninggalkan sisa sedikitpun,” jawab Irene.

Yeri menatap tajam Irene. Sungguh, dia tak percaya memiliki saudara kandung seperti Irene.  Bahkan sejujurnya, untuk melihat wajah cantik Irene pun dia tak sudi. Sudah terlalu kecewa dengan apa yang dilakukan Irene. Baginya, menyekap saudara kembar hingga tiga tahun itu sangat tidak manusiawi. Yeri bersumpah, tak  akan menyebut Irene kakaknya sebagaimana dia sudah menerima Joohyun sebagai kakaknya.

Plak

Irene menampar Yeri. Dia bukan tipe orang yang suka dipelototi. Dan Yeri sudah melakukan hal yang tak dia sukai.

“Jaga arah matamu itu anak kecil. Jangan sembarangan melotot kepada atasanmu.”

“Aku tak akan sudi menjadi bawahanmu lagi. Aku tak mau menjadi bawahan dari orang tak punya hati seperti kalian semua!”

Chaeyong mengarahkan pisau tajam kearah Dahyun. “Jaga ucapanmu, atau temanmu ini yang akan menerima akibatnya.”

“Kau iblis, Chae! Kalian semua iblis! Aku pastikan, kalian tak  akan mendapatkan akhir yang membahagiakan. Kalian akan sengsara di sisa umur kalian!”

Plak
Brak

Dua suara yang datang dari Yeri. Namjoon memukul Yeri karena kelancangannya dan suara benda yang terjatuh adalah, Namjoon memukul hingga Yeri jatuh kelantai bersama kursinya dalam posisi masih terikat. Namjoon menekuk lututnya, satu kaki ditekuk untuk tumpuan, dan yang lainnya diletakkan. Salah satu tangannya diletakkan di lutut yang tertekuk sementara tangan lain menarik kuat rambut panjang Yeri.

“Dengarkan aku baik-baik, nona.. apa kau pikir aku ini orang yang santai seperti biasanya? Apa kau pikir yang kejam disini adalah Irene? Kau salah. Aku jauh lebih kejam dari Irene karena akulah yang mengajarinya hingga sampai di titik ini. Dan kau!” Namjoon tersenyum puas melihat bibir tipis Yeri mulai gemetar karena takut. “Kau sudah berani mengusikku. Kau sudah berani ikut campur dalam masalahku. Tidak. Aku tak  akan membiarkanmu ikut campur telalu jauh. Kau harus berhenti sampai disini.”

“Apa kau mau membunuhku?” suara Yeri yang bergetar menunjukkan sampai dimana rasa takutnya.

“Kau pasti tau jawabannya…,” Namjoon mengeluarkan senyum miring hingga dimple-nya terlihat.

WHO YOU ARE [JINRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang