21

1.2K 178 30
                                    

Psikopat


>>Warning. Sedikit ada hal yang menjijikkan mungkin dan bikin ngilu. Bagi yang ngeri bacanya, bisa di skip. A little bit of thriller<<









Suara tawa penuh kepuasan memenuhi ruang rahasia milik Namjoon. Siapa yang tidak bahagia jika orang yang ditargetkan sudah berada dihadapannya semua. Yeri, Dahyun, Joohyun dan Seungwan. Sejujurnya, dia tak menargetkan Seungwan. Tapi wanita itu sendiri yang dengan sukarela ikut terlibat hanya karena ingin berada disamping Joohyun. Tak apa. Namjoon menyukainya. Anggap saja ini pembalasan karena Seungwan pernah meremehkan bahkan mempermalukannya dihadapan staff rumah sakit Hansung.

Joohyun menatap Irene penuh dengan kebencian. Dia tak akan diam jika adiknya dalam kesulitan karena kakak yang memiliki kelakuan bejat seperti Irene.

"Apa yang kau lihat?" tanya Irene dengan nada ketusnya. Dia melepas softlens abu-abu yang selama ini ia gunakan untuk menutupi jati diri yang sebenarnya.

"Aku tak mengira, kalau kakak orang yang sadis. Aku tak mengira kalau kakak sampai hati menyiksa orang-orang yang tak bersalah," Joohyun berusaha kuat. Dia tak boleh terlihat lemah atau ketakutan.

"Apa sepeti itu caramu berbicara dengan kakakmu? Sangat tidak sopan, Joohyun.."

"Apa yang kak Soohyun lakukan sudah benar? Tidak. Kakak hanya akan menyusahkan diri sendiri. Ayolah, kak. Sudahi semua ini. Apa kakak tidak puas membuatku dan ayah menderita? Apa kakak masih ingin menjadi wanita iblis? Sampai kapan kak?!"

"Tutup mulutmu, Joohyun. Jangan menceramahi ku! Aku tak butuh ceramah darimu. Yang aku inginkan adalah, kalian penghalangku dan perusak rencanaku, lenyap! Tanpa sisa," ujar Irene lalu tertawa.

Seungwan menggelengkan kepalanya. "Sungguh. Aku tak habis pikir. Ternyata pemilik rumah sakit jiwa ini menderita gangguan mental lebih parah. Yang perlu dipertanyakan, kenapa pemerintah terkesan melindungi kalian? Berapa banyak uang yang kalian gunakan untuk menyogok mereka? Dan juga, berapa banyak uang yang kalian keluarkan untuk membeli gelar dokter?"

"Diamlah kau orang asing! Kau tak mengerti apapun. Tak seharusnya kau ikut campur ke dalam permasalahan ini. Bagusnya kau itu berada di negara asalmu. Bukan disini," gertak Namjoon.

"Anda bukan Tuhan yang berhak mengatur hidup saya. Anda tak berhak mengharuskan saya untuk tinggal dimanapun. Saya bisa berdiri disini pun karena pasien saya. Kalau pasien saya ada di ruang rawatnya, saya pastikan, tak akan pernah menginjakkan kaki disini."

"Soo sudah siap diposisi," Chaeyong melaporkan.

Namjoon mengangguk-anggukkan kepalanya. Irene segera berdiri dari tempat duduknya dan mengenakan sarung tangan serta masker. Begitu juga dengan Namjoon.

"Kita akan memulai pembersihan ini. Kita akan memanfaatkan apa yang bisa kita manfaatkan. Kalian duduklah dengan tenang, menunggu giliran," ucap Irene dengan senyum psycho terukir di wajahnya.

Seungwan meremas bahu Joohyun. Dan Joohyun membalasnya. Keduanya berdebar dengan apa yang akan dilakukan oleh pasangan Kim itu. Bodyguard berbadan kekar menyeret tubuh lemah Yeri untuk menepi. Agar gadis itu juga bisa menyaksikan apa yang akan dilakukan oleh Namjoon juga Irene. Sementara bodyguard yang lain dan Chaeyong menepi sembari menahan agar Joohyun dan Seungwan tak kabur.

Namjoon memberi kode agar salah satu anak buahnya membawa gadis yang sedari tadi berusaha membebaskan diri, tanpa bisa bicara karena mulutnya tertutup rapat.

"Ikat mereka semua. Dan sumpal mulut mereka agar tidak berisik," perintah Irene. Empat bodyguard beserta Chaeyong mengangguk.

Dahyun. Gadis malang itu sudah berada di sebuah tempat seperti meja operasi. Dia menangis ketakutan. Berharap ada keajaiban yang menolongnya. Sementara Yeri, dia tau apa yang akan terjadi. Memanfaatkan apa yang bisa dimanfaatkan.. perkataan Irene terngiang di telinganya. Dia juga menghubungkan dengan kejadian yang dialaminya beberapa waktu lalu seperti melihat potongan tubuh dan pesanan organ dalam. Tidak, dia berharap ada keajaiban untuk Dahyun. Gadis itu tak tau apa-apa. Dia baru saja akan lulus sekolah dan memiliki cita-cita yang tinggi.

WHO YOU ARE [JINRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang