Kembali
·
·
·
·
Yoongi, Seungwan, Saeron juga Seokjin kembali ke kediaman keluarga Kim. Kedatangan yang tiba-tiba tentu membuat pasangan suami-istri Kim dan Kim Minseok terkejut bukan main. Bagaimana bisa Seokjin yang dianggap gila sudah berada dihadapan mereka? Bahkan didampingi oleh Inspektur kepolisian juga seorang dokter.
Saeron dengan senyum cerahnya tak melepaskan genggaman ditangan sang kakak. Kim Raewon atau ayah dari Kim Seokjin tak mampu menahan lagi air matanya. Pecah. Air mata mengalir dengan bebas. Anak sulung yang tak pernah ditemuinya, anak kebanggannya, anak dari mendiang istri pertamanya, kini sudah kembali.
Seokjin juga tak mampu menahan rasa rindunya. Saeron menarik tubuh Seokjin menuju sang ayah. Lelaki paruh baya itu masih membeku ditempatnya, sehingga Saeron memiliki inisiatif untuk mempertemukan mereka. Seokjin saat ini telah tiba dihadapan sang ayah. Jarak keduanya begitu dekat.
"Papa, Kakak sudah kembali," ucap Saeron lalu kembali berdiri di dekat Seungwan.
Grep
Raewon segera memeluk putranya. Memeluk dengan sangat erat. Pikirannya takut jika ini adalah mimpi yang nantinya jika dia bangun semua akan musnah. Dia tak ingin itu terjadi. Hatinya semakin menghangat ketika mendapat balasan dari sang anak. Seokjin memeluknya pula. Membalas kehangatan yang diberikan oleh ayahnya. Air mata keduanya mengalir membasahi pipi mereka.
Sesaat, ruangan besar itu tak ada suara lain kecuali suara tangis. Bahkan, Saeron sudah berada dalam rengkuhan Seungwan. Gadis itu juga tak mampu menahan air matanya melihat pertemuan yang begitu mengharukan. Melihat kedua orang terkasihnya saling bertemu dan mengasihi membuat Saeron merasa luluh.
Seokjin melepas pelukannya setelah beberapa saat. Ditatap ayahnya lekat-lekat. Dari ujung kaki sampai ujung rambut. Memastikan jika ayahnya selama ini hidup dengan baik. "Bagaimana kabar papa?"
"Apa itu perlu kau tanyakan?" air mata terlihat mengalir keluar lagi dari kedua sudut mata Raewon. "Papa tersiksa tanpamu, nak... Papa sungguh merindukanmu sampai rasanya papa ingin mati. Tapi...," Raewon menjeda perkataannya. Dia mengambil nafas banyak hanya untuk menyelesaikan kalimatnya. Menenangkan diri agar tak sesenggukan seperti anak kecil. "Tapi papa tak tega untuk bertemu denganmu..."
"Papa selalu menolak tiap Sae ajak ke rumah sakit. Papa hanya takut tak bisa mengontrol dirinya jika bertemu denganmu, kak. Papa tak tega melihatmu berada disana, jadi papa memilih untuk tinggal di rumah dan tak pernah menemuimu," jelas Saeron.
Sorot mata tak suka keluar dari dua pasang mata yang juga menyaksikan kejadian mengharukan itu. Tentu saja Kim Minseok dan ibunya. Dia merasa rencana menyingkirkan Seokjin rusak. Tentu saja rusak karena lelaki berwajah tampan yang akan ia singkirkan telah kembali. Kembali tanpa ada peringatan sama sekali.
Seungwan hanya tersenyum miring mengetahui gelagat dari Kim Minseok dan ibunya. Bahkan dia sudah tau jika kedua orang itu tak suka dengan kedatangan Seokjin. Gerak-gerik mereka sangat mencolok dimata Seungwan.
.
Keluarga Kim Raewon duduk di sofa ruang tamu bersama dengan Son Seungwan dan Min Yoongi. Mereka membicarakan perihal kepulangan Seokjin. Min Yoongi tentu saja menjelaskan hal yang perlu dijelaskan.
"Papa bangga punya putri yang berani sepertimu," kata Raewon. Dia mengusap puncak kepala Saeron yang duduk disebelah kirinya.
Saeron tersenyum kikuk. Faktanya adalah, dia sama sekali tak melaporkan hal yang terjadi pada kakaknya ke kepolisian. Dia hanya mengikuti alur yang telah disediakan oleh Yoongi. Dia diminta untuk berpura-pura mengajukan permohonan pemeriksaan ulang pada Seokjin. Padahal, dia sama sekali tak memiliki pikiran kesana. Memang, dia ingin Seokjin bebas, tapi dia sendiri tak tau akan membebaskan dengan cara apa hingga, tawaran emas itu datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO YOU ARE [JINRENE]
FanfictionI know U, but I don't know U... I'm alive, but I'm dead... I live for my ambition... --- This is my first story about Jinrene. Semoga suka, bahasa berusaha untuk memakai tata bahasa baku dengan benar. . ~Lily~ ~ cover by Kak Dian @Dlestari365 ~