12

1.2K 193 114
                                    

Semakin Jelas




Seokjin berada di suatu ruangan asing. Ruangan yang berwarna gelap. Hanya lampu kecil yang menerangi. Dia berlari dari sudut ruang yang satu ke sudut ruang yang lain. Mencoba menembus dinding yang tak pernah bisa dia mengerti bagaimana cara untuk keluarnya. Tiba-tiba suara tangis terdengar.

Seokjin melihat ke sekeliling, mencari tau siapa yang menangis. Siapa yang membutuhkannya. Tapi ruangan itu kosong. Gelap, bukan. Remang-remang lebih tepatnya. Suara tangis yang didengar semakin kencang dan semakin jelas. Bahkan dia mengenali suara itu.

Seokjin yang kini berada disalah satu sudut ruangan membalikkan badannya. Tepat ditengah ruangan, tempat dimana bergantungnya sebuah lampu, ada sebuah kursi. Padahal tadi tak ada apapun disana. Kursi dengan seorang wanita terikat. Dia menangis.

"Joohyun...," Seokjin segera berlari menghampiri wanitanya.

Joohyun hanya bisa menangis. Dia menangisi Seokjin yang tak segera menemukannya. "Kenapa?!!! Kenapa kau begitu lama?!!!"

Seokjin memeluk Joohyun. Dia juga menangis. "Maafkan aku.. aku gagal menemukanmu. Sekarang, katakan padaku. Apa yang terjadi? Bagaimana ikatan ini ada?"

Seokjin mencoba melepas tali-tali yang membelit tubuh mungil Joohyun. Tapi gagal.

"Temui aku, aku mohon... hanya dengan begitu, kau bisa melepaskan tali-tali ini... aku butuh kamu. Aku menunggumu.."

"Aku pasti akan datang. Bertahanlah..."

Joohyun mencium bibir Seokjin dengan air mata yang mengalir cukup deras. Lelaki itu cukup terkejut. Dia dapat merasakan rasa asin karena air mata Joohyun juga membasahi bibirnya. Orang yang dicintainya sedang dalam kesedihan dan dia benci jika ada yang membuat Joohyunnya menangis. Termasuk benci pada dirinya sendiri.

Baru saja Seokjin akan membalas ciuman itu, tiba-tiba apa yang didepannya menjadi hampa. Seokjin membuka matanya. Kosong. Tak ada apapun disekitarnya. Joohyun-nya menghilang lagi. Dia kehilangan lagi.

"Joohyun! Kamu dimana...? Jangan pergi lagi!!! Joohyun!!"

Nihil. Tak ada jawaban. Kecuali sebuah suara lemah seolah berbisik dengan isakan kecil memasuki gendang telinganya. "FIND ME."

.

.

.

Seokjin membuka matanya. Dia terbangun karena hari sudah pagi. Lagi-lagi dia bermimpi aneh. Mimpi yang seperti teka-teki. Mimpi yang tak pernah diduga datangnya. Ada apa dengannya? Apa itu semacam petunjuk?

Dia segera duduk dan mengambil diary ungu. Tempat tunangannya mencurahkan isi hatinya. Dia membaca selembar demi selembar.

2 Maret 2013

Diary... betapa bahagianya aku...

Aku bertemu dengannya. Aku bertemu setelah sekian lama kita berpisah.

Semoga ini awal yang baik bagi hubungan kita

.

.

Seokjin mengulangi dua kalimat terakhir. Kenapa dia tak menyadarinya setelah berkali-kali membaca? Memang, pada tanggal itu dia baru kembali dari tugas di luar negeri. Memang mereka bertemu pada hari itu. Tapi kalimat yang dikeluarkan Joohyun sangat aneh. Setelah sekian lama berpisah? Dia pergi seminggu saat itu. Memang sangat lama. Tapi kalimat Joohyun seolah menggambarkan jika mereka tak pernah bertemu lebih dari seminggu.

WHO YOU ARE [JINRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang