Mata Cokelat & Mata Hitam
●
●
●
●
●
Seokjin memasuki ruangannya lagi bersama Jungkook. Disana sudah ada sebuah kotak berwarna merah maroon. Dan sebuah note.
"Ini dari Yeri. Dia yang meletakkan disini," kata Seokjin.
"Memang itu apa, kak?"
Seokjin mengendikkan bahunya. Dia membuka kotak itu. Disana terdapat sebuah surat. Kotak sebesar itu hanya berisi sebuah surat. Tidak, bukan sebuah melainkan selembar kertas dengan pesan singkat didalamnya.
"Ada apa, kak?"
"Ini dari adikku."
"Kim Min Seok atau Kim Sae Ron?"
"Wahh.. kau sudah menyelidiki latar belakangku sedalam itu?"
"Kami dari kepolisian memang melakukan hal ini sebelum bekerja sama dengan orang lain."
"Ini dari si ambisius Kim Min Seok. Adik yang tak seperti adik. Dia mengincar posisiku sebagai pemegang Light East."
"Aku yakin dia juga terlibat dalam penjebakanmu agar masuk ke rumah sakit jiwa."
"Tepat. Dia dan ibunya menjebakku. Mereka membuatku terlihat seolah gila. Padahal yaaa aku beginilah adanya."
"Memangnya apa isi surat itu?"
"Dia memintaku untuk menyetujui pengalihan hak atas Light East menjadi atas nama dirinya. Jika aku menyetujui, maka dia akan membebaskanku."
"Setelah tiga tahun dia baru memberikan penawaran ini sekarang? Hebat sekali..."
"Dia sudah berkali-kali memintaku melakukan hal ini. Sejak di rumah sakit lamaku, kami sulit untuk bertemu. Tapi setiap bertemu penawaran itu selalu tak ketinggalan."
"Jangan mau, kak. Cukup percaya pada kita. Inspektur Min sendiri yang menjamin kakak akan bebas."
Seokjin mengangguk menyetujui apa yang Jungkook katakan. Dia juga perlu memastikan wanita yang dia lihat selama ini Joohyunnya apa bukan. Memang dia wanita yang mirip dengan Joohyun, tapi ada sesuatu yang menganggu Seokjin.
Langkah wanita itu selalu bergema ditelinganya. Langkah tegas dan penuh aroganisme. Langkah yang menggambarkan pemiliknya yang tak memiliki kehangatan dihatinya. Sama sekali. Joohyunnya tak pernah melangkah seperti itu. Dan lagi, Seokjin menyadari. Langkah wanita yang mirip dengan orang yang begitu dia cintai itu sama dengan langkah kaki wanita yang ada di mimpinya pagi ini. Wanita yang berjalan dibelakang Joohyunnya yang tengah diseret oleh wanita lain.
"Kook, apa kau percaya mimpi itu suatu petunjuk?"
"Terkadang aku mempercayainya sebagai petunjuk atau firasat. Ada apa memang, kak?"
"Aku pagi ini bermimpi. Joohyun memintaku untuk datang ke tempatnya. Dia ketakutan. Tiba-tiba dia diseret oleh dua wanita. Seorang wanita menarik paksa Joohyun. Wanita lain berjalan dibelakang mereka. Aku hanya melihat punggung kedua wanita berjas putih. Tapi wanita yang berjalan dibelakang mereka berdua itu memiliki langkah yang sama dengan Irene. Aku semakin yakin ketika dia tadi masuk ke kamar ini untuk menjemput Dokter jangkung itu."
"Kakak sering bermimpi tentang kekasih kakak?"
"Dulu aku jarang sekali bermimpi tentangnya. Tapi sejak aku disini, dia selalu mendatangi mimpiku. Dan mengatakan untuk menemukannya atau mengatakan jika kita sudah dekat. Kita berada di tempat yang sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO YOU ARE [JINRENE]
FanfictionI know U, but I don't know U... I'm alive, but I'm dead... I live for my ambition... --- This is my first story about Jinrene. Semoga suka, bahasa berusaha untuk memakai tata bahasa baku dengan benar. . ~Lily~ ~ cover by Kak Dian @Dlestari365 ~