Chapter 4

64 6 0
                                    

Keesok sorenya, Jimin membaca laporan dari tim keamanan tentang kegiatan Shin Sae Rin sejak kunjungannya ke apartemen wanita itu. Fakta bahwa wanita itu langsung pergi tergesa-gesa ke pengacara untuk meminta nasihat tidak membuat Jimin terkejut sama sekali.

Jimin merasa puas karena telah memberikan tekanan yang cukup besar kepada Hye Rin, yang memang merupakan tujuannya. Sementara mendiang kakaknya menghadiri acara-acara seremonial dan berpesiar dengan kekasih-kekasih gila pestanya, Jimin memperoleh ketajaman bisnis yang digunakan untuk mengatur investasi perusahaan yang besar di luar negeri. Dunia keuangan yang keras dan bergerak cepat mengasah bakat alami Jimin menjadi semakin cemerlang dan halus. Ia tahu cara bernegosiasi. Begitu ia tahu kelemahan mangsanya dan menemukan waktu yang tepat, ia akan bergerak untuk menyerang.

Menghadapkan Hye Rin pada ketakutan bahwa wanita itu mungkin akan kehilangan semua yang dia dapatkan dari kelahiran putranya merupakan hal yang disengaja. Tidak diragukan lagi, wanita itu menduga ia harus mempertahankan hak asuh atas putranya agar bisa menikmati gaya hidupnya yang sekarang, tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Ketika wanita itu tahu dia bisa menyerahkan Min Jae tanpa melepaskan jaminan finansialnya, Jimin yakin wanita itu akan langsung menerima tawaran tersebut.

Tetapi ia sangat geli ketika membaca Hye Rin ternyata menghabiskan waktu dua jam di salon kecantikan siang itu. Jadi Shin Hye Rin asli akan menunjukkan diri! Ejekan Jimin tentang penampilannya yang tidak menarik itu ternyata membuat wanita itu sangat terganggu. Apakah wanita itu sudah menduga ketika Jimin mengatur pertemuan pertama tersebut bahwa Jimin lah yang memiliki kekuasaan atas keuangannya? Untuk apa lagi Hye Rin berusaha keras menampilkan diri sebagai sosok palsu itu? Bagaimana dia bisa berpikir Jimin akan terkesan dengan samaran seperti itu? Jung Soo, walaupun sangat ahli dalam masalah wanita, tidak akan melirik dua kali ke arah wanita dengan gaya rambut mengerikan, kacamata tebal, dan pakaian kuno.

Tetapi mungkin Shin Hye Rin bukan wanita cerdas, aku Jimin malas. Begitu naif, begitu ceroboh, pikir Jimin. Tetapi ia kaget karena wanita itu tidak mengenalinya berdasarkan sejumlah besar foto keluarga di kapal pesiar mendiang kakaknya.

Semoga saja ia bisa menyelesaikan urusan tidak menyenangkan itu hari ini karena ia tidak ingin menguji kesabaran ayahnya. Ia sudah menyuruh staf pengasuh berjaga-jaga untuk merawat keponakannya. Mungkin saja kedatangan seorang cucu bisa mengalihkan perhatian ayahnya dari masalah lebih pribadi yang sialnya jadi semakin mendesak karena kematian Jung Soo... pernikahan Jimin.

Jimin sangat sadar ia beruntung karena masih melajang pada usia 30 tahun. Tetapi dulu ayahnya takut ketidakmampuan Jung Soo bertahan dengan seorang wanita adalah akibat langsung karena dipaksa menikah saat dia masih terlalu muda untuk membuat komitmen semacam itu. Bagaimanapun, sejauh menyangkut Jimin, kematian Jung Soo telah mengubah keseluruhan cerita hidupnya. Menikah dan memberikan anak laki-laki untuk meneruskan keturunan merupakan hal yang sangat penting sekarang.

Jimin akan membiarkan ayahnya memilihkan pengantin untuknya. Kenapa tidak? Selama dua tahun terakhir, Keluarga Park sering mengadakan kegiatan-kegiatan sosial hanya untuk memastikan Jimin bertemu banyak wanita muda. Diam-diam, banyak calon pengantin sudah diajukan kepada Jimin, dengan harapan ia akan melakukan apa yang diharapkan semua orang dan jatuh cinta. Tetapi kesadaran bahwa ia menjadi terget setiap senjata feminin membuatnya sangat kritis. Dan konsep cinta membuat Jimin lebih dingin daripada es di Kutub. Jung Soo selalu jatuh cinta, tetapi Jimin hanya pernah jatuh cinta sekali dan pengalaman itu membuatnya trauma. Cinta merupakan kelemahan dan Jimin tidak ingin menjadi korban untuk kedua kalinya.

***

To Be Continue

The Heirs Wife (Serial Sister Brides Book#1) [Complete] ✅Where stories live. Discover now