The Heirs Wife (Serial Sister Brides Book#1) [Complete] ✅

Chapter 29

Dua hari kemudian, Sae Rin keluar dengan wajah berseri-seri dari ginekolog. Sae Rin diberitahu bahwa ia sangat sehat dan semua ketakutannya sudah disingkirkan. Peraturan Dr. Lee ternyata memang terlalu ketat. Para pengawal menunggunya di lantai dasar rumah sakit supermodern itu dan begitu pintu lift terbuka, mereka bergerak maju, terlihat lega dengan kemunculan Sae Rin. Sae Rin menduga Jimin menginstruksikan mereka untuk menempel kepadanya seperti lem super tetapi, menyadari besarnya perhatian yang tertuju kepadanya karena keberadaan mereka, Sae Rin meminta mereka menunggu di bawah. Kira-kira dalam waktu dua belas jam, Jimin akan bersamaku lagi dan aku sudah tidak sabar ingin memberitahunya tentang bayi kami, pikir Sae Rin senang.

Limosin itu melaju di jalan kota yang lebar berpagar pepohonan dan menuju rumah keluarga Park. Jimin mengatakan kepadanya bahwa mereka memiliki villa luas di lokasi rumah uatama keluarga Park dan Sae Rin ingin sekali melihatnya. Karena kunjungan Sae Rin sudah direncanakan sebelumnya, ia disambut di pintu utama oleh seorang pria yang memperkenalkan dirinya Yun Ho dan membungkuk begitu rendah kepada Sae Rin sampai Sae Rin takut pria itu akan terjungkal ke depan.

Sudah jelas bahwa Yun Ho menjalankan perintah ayah mertuanya, Tn. Park dan salah satunya adalah menunjukkan jalan ke villa Jimin. Yun Ho sudah diminta memberikan tur resmi mengelilingi lokasi rumah utama keluarga Park kepada Sae Rin dan menjelaskan sejarah keluarga Park. Dia pria yang sangat baik, tetapi setelah dua jam penuh, Sae Rin mulai merasa agak lelah. Melihat bayangan wajahnya sendiri yang lelah di cermin, Sae Rin menyarankan bahwa mungkin mereka bisa melanjutkan tur itu di lain hari.

Yun Ho membawanya ke pekarangan luar yang diterangi matahari yang digambarkan Jimin dengan ringan sebagai villa. Tersembunyi di balik air mancur mewah dan pohon csuarina yang sangat indah terdapat rumah yang digambarkan Sae Rin sebagai rumah yang paling kokoh. Ia tersenyum melihat rangkaian mawar kuning di aula yang luas, menikmati sejuknya AC, dan terkejut ketika diberitahu seorang tamu sudah menunggunya.

"Tamu?" tanya Sae Rin, hatinya mencelos, karena tidak ada yang lebih ia inginkan selain melepaskan sepatu, duduk, dan menikmati secangkir teh dengan santai.

Pelayan pria senior itu menundukkan pandangan matanya. "Nyonya Yeon Jung sudah lama menunggu anda."

Tubuh Sae Rin menegang. Well, sepertinya, entah ia suka atau tidak, pertemuan itu seharusnya dilakukan jauh sebelum hari ini. Dalam minggu-minggu terakhir ini, ia sudah menerima kunjungan dari putri sulung Jung Soo, Soo Young, juga ibu Chae Young yang orang Inggris, Magaret, dan anak-anaknya. Mereka semua menyenangkan dan ia sangat senang bergaul dengan Magaret, yang sangat baik hati dan bersahabat. Mungkin aku sendiri sudah lalai karena tidak mengirimkan undangan dengan sopan kepada Yeon Jung, pikir Sae Rin penuh penyesalan, karena adegan memalukan ketika mereka pertama kali bertemu di rumah Jimin harus diabaikan dan dilupakan. Yeon Jung merupakan anggota keluarga Jimin dan tidak boleh diabaikan.

Di ruang duduk bermandikan cahaya matahari, yang dihiasi perabot antik mewah, Yeon Jung berdiri menyambut Sae Rin dan untuk sesaat Sae Rin tidak bisa melakukan apa-apa selain tercengang karena Yeon Jung sangat cantik, jauh lebih memesona daripada yang bisa diingat Sae Rin. Wanita berambut cokelat itu memiliki kesempurnaan seperti boneka keramik indah dan setelan ketat karya perancang tampak luar biasa di tubuhnya yang ramping dan elegan.

Seketika Sae Rin merasa seperti raksasa dibandingkan wanita itu dan ia berkata canggung, "Aku minta maaf karena tidak ada di sini ketika kau datang."

"Aku lega kau bersedia berbicara denganku setelah kejadian tidak mengenakkan ketika kita pertama kali tahu tentang keberadaan masing-masing." Ucapan Yeon Jung yang lancar dan tanpa rasa malu mengenai keberadaannya yang berani di kamar tidur Jimin pada hari pernikahan Sae Rin dan Jimin malah menambah ketegangan Sae Rin. "Aku bersedia mengorbankan harga diriku demi Jimin."