Bel masuk belum berkumandang sehingga membuat seorang gadis bertubuh mungil dan kurus yang tak lain adalah Safira Anindita Rasfia atau Fira, sama akrabnya memilih sibuk bermain dengan ponselnya.
Sebenarnya Fira sedang sibuk melihat postingan artis favoritnya yang membuat hatinya berdebar-debar setiap waktu. "Very handsome!" pekik Fira begitu melihat foto artisnya favoritnya yang memang sangat tampan.
Sepertinya itu membuat kesalahpahaman bagi orang lain yang mendengar pekikan Fira. Orang itu adalah Rafa orang yang duduk di bangku di belakang Fira.
Laki-laki itu tampak mengerutkan keningnya bingung, "Apa? Lo tadi bilang Verry ganteng?" tanya Rafa heran memastikan.
Fira yang mendengar ucapan Rafa langsung membalikkan badannya menatap Rafa, "Gue nggak bilang Verry ganteng, tapi gue bilangnya very handsome," jawab Fira membenarkan.
"Sama aja kali!" Rafa terlihat tidak begitu peduli dengan penjelasan Fira.
"Ya beda lah! Gue itu bilang very handsome, bukan Verry ganteng!" sanggah Fira cepat.
"Lah kan artinya very handsome itu Verry ganteng, mana yang beda?"
"Lo itu bisa bahasa Inggris gak sih?! Artinya very handsome itu sangat tampan, bukannya Verry ganteng!"
"Sama aja kali!"
Fira semakin kesal dengan tingkah Rafa, kenapa coba di hidupnya sebagian besar laki-laki yang dikenalnya cukup mengesalkan?
"Lo ngelamunin apaan?" Rafa berusaha menyadarkan Fira yang melamun sambil menggerakan tangannya di depan wajah gadis itu. Gerakan kecil itu langsung membuat Fira tersadar dari lamunannya.
"Gue gak ngelamunin apa-apa. Soal gue bilang Verry ganteng itu-salah. Gue emang bilang very handsome. Dan itu untuk artis favorit gue." Fira menjelaskan dengan sabar sambil menyodorkan ponselnya pada Rafa.
Rafa menyambar ponsel Fira dengan cepat lalu melihat, dia terlihat menatap remeh foto yang ada di ponsel Fira karena Rafa merasa dirinya lebih ganteng dari orang yang ada di ponsel Fira itu.
"Oh ini yang lo bilang ganteng, jelas-jelas lebih ganteng gue daripada dia. Mata lo udah buram, Fir." Dengan ekspresi mengesalkan Rafa mengembalikan ponsel Fira.
Fira mengambil ponselnya dengan cepat, matanya menajam menatap Rafa, "Lo lihat dari mana coba? Jelas-jelas artis favorit gue itu lebih ganteng dari lo!"
"Dari mana gantengnya muka cewek gitu. Jijik gue, mendingan gue yang macho."
"Lo bilang artis favorit gue muka cewek?!Yang muka cewek itu lo, bloon!" Fira sangat tidak terima jika artis favoritnya dibilang muka cewek alias banci.
"Kalian kenapa kalian ribut amat? Pusing tahu nggak gue dengernya!" Syifa yang tadinya sibuk belajar dan nampak fokus membaca buku pun angkat bicara.
"Fa, gue gak ribut. Rafa yang ribut!" Fira menunjuk Rafa, mencoba mengelak tuduhan Syifa.
"Gue enggak salah!" Rafa tentu tidak terima dengan ucapan Fira.
"Lo salah, itu kenyataan."
Rafa yang sebenarnya ingin bicara namun cepat di potong oleh Syifa.
"Udah, gue itu mau belajar! Jadi kalian berhenti ributnya!"
"Tumben lo belajar, biasanya lo males amat yang namanya belajar." Fira, Syifa, dan Rafa kompak menoleh saat mendengar suara yang sangat mereka kenali.
"Verry!!" teriak mereka bertiga serempak. Dan itu membuat seisi kelas pun menengok ke arah mereka yang sangat menganggu ketentraman.
"Kalian ber-empat ini. Gak bisa ya sekali aja gak bikin ribut, kita semua lagi belajar ini!" Lara sang ketua kelas pun angkat bicara karena sedari dirinya tak sanggup lagi mendengar keributan yang ketiganya perbuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Annoying BOYS (COMPLETED)
Teen Fiction[PROSES REVISI] Apa yang akan kamu lakukan, jika mempunyai teman laki-laki yang menyebalkan? Menghadapinya, menjauhinya, atau bersikap sama padanya? Pasti kamu bingung dengan reaksi apa yang kamu lakukan. Apalagi di saat semua orang membencimu kar...