12 (REVISI)

798 40 1
                                    

Fira menggerutu, karena kenalakalannya yang membolos pada waktu itu membuatnya dikenakan hukuman.

Apa hukumannya?

Hukumannya ada meluruskan pikiran dua orang murid pindahan, yang nakalnya benar-benar nakal.

Yang satunya perempuan, suka merokok, membolos, bermain di club malam bersama teman-temannya. Kalau tidak salah namanya, Sandra Mellyana. Melly adalah sapa akrabnya.

Kata Bu Mira, Melly itu langganan BK dan juga langganan keluar dari sekolah. Melly pindah juga karena dikeluarkan.

Fira benar-benar tidak mau mengorbankan masa tenangnya untuk menghadapi murid pindahan yang banyak ulah itu.

Tapi naas, nilainya akan hancur kalau dirinya tidak nurut.

Yang lebih menyiksanya lagi adalah, murid yang satunya adalah laki-laki. Dan buruknya, Fira bertengkar hebat dengan laki-laki itu saat mereka baru bertemu.

Fira yakin, laki-laki itu tidak akan membiarkannya tenang sedetik pun. Fira jamin, laki-laki itu akan menggegerkan hidup damainya.

Bye-bye hidup damaiku!

"Melly ya?" tanya Fira sopan saat kebetulan berjumpa dengan Melly yang duduk diam sambil merokok.

Itu benar-benar rokok, bukan yang lain.

Fira menutup hidungnya, ia alergi rokok garis keras.

"Ya. Kenapa?" balas Melly cuek yang masih setia menghirup rokoknya. "Ada apa siswi teladan nemuin gue?"

"Gue ada perlu sama lo. Bu Mira minta gue buat jadi guru lo secara pribadi, beliau mau lo berubah menjadi lebih baik dengan bantuan gue."

Melly tertawa hambar, "menarik." Melly membuang rokoknya dan menginjaknya. "Sayangnya gue nggak tertarik."

Melly berjalan santai meningalkan Fira.

Fira mendengus mengepalkan tangannya. Cobaan apalagi ini? Kenapa susah sekali membujuk orang menuju jalan kebaikan?

Melly tiba-tiba berhenti dan menolehkan kepalanya, senyuman manis terukir di bibirnya. "Gue berubah pikiran. Ajak Very juga, ya?"

Dada Fira berdebar kencang. Apa ini? Apa dirinya terusik karena yang dilakukan Melly adalah bentuk dari penikungan.

Tapi mengapa? Fira bukannya tidak menyukai Verry, namun, mengapa dadanya seberisik ini? Astaga! Apa hatinya berpindah haluan?

"V-Verry?"

"Iya." balas Melly cepat, "gue tertarik sama Verry. He's my type. Kalau lo nggak mau, gue juga nggak mau."

Apa itu bentuk ancaman secara tidak langsung padanya?

"Lo?"

"Gue tahu, lo pacaran sama Verry. Tapi, lo nggak suka sama dia. Jadi, nggak salahkan kalau Verry gue deketin? Kalian nggak saling suka."

Mulut Fira menganga, walaupun itu kenyataannya. Tapi, Fira rasa dirinya tidak terima dengan hal itu. Hatinya menolak keras pernyataan Melly.

"Jangan sok bodoh, Safira. Putusin sekarang, masa depan lo jadi taruhan." senyum miring tertera di wajah cantik Melly.

Fira bisa gila kalau terus-terusan ditekan seperti ini. Apa tujuan Melly sebenarnya adalah memiliki Verry, dan dengan bantuannya lah Melly akan mencoba mendekati Verry.

"Melly, maaf ya? Bukannya gue gimana-gimana. Verry itu pacar gue, dan secara nggak langsung. Lo nyuruh gue deketin kalian, apa itu benar? Pacar macam apa gue."

The Annoying BOYS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang