Chapter 23

87.3K 2.4K 12
                                    

Sudah dua hari ini Lia di jauhi oleh Levin. Bukan hanya di kantor, di rumah pun Levin selalu menghindar dan tidak mengajak bicara, sebenarnya apa salah Lia? Di kantor pun entah kenaoa semua orang menyuruh Lia, tidak dengan OB yabg lain? Kenapa mereka semua seolah-olah sengaja dan kompak memperlakukan Lia seperti ini.

"Mama, nanti pulang kerja beliin Axel Pizza" ucap Axel

"Axel mau Pizza? Iya deh entar mama beliin" ucap Lia

"Yee sayang mama" ucap axel sambil memeluk Lia

"Iya sayang, mama sayang Axel juga" ucap Lia

"Axel sini nak" ucap Levin dari depan tangga

Axel menghampiri Levin "Kenapa pa?" tanya Axel

Levin menggendong Axel "Kamu mau apa? Pizza?"

Axel mengangguk

"Nanti papa beliin, dengan ekstra keju dan sosis kesukaan kamu, terus mau ice krim juga? Mau apa lagi anak papa ini?" tanya Axel

"Axel mau ice krim aja Pa" ucap Axel

"entar pulang kerja papa beliin, kamu jangan suruh siapa siapa lagi, kecuali papa" ucap Levin

"Siap Pa" ucap Axel

"Mama, Pizza nya gak jadi, kata Papa, Papa mau beliin Axel sama ice krim juga" ucap Axel

"Kalau begitu Papa pergi kerja dulu ya sayang" ucap Levin sambil mencium pipi gembul Axel

"Jangan nakal" ucap Levin seraya pergi menurunkan tubuh anaknya itu dan pergi, tanpa pamit ataupun mengajak Lia untuk berangkat bareng, mereka sudah seperti orang asing saja sekarang

Kembali ke kantor, Lia kini akan mengepel ruangan

Brukk

"Astaga" kaget seorang wanita saat dirinya terpeleset

"mbak tidak apa apa? Hati-hati yah, saya.." tanya Lia

"Hati-hati, Ngepel itu yang becus dong mbak, mbak mau bersih bersih atau mencelakai orang? Ini ngepel apa kebanjiran, staff perusahaan sebagus ini ternyata jelek juga yah" hardik wanita itu

"Jaga omongan anda" ucap Lia

"Apa? Anda mau nyalahin saya?" tanya wanita itu mulai emosi

Lia menatap kesal wanita ini, baru saja ia akan menyumpah serapahi wanita ini, tiba tiba saja ia di panggil oleh salah satu OB.

"Mbak, anda di suruh pak bos membuatkan kopi" ucap OB itu

"dasar OB gak tau diri, gak punya sopan santun, saya itu tamu disini" ucap Wanita itu

"gak nanya" ucap Lia lalu pergi begitu saja

Lia segera membuatkan kopi hitam kesukaan Levin, ia tau Levin sangat suka kopi buatan Lia. Karena itu Levin tidak menyuruh orang lain membuatkan kopinya.

"Permisi" ucap Lia sambil menaruh gelas di meja Levin

Levin meminum kopi itu sambil sibuk dengan.

Byurrr

Levin menyemburkan kopi yang ia minum barusan

Merried with Famous CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang