Chapter 19 [Kenapa]

1.3K 101 3
                                    


aku merasakan semua tubuh mengalami sebuah peningkatan akibat obat yang aku minum.

baiklah mungkin dengan ini aku dapat mengalahkannya.

"gravity"

"APA YANG TERJADI KENAPA BADANKU MENJADI SANGAT BERAT"

aku secara perlahan mendekatinya dan menciptakan sebuah pedang dari semua elemen.

"TUNGGU JANGAN BUNUH AKU!!"

aku tersenyum dan mengabaikan permohonan ampunnya. tanpa basa basi aku langsung memotong lehernya.

rasanya sedikit menjijik untuk dilihat.

aku berbalik untuk pergi namun rasa sakit diperutku menjadi sangat sakit dan aku memuntahkan darahku.

ahh sepertinya kekuatanku membuatku mengalami luka dalam.

"KAU KIRA AKU AKAN MATI SEMUDAH ITU"

saat aku mendengar suara itu bangkit dari lantai dan menyerangku secara tiba tiba.

aku tidak dapat menghindarinya.

"kiriya"

tiba tiba seseorang mendorongku dari samping hingga aku jatuh.

seseorang yang mendorongku adalah

"Hiromi!!"

aku langsung memotong tangan bre**s*k yang berani menyerang hiromi.

lalu aku langsung membawa hiromi menjauh dari si brengsek.

luka hiromi cukup parah yaitu bagian belakangnya terdapat luka cakar yang sangat besar.

aku langsung bergegas mengambil obat dari dalam penyimpananku.

"minum ini terlebih dahulu"

aku memberikan obat penahan rasa sakit kepadanya.

"kenapa kau melakukan ini hiromi padahal aku sudah menyuruhmu untuk pergi dari sini"

"karena jika kau mati maka kau tidak dapat menepati janjimu"

"dasar bodoh"

hiromi tersenyum dan perlahan dia menutup matanya.

aku tidak akan membiarkanmu mati disini.

"regen"

perlahan luka yang ada di belakang hiromi menutup.

aneh kenapa mata kananku tidak dapat melihat dengan jelas. tunggu ini.

mata kananku tidak dapat aku rasakan. sepertinya bayaran kali ini adalah mataku.

aku merebahkan hiromi dilantai.

"mari kita akhiri ini dasar brengsek"

"JADI BEGITU CARA KERJA KEKUATANMU"

"sepertinya otakmu masih melekat di kepalamu"

karena kekuatannya vary kemungkinan besar dia juga dapat merubah titik vitalnya bahkan letak kepalanya kebagian lain. sungguh licik.

aku akan membunuh si bangsat ini sampai dia tidak dapat lagi merasakan bagaimana caranya bernapas.

"Shadow Walk"

aku menghilang dan menjadi sebuah bayangan.

aku muncul dari belakangnya.

"RENCANAMU MUDAH DITEBAK"

dia mengayunkan lengannya yang berisi cakar kearahku.

saat dia menyerangku tangannya sudah menghilang.

"APA YANG TERJADI"

seperti biasa reaksinya selalu saja begitu dan membuatku bosan.

saat dia ingin mengayunkan tangan yang satunya lagi tangannya sudah menghilang lagi.

"bergerak sekali lagi maka kau akan mati"

semua kawat sudah terpasang ditubuhnya saat aku melewatinya dengan kemampuan bayanganku.

"JIKA AKU MERUBAHNYA MAKA ITU AKAN HILANG"

"silahkan jika mau dicoba"

saat dia ingin menyentuh kawat yang dia lihat kali ini tangannya kembali lagi putus.

"APA YANG TERJADI"

"Bisakah kau berhenti berkata 'apa yang terjadi' itu membuat terlihat sangat bodoh"

"tentu saja kau tidak dapat merubahnya karena kawat ini sebagian dari mereka dibuat sangat tipis dan lagipula mereka ada ribuan apakah kau sanggup merubahnya"

"RIBUAN"

rasanya seperti mengajari seseorang murid yang gobloknya tidak dapat diobati.

"sebelum kau mati aku ingin sekali mencoba seberapa hebat kemampuan regenarasimu"

"TUNGGU DULU"

POV 3

dengan begitu kiriya menikmati... ahem maksudnya menyiksa seorang laki laki brengsek yang menyerang hiromi dengan parah sampai dia memohon berkali kali untuk pengampunan.

namun lolongan itu seperti angin sepoi sepoi yang lewat hingga dia mati mengenaskan sebelum regenarasi mengembalikan tubuhnya yang telah hancur.

kiriya yang menyadari dirinya bersambur dengan darah akhirnya akal sehatnya kembali dan dia menatap hiromi.

saat dia melangkah tiba tiba matanya menjadi kabur dan jatuh ke lantai.

'aku harus sadar'

kiriya mengucapkan kata kata itu berkali kali namun pikirannya tidak sanggup lagi dan dia pun menutup matanya.

sedangkan ditempat lain terlihat seorang gadis yang sedang marah saat melihat layar hologram.

"pada akhirnya kita tidak bisa mengharapkan manusia"

"sepertinya kita harus bergerak"

"benar, mari kita pergi X"

END

akhirnya tamat juga bagian ini. jujur author banyak sekali kebingungan untuk membuat narasi di bagian ini bahkan di chapter sebelumnya juga. tapi entah bagaimana caranya author akhirnya melewatinya. maaf agak pendek chapter kali ini entah bagaimanapun perkelahian ini harus dihentikan.

maaf jika terkadang narasinya membingungkan atau agak tidak nyambung. tapi saya harap kalian menikmatinya.

jujur saja saya bahkan lupa nama nama karakter yang saya buat sebelumnya gara gara fokus bagian ini.

"akhirnya giliran saya lagi kan untuk menjadi karakter utama" [riki]

"siapa kamu"

"kubunuh" [riki]

"bercanda"

chapter selanjutnya akan diceritakan lagi masa lalunya kiriya lalu riki saat masih smp.

baiklah sampai jumpa.

"jadi pada akhirnya kiriya juga yang diutamakan" [riki]

"tentu saja dia kan karakter utama sedangkan kamu..."

"..." [riki]

saat itu author akhirnya sadar bahwa riki lebih berbahaya daripada mantan yang minta balikan.

ABSOLUTE HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang