Chapter 6 [Populer]

2.6K 186 6
                                    

Chapter 6 [Populer]

aku pun memakan sarapan yang dibuat mizuki untukku. setelah selesai makan aku langsung saja pergi untuk mencuci piringku.

"tidak usah biar mizuki yang mencucinya" kata mizuki sambil mencoba menggambil piring yang aku pegang.

"tidak usah khawatir mizuki"

"tapi..."

"lagipula aku selalu saja merepotkanmu, setidaknya biarlah aku membantumu"

"jika saja onii-chan tahu perasaanku sebenarnya" kata mizuki dengan nada yang sangat pelan

"apa mizuki aku tidak terlalu mendengarmu"

"bukan apa apa, kalau begitu aku berangkat duluan"

dia pun mengambil tasnya dan berjalan keluar. apa yang sebenarnya dikatakan mizuki, aku rasa tentang perasaan atau apa. tunggu dulu dia berkata perasaan, apakah dia ada seseorang yang dia suka. dasar aku tidak peka. tentu saja dia ada orang yang dia sukai lagipula adikku sangat imut mungkin banyak yang menyukainya.

sebaiknya aku cepat mencuci piring daripada memikirkan hal itu. setelah beberapa menit selesai aku langsung mengambil tasku dan berangkat ke sekolahan.

saat diperjalanan menuju ke sekolah, entah kenapa banyak sekali orang yang berbisik saat aku melewati mereka. apakah ada sesuatu yang terjadi.

"oi kiriya"

aku pun berbalik kebelakang mencari sumber suara dan ternyata itu adalah riki.

"tumben datang pagi"

"jangan bertanya begitu, entah itu membuatku merasakan deja vu"

"lalu kenapa kau berlari dan memanggilku"

"kau tahu sekarang kau sudah menjadi topik utama di sekolah, lihat ini" kata riki sambil menunjukkan layar hologram dari divine.

"pantas saja mereka heboh saat aku melewati mereka"

"kenapa kau tiba tiba memutuskan untuk menggunakan kekuatanmu, biasanya kau selalu saja menyembunyikan"

"mungkin karena terdesak"

"bukankah kau bisa saja mengalahkan ketua itu dengan kekuatan angin saja, kenapa harus menggunakannya kekuatan itu"

"maaf riki aku jadi terlalu emosi saat seseorang ingin mengambil syalku"

"sial, sudahlah aku tidak membahas itu lagipula nasi sudah menjadi bubur"

lalu dia pun tidak membahas tentang hal itu dan aku pun tidak tahu harus ngomong apa. riki orangnya sangat baik dan dialah satu satunya yang tahu tentang kekuatanku sebenarnya. tapi saat dia membentakku dan memarahiku karena menggunakan kekuatanku. aku menjadi yakin bahwa riki sangatlah mengkhawatirkan.

aku dan riki tidak berkata sepatah kata pun disepanjang jalan menuju kelas. saat aku ingin masuk kedalam kelasku tiba tiba saja kata kata riki membuatku berhenti di depan pintu.

"hei kiriya, sebaiknya kau berhati hati" katanya dengan nada yang datar.

aku pun hanya bisa menatapnya berjalan ke kelasnya. aku tidak tahu apa yang dimaksud riki tapi jika riki berkata begitu pasti ada maksud tertentu.

aku pun berjalan ketempat duduk dan terlihat liza sudah duduk dikursinya sambil melihat layar hologram yang ditampilkan didivinenya.

saat aku meletakkan tasku disamping dan duduk dikursiku tiba tiba saja dia menghentikan aktiitasnya.

"himura-kun, sepertinya kau telah menampilkan kekuatanmu sebenarnya"

"jadi kau melihat rekaman itu, mungkin aku terlalu terburu buru untuk mengalahkannya"

ABSOLUTE HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang