ABSOLUTE HERO

Chapter 22 [Side Story Riki]

cahaya pagi telah memasuki kamar Riki dari sela sela kecil jendela.

(kenapa badanku tidak bisa digerakkan)

Riki membuka matanya secara perlahan dan melihat charlotte terlelap tidur disampingnya.

wajah tidur Charlotte sangatlah manis dan tanpa sadar Riki kehilangan kesadarannya untuk beberapa saat.

(tunggu dulu kenapa ini terjadi)

Riki memutar otaknya untuk mengingat apa yang sebenarnya terjadi.

Charlotte meregangkan tubuhnya dan melihat Riki ada disampingnya.

Insting pertahan tubuh miliknya telah aktif dan tangannya sudah mengarah untuk memukul wajah Riki.

"kyaa"

Riki dengan sigap menangkap tangannya yang ingin memukulnya.

"tenanglah kenapa kau begitu panik"

"kenapa kau menahannya dasar hentai"

"Ya bukankah itu sakit"

"lagipula kenapa kau ada disampingku"

"bukankah itu seharusnya perkataaanku"

Charlotte mencerna perkataan Riki dan melihat bahwa tempat dia tiduri adalah futonnya Riki.

kenapa bisa terjadi.

(malam tadi aku ke toilet kemudian...)

wajah Charlotte menjadi sangat merah.

Charlotte mengingat apa yang sebenarnya terjadi.

"kyaa"

Charlotte ingin memukul Riki menggunakan tangan yang satunya lagi namun dengan mudah di tangkap Riki.

"kenapa kau menahannya"

"yah karena sakit"

masih dengan wajah merah Charlotte bangun dari futonnya Riki dan secara perlahan keluar dari kamarnya.

...

(aku pikir aku akan mati tadi)

Riki menghela napasnya dengan lega. entah bagaimana Riki dapat bertahan di kondisi tersebut.

ini menunjukkan bahwa tidak semua laki laki berpikiran yang aneh aneh terhadap perempuan yang sedang tidur.

(tapi wajah Charlotte yang sedang terlelap benar benar imut)

mungkin tidak.

wajah Riki memerah saat mengingat itu. Riki berusaha melupakan itu tapi dia tidak bisa dan malah semakin membuat wajahnya bertambah memerah.

...

Riki keluar dari kamarnya dan melihat Charlotte sudah tidak ada.

Riki mencari ke semua tempat di apartemennya tapi tidak menemukan dia.

saat dia ingin keluar dari apartemennya dia melihat sebuah kertas di lantai.

[maaf Riki ayahku telah mencariku dan aku harus segera pulang dan juga baju yang aku pinjam sudah aku letakkan di kamar mandi, aku pasti akan membalas kebaikanmu nanti]

(tch segitu inginkah orang itu ingin memiliki Charlotte)

Riki meremas kertas yang dia baca tadi.

orang yang Riki maksud adalah orang yang akan bertunangan dengannya.

perasaan Riki menjadi campur aduk.

awalnya Riki tidak mau untuk ikut campur urusan orang tapi ini sedikit berbeda.