Chapter 9 [Tunangan]

2.4K 167 4
                                    

setelah pertarungan ulang bersama ketua kedisplinan aku mengalami luka dibagian kakiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


setelah pertarungan ulang bersama ketua kedisplinan aku mengalami luka dibagian kakiku. walaupun ini tidak terlalu parah tapi tetap saja ini sangat sakit.

kakiku sudah diobati dan diperban oleh sensei yang bertugas di uks. ketua kedisplinan juga baik baik saja. setelah selesai memeriksa sensei pergi meninggalkan ruangan uks katanya dia mau memanggil seseorang untuk menjemput ketua kedisplinan.

"kiriya apa kau dapat pulang sendirian" kata riki dengan nada yang khawatir.

"tenang saja aku bisa pulang sendirian"

"kalau begitu aku pulang duluan"

riki pun meninggalkanku sendirian di uks. sebenarnya aku sangat ingin pulang tapi aku masih khawatir dengan ketua kedisplinan.

aku akui ketua kedisplinan sangat kuat bahkan orang biasa pasti tidak dapat mengalahkannya. jika saja aku tidak memiliki kekuatan ini mungkin ketua pasti akan menang melawanku.

saat aku berpikir begitu ketua kedisplinan perlahan membuka matanya.

"kau sudah sadar" kataku sambil tersenyum.

"sungguh memalukan bisa kalah dengan anak kelas satu apalagi dua kali" kata ketua kedisplinan sambil memalingkan wajahnya dariku.

"aku pikir ketua tidak seburuk itu"

"kenapa kau berkata begitu"

"kau dapat melihatnya sendiri" kataku sambil menunjuk ke bawahku.

"kenapa kakimu" kata ketua kedisplinan dengan terkejut.

"ini bukan apa apa" jawabku dengan tersenyum "kalau ketua sendiri"

"aku tidak apa apa cuma agak pusing sedikit"

"kalau diingat ingat kita masih belum berkenalan, namaku Himura Kiriya kelas 1B"

"aku Natsume Yuki kelas 2B"

"apa natsume-senpai ingat dengan janji yang kita buat"

"janji ?" kata natsume-senpai sambil memiringkan kepalanya.

"janji yang kita buat saat pertarungan pertama, siapa yang menang dia boleh meminta satu permintaan dari yang kalah"

"apa yang kau inginkan" kata natsume-senpai dengan serius.

"apakah senpai bisa mengajariku teknik yang senpai gunakan tadi"

"teknik?, maksudmu pemadatan"
"pemadatan"

"benar itu adalah sesuatu yang tercipta pada kosentrasi dan pikiran"

"bisakah natsume-senpai mengajariku"

"boleh, kalau begitu kita akan berlatih mulai besok"

"tapi bisakah sesudah kegiatan klub"

"tentu lagipula aku masih harus bertugas jam seperti itu"

ABSOLUTE HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang