Chapter 2 [Kesialan]
aku pun melihat jam didivineku. aku sedikit terkejut ternyata ini sudah waktu jam makan siang.
aku pun bangkit dari tempat tidur di uks. walaupun aku masih merasakan pusing dikepalaku. tapi aku memaksa diriku untuk bangkit karena aku sudah merasa lapar akibat pertarung tadi.
aku pun berjalan keluar dari uks dan ingin menuju kantin sekolah. tapi aku masih belum tahu dimana letak kantin sekolah. aku pun berjalan menelusuri lorong dan bertemu dengan riki. aku pun langsung menghampirinya.
"hei riki"
"yo kiriya, apa kau sudah makan siang"
"belum"
"aku juga, bagaimana kalau kita kekantin"
"pas sekali aku sudah lapar dari tadi"
aku yang tidak tahu dimana letak kantin sekolah. hanya dapat mengikuti riki untuk dapat sampai kekantin.
kami berdua pun langsung berjalan menuju ke penjual kantin dan aku memesan kare sedangkan riki memesan ramen.
kami berdua pun memilih tempat duduk yang kosong.
"kiriya, aku dengar kelas kalian melakukan latih tanding dengan para senpai"
"hmm, kalau iya kenapa"
"jadi kau menang"
"kalah"
"pfft, kau ini selalu kalah seperti biasanya"
aku pun tidak membahas hal itu dan memakan kare yang aku pesan.
apa yang dikatakan riki memang benar bahwa aku selalu saja kalah bahkan saat aku masih smp. apa yang harus aku lakukan agar menjadi kuat. apakah aku harus memaksakan kemampuanku. tapi hal itu mengandung resiko yang sangat besar.
"tapi hal ini mengingatku dengan pertemuan kita" kata riki
"emang ada apa dengan pertemuan kita"
"saat aku masuk smp, kau tiba tiba saja menantangku untuk bertarung"
"sekarang aku ingat, bukankah kau yang membuatku marah"
"lalu kau kalah, tapi kau tidak menyerah dan mencoba memantangku terus dan pada akhirnya kau kalah dan begitu seterusnya"
"jika kau ingin menghinaku tolong jangan sekarang karena aku lagi malas untuk itu"
"aku bukan menghina tapi itu fakta, tapi hal itu juga yang membuatmu terus berusaha. memang benar kekuatanmu seperti sampah tapi kau tidaklah sampah"
"terima kasih, riki"
"sama - sama"
kami berdua pun berhenti berbicara dan melanjutkan makan kami. setelah selesai makan. kami berdua pun mengantarkan piring kami ketempatnya.
kami pun berjalan kembali kekelas kami dan saat diperjalanan menuju kelas. aku baru ingat ada yang ingin aku tanyakan kepada riki.
"hei riki, aku lihat kau seperti sudah tahu tempat tempat di sekolah ini"
"hohoho, pasti kau tersesat tadi"
"siapa yang tersesat, aku cuma tidak tahu jalan itu saja"
"makanya dengarkan kata kepala sekolah tadi saat menyampaikan pidato"
"emang ada hubungannya"
"jika kau ingin melihat peta sekolahan, buka saja website sekolah"
"aku baru tahu, terima kasih riki. kau selalu saja membantuku"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSOLUTE HERO
FantasíaSinopsis : Kiriya memiliki kekuatan yang berbeda dengan orang lain dan kekuatannya sangat hebat. Namun kekuatannya juga memiliki kelemahan yang sangat fatal. Apa yang akan dilakukan kiriya agar kekuatannya dapat dia gunakan sepenuhnya tanpa harus kh...