Chapter 11 [Latihan]

2K 137 12
                                    


setelah lama menunggu natsume-senpai menyelesaikan tugasnya. akhirnya pelatihanku tiba. aku dan natsume-senpai sudah berada di gedung latihan.

"sebelum kita berlatih, menurutmu apa perbedaan pemadatan dengan teknik yang lain" kata natsume-senpai dengan semangat.

"pemadatan membuat sesuatu menjadi padat"

"memang tidak salah, tapi bukan hanya itu saja. pemadatan itu juga membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada"

"apa maksudnya"

"lihat ini"

setelah natsume-senpai berkata begitu tiba tiba ditangannnya terpancar aliran petir dan membentuk sebuah pedang.

saat aku melihat dari dekat pedang ini sungguh sangat keren dengan pancaran warna biru dan sedikit aliran petir.

"sedikit sulit menjelaskan, tapi coba kita bandingkan petir dengan tanah mana yang lebih padat"

"tentu saja tanah"

"benar, tapi dengan teknik pemadatan ini tidak hanya tanah tapi petir juga jadi padat"

"jadi maksud senpai pemadatan ini adalah teknik yang membuat elemen apa saja menjadi padat dan membentuknya menjadi sesuatu"

"benar tapi tidak hanya terbatas pada pemadatan saja tapi juga memadatkan suatu benda secara detail dan nyata. contohnya pedang yang ada ditanganku"

"jadi ini sangatlah sulit sekali, aku bahkan perlu tiga tahun untuk menguasainya" sambungnya

"tiga tahun" kataku dengan terkejut

"tapi tenang saja karena aku lihat kau sudah sangat ahli dalam mengontrol kekuatanmu"

"sebenarnya bukan ahli tapi memang kewajiban, karena kekuatanku aku harus mengontrol agar tidak saling bertabrakan"

"kalau begitu bagaimana kita mulai saja latihannya"

"tentu saja" kataku dengan bersemangat

setelah berkata begitu natsume-senpai langsung mengambil sesuatu dari dalam inventory divine dan memberikannya kepadaku. tunggu dulu ini adalah

"rubik" kataku dengan heran.

"benar, kita akan berlatih dengan ini"

rubik saat ini berbentuk bulat dan menggerakkannya harus menggunakan pikiran berbeda dengan rubik yang ada pada zaman dulu yang menggerakkannya secara manual. dan juga rubik saat ini terkenal dengan penggunaannya untuk mengontrol pikiran dan kekuatan divine.

"ini sangatlah mudah bagiku" kataku dengan santai

"kalau begitu kita akan mulai"

tiba tiba natsume-senpai melancarkan pukulan kearahku. aku langsung menghindarinya dengan mundur beberapa langkah.

"apa yang senpai lakukan" kataku dengan panik.

"tentu saja latihan"

"bukan latihannya menyusun ini" kataku dengan menunjukkan rubik yang ada ditanganku.

"tentu saja kau menyusun rubik sambil bertarung denganku"

"tunggu dulu"

natsume-senpai mengabaikan perkataanku dan terus menyerangku.

memang mudah bagiku untuk menyusun rubik ini tapi ini memerlukan suatu konsentrasi dan pikiran untuk mengubah warnanya menjadi selaras. tapi beda lagi masalahnya jika dilakukan dengan bertarung karena jika tidak kosentrasi terhadap rubiknya maka warna tidak dapat bergerak.

ABSOLUTE HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang