Subuh hari

220 2 0
                                    

Aku menyukai embun
Terlalu iba saat ia harus menguap, melenyapkan diri terhadap sinar pagi..

Tapi, sang Mentari tak bisa ku hindari
Meski panasnya membakar ubun-ubun ketika tepat berada di atas kepala
Aku perlu dia
Untuk menghangatkan
Memberi energi

Matahari dan embun
Pergantian disaat subuh dingin dan pagi yang menghangat
Tak bosan aku melihat keikhlasanmu menjalankan tugas setiap hari
Tanpa tetes air mata
Tanpa keluh kesah

Ya, kalian mereka bergantian
Tapi aku tahu salam perpisahan yang begitu merindukan
Salam persiapan yang ditutupi ayam yang berkokok

Izinkan aku memeluk kalian
Mengucapkan terima kasih mendalam
Dalam sajak saat subuh menjelang..

Banjarbaru, 28 November 2017

Salam,

Pasukan kecebong muda yang berisik!

Lantunan SyairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang