Ku katakan padamu tentang kebenaran diriku
Mencoba menampakkan diri yang tercampakkan
Aku hanya mengenangnya, sebelum ku serahkan diri pada takdir yang menyambutku di hari esokLihatlah sekarang, dia telah bahagia dia altar pernikahan
Tersenyum manis bersama gadis impiannyaTapi tak masalah, aku pun menikmati akhir cerita ini
Ya, kebahagiaanku menjadi semangkuk berlian tak terlihat,
Saat kita ku berikan selamat kepada cinta pertama yang bertahan lama dalam hati
Saat bisa ku tersenyum bahagia, sambil mengandeng anak-anakku dan suamiku yang selalu berhasil mengalihkan duniakuTerima kasih, Tuhan
Mengajarkan arti menerima dan melepas begitu indahnyaBahkan ketika mataku bergetar menahan tangis,
Itu bukanlah tangisan kekalahan
Bukan tangisan yang ku pendam dari orang lain,
Sebab kini ada orang yang memegangiku erat melalui genggaman tangannya
Laki-laki lain, takdir sempurna yang kembali menanamkan benih cinta kami untuk besar dalam rahimkuYa, sebuah kebahagian terbesar
Saat kau bisa bersalaman cinta pertamamu dengan kerelaan terdalam
Sebab cinta sejatimu memelukmu erat
Cinta yang memang tak berwujud
Tapi jelas ada hingga kau tak bisa berlari darinya dan berpegang kepadanya atas kepercayaan untuk bersama beribadah kepadaNya
KAMU SEDANG MEMBACA
Lantunan Syair
Poetry#4 Highest Rank in Reflection (03052019) Menuangkan yang terlintas.. Melalui kata-kata yang dibuat indah dan puitis dalam sajak-sajak sebagai hasil cinta dan kasih dalam kesunyian diri