Pertemuan

236 13 0
                                    

Kini aku telah berada dirumah,dan setelah ini aku akan berangkat untuk les.

"Sayang,makan siang dulu habis itu berangkat." Ucap tante rani,menyuruhku untuk makan siang.

"Baik tan"
 jawabku, sambil menali sepatu Addidas yang bergaris garis hitam di campur dengan warna putih bersih.

Sepatuku ini aku dapat dari om Vito.Karena om vito baru saja pulang dari luar kota.

"Nk,tante keluarin montor dulu ya? Lo makannya agak cepet ya sayang.. udah keburu jam 3 ini." Tante rani tampak cemas karena melihat ku yang tampak santai santai saja.

"Iya tan,on the way"

Aku mulai menghabiskan makanan yang sudah disiapkan oleh tante rani.Untung saja porsinya tidak terlalu banyak, jadi aku tidak perlu membuang buang makanan ini.Karena perutku sudah lumayan kenyang gara-gara makan makanan kepunyaannya adel hehe.
..
Aku turun dari montor scoopy yang dinaikki oleh tante rani.

"Belajar yang bener ya sayang.. jangan banyak mikirin cowok atau punya keinginan untuk  berpacaran.Tante bakalan gak suka.Soalnya kamu udah mau Tryout dan Ujian Nasional juga"

"Iya tan,nk nggak bakal lakuin hal yang membuat tante rani kecewa kok. Yaudah nk masuk dulu"

Aku mencium tangan tante rani,dan masuk kedalam lembaga (tempat les) untuk belajar.

"Murid baru ya?"

Terdengar suara Seseorang yang memegang pundakku.

"Iya" aku membalikan badan ke arahnya.

"Kaget?" Laki laki itu tersenyum ke arah ku.

"Sorry aku ada jam les,dan 1 menit lagi bakal di mulai.Permisi" Aku sengajakan sikap cuekku itu aku berikan padanya,agar dia tau bagaimana rasanya dicuekin pas dikantin dan bagaimana rasanya ngecuekin banyak orang.

"Lo mau kemana?"

Tanpa berbicara sedikit pun,aku langsung masuk kedalam kelasku.

"Kok bisa bisanya,aku ketemu cowok kayak begitu." *Batinku

Setelah les hari ini selesai,aku cabut dari sana dan  karena om vito jemput aku sedikit lama.  Aku bersama dengan teman lesku yang bernama sekar pergi menuju toko yang berada di seberang jalan.

"Cuacanya dingin ya (nam)?" Tanya sekar kepada ku.

"Iya."
Tiba tiba segerombolan orang berlarian mengikuti satu orang pria di depannya dan pria itu menabrak tubuhku.
Aku pun terjatuh bersamaan dengannya.
"Ah." Desisku.

"Maaf." Sahut pria itu sambil berdiri.
Tangannya menjulur ke arahku dan akupun memegang tangannya.

"Lo gak papakan?" Tanya nya sambil ditutupi oleh masker.

"Enggak papa." Aku menjawab sambil mengibaskan celanaku.

Dan tiba tiba pria itu lari lagi setelah segerombolan perempuan datang.Namun ia meninggalkan kaca matanya.

"Eh kacamatanya!" Ucapku berteriak.

Salah satu orang dari gerombolan itu berhenti dihadapanku.
"Pria tadi lewat mana?"

"Belok kiri,dia siapa?" Tanyaku.

"Iqbaal,dia udah balik."

"Ah masa sih?" Jawabku tak percaya sambil tertawa kecil dan mengibaskan tanganku.

Lalu perempuan yang ku tanyai tadi berlari menyusul temannya.

"Halah buang aja deh kacamatanya,entar aku dikira komplotannya." Tanganku membuang kaca mata itu di tempat sampah.

Malaikat TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang