tiga belas

198 14 0
                                    

"Oh ya? Udah jam berapa ini? gue harus samperin karina. Eh kok jadi ngomong gue sih? Sejak kapan? Ck aelah Bodo amat lah, lupain aja."
Aku pun pergi menggunakan lift untuk menuju ke lantai paling dasar di mal ini.

"Kok lo lama?" Ucap Karina.

"Ya gitu deh,ceritanya panjang ntar gue ceritain."

"Mana hp gue? Lo tadi ketemu iqbaal nggak?" Tanya karina

"Ketemu dong" ucapku sambil memberikan ponsel milik karina dan karina juga memberikan ponsel ku, ya.. seperti barter gitu deh hehe.

"Kok lo lama banget sih? -karina

"Ih udah berapa kali kamu bilang gitu.Yaudah aku minta maaf ya rin"

"Hmm yaudah deh gue maafin"

"Makasih Karina larasati,yuk pulang?"

..
Tante rani
Terus bolak balik sambil mengecek ponselnya.

"Assalamu'alaikum" ucap kami berdua

"Wa'alaikumsalam,(NK)! Lo kemana aja sayang? Tante khawatir banget sama lo!"

"tadii nk-
Belum sempat menjelaskan,si karina nyahut duluan.

"Maaf tan,sebenernya ini salah saya. Tante jangan marah ke (nk) ya? Gara gara saya nk jadi pulang malem"

"Memang nya kalian dari mana?"

"Dari mal tan" -Karina.

"Tan,lebih baik tante aku jelasin aja. Soalnya kasian sama karina. Entar mamanya nyari lagi." -Nk

"Okey,yaudah makasih ya karina. Udah anterin nk dengan selamat."

"Iya tan,permisi"

Karina meninggalkan kami berdua setelah berpamitan,lalu aku memutuskan untuk berbicara sama tante di ruang keluarga.

"Jadi kenapa,lo pulang jam segini?"

"Karena kita di mal nya kelamaan. Ini memang salah aku tan! karena aku pengen ngeliat iqbaal dulu."

"Iqbaal? Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan? personil CJR itu?" Tanya tante rani di akhiri dengan tertawa kecil.

"Iya" aku menunduk kebawah.

"Aduhh,kenapa iqbaal ngggak kerumah sih.Padahal ponakan tante nyari'in" tante rani.

"Hah? Tante kok bicara begitu? Memangnya iqbaal kenal tante?"

"Iya lah.. siapa sih yang nggak kenal tante rani"

Aku terkejut oleh jawaban tante rani,
"Be-beneran tan? Kok tante bisa kenal?"

Dengan kedua mataku yang sangat tajam,aku menatap tante rani dengan serius.

"Karena abang kamu itu."

"Ka omara?"

"Iyaa" Tan ran

"Serius?" Mataku melotot ke arah tante rani 2 kali lipat dari yang sebelumnya.

"Hadeuhh. Mata lo jangan melotot gitu deh serem tau"

"Hehe okey" aku kembali ke posisi semula.

"Lagian ini juga salah tante, karena tante nggak bilang ke lo kalau tante ada dirumah sakit,terus pak supir juga sama tante. Makanya lo nggak bisa hubungin kita berdua"

"Iya,nk bisa maklumin. Memangnya siapa yang sakit tan?"

"Nenek kamu"

Sontak aku kaget mendengar kabar itu
"Hah? Nenek? Nk mau jengukin nenek tan!"

Malaikat TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang