Why you cry?

189 13 0
                                    

Aku mengulurkan tanganku dan menjabat tangan pria itu,menurut aku dia ganteng juga dan radak ke arab araban. "Gue Nk Amanda Clarisa,dan lo?"

"Ane,Muhammad Devano Ramadhan"

"Lo pasti keturunan arab,ya?" Tubuhku mendekat ke arahnya.

"Nah itu tau.Aduh gerah banget deh"(Devano)

Seketika aku tertawa terbahak bahak.
"Gimana lo nggak gerah,orang lo pakek jaket gitu."

"Hehe ya juga ya,kenapa gue bego didepan cewek cantik sih" ucapnya sembari melepaskan bomber berwarna hitam.

"Cantik dari mananya,haha ada ada aja lo"(Nk)

Tubuh devano seketika mendekat kearahku,dan matanya menatapku dengan lekat.
"Lo itu orangnya humoris ya?" (Devano)

"Masa sih? Gue rasa gue orang nya sok jadi pahlawan gitu deh." aku mengelak.

"Enggak kok. Mungkin itu menurut lo sendiri. Tapi bagi orang lain yang pertama kali ngeliat lo,itu beda. Gue ngerasa asyik berada dideket lo padahal kita baru kenal." -Devano.
Devano jawab jujur ko(Nk)😐

kenapa dia ngeliatin nya serius gitu?please jangan liatin gue,gue jadi melting nih 'batinku

Karena aku enggak betah diliatin terus, maka aku putuskan untuk membuyarkan suasana itu.

"Okey gue terima pendapat dari lo.Yaudah yuk ke lapangan? Sepertinya anak anak yang lain udah kumpul tuh." -Nk

"Yuk"

Devano berjalan dibelakang ku.

Disaat aku datang, di gerumbulan murid murid baru.Aku sungguh terkejut, karena semua orang udah kumpul disana. Termasuk karina dan adel.Kok jadi kesel ya sama mereka berdua? Kenapa mereka nggak jemput aku dulu sih.

"Maafin gue,karena gue ngajakin lo bicara panjang lebar. Lo jadi ikutan terlambat deh" (Devano)

"Udah bukan salah lo kok." Jawabku.

Kaka kaka osis serta siswa dan siswi baru itu menatap ke arah kita berdua dan aku merasa sekarang ini,berada didalam sebuah hutan yang digeromboli oleh para pemangsa yang sedang kelaparan.

"Kalian berdua silahkan merapat ke sumber suara" -itu suara kaka osis,namanya candra

"Baik ka!" Kita menjawabnya dengan kompak dan lari menuju ke sumber suara.

Jantungku mulai berdegub kencang saat semua orang yang berada disana melotot ke arah kita berdua.

"Kenapa kalian bisa terlambat kumpul di lapangan ini?" candra

"Jadi gini ka-

"Gue aja yang jelasin" Devano berbisik ke telingaku.

Dan Devano mulai bercerita kepada ka Candra kalau kita terlalu asyik mengobrol sampai lupa kalau masa perkenalan siswa baru belum selesai dan alasan yang bermacam macam lainnya.

"Okey,sekarang kaka sudah jelas. Tapi agar ini tidak terulang lagi,dan adek adek semua tidak meremehkan hal ini. Mau tidak mau kalian mendapatkan hukuman dari saya." Ka Candra

Adel dan karina pov
"Busyet,ka candra galak banget ke nk!" Bibir Karina berbisik ke arah telinga Adel.

"Aduh seharusnya kita tadi ke kelas nk dulu,gara gara lo nih. Nk jadi dapet hukuman kan!" Balas Adel dengan berbisik ke telinga karina.

"Kenapa nyalahin gue sih? Kan gue juga nggak tau kalau nk masih ada di kelas." Ucap karina yang tak terima.

"Ya seharusnya lo bis-

Malaikat TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang