Hari ini kelas lumayan sepi, karena beberapa temen gue ikut olimpiade kimia tingkat kabupaten.
Selama bu Ria ngejelasin di depan, entah kenapa pelajaran yang dijelasin gak masuk ke otak gue.
20 menit kemudian, bel istirahat pertama berbunyi. Gue dan Shofi mau pergi ke perpus buat ambil buku Matematika Shofi yang ketinggalan kemaren.
Alvaro's POV
Gue sekarang ada di toilet. Di sebelah toilet ada beberapa kakak kelas yang lagi ngobrol disitu.
"Woy!" suara itu mengejutkan gue dari belakang. Gue pun menoleh ke arah dia.
"Ada apa kak?" jawab gue santai sambil menghampiri mereka.
"Lu kan bocah 10 IPA 1 yang ngejar ngejar Bella?" tanya dia dengan senyuman miring.
"Kenapa emangnya?" gue malah tanya balik. Gue kesel banget! Nada dia pas ngomong kayak ngeremehin gue.
"Sama kakel gak ada sopan sopannya!" hardik cowok disebelahnya.
"Ar, nih bocah minta dikasih pelajaran" ucap cowok satunya lagi sambil menepuk bahu kak Arya.
Ya, sekarang gue lagi berhadapan sama ketos nyebelin bagi gue!
"Gak usah kak, tadi udah dikasih pelajaran sama guru dikelas" balas gue dengan sedikit candaan remeh.
"Lu maunya apa? Berantem? Ayok!" tantang kak Arya.
"Boleh aja" ucap gue sambil berjalan menjauh dari mereka.
Tunggu aja nanti istirahat kedua!
Batin gue.***
"Bi, anterin lagi dong ke perpus" pinta Shofi dengan wajah memelas.
"Aduh, kenapa lagi sih? Males gue" tolak gue sembari memainkan HP yang gue pegang.
"Bentar aja" si Shofi udah mulai memelas kayak kucing minta makan.
"Hm, yaudah deh" gue pasrah.
Waktu berjalan di koridor, gue sama Shofi terkedjoed! *biasa aja kali tulisannya-_-
Banyak cowok sama cewek dari beberapa kelas yang ngumpul. Rame banget, gue gatau ada apa. Karna tingkat kekepoan gue yang tinggi, akhirnya gue sama Shofi mutusin buat liat juga.
"Ada apa sih?" tanya Shofi sambil nerobos kerumunan pengen liat.
"Whaatt!?" teriak gue.
Alvaro sama kak Arya berantem! Kak Arya beberapa kali meninju pipi kiri Alvaro, dan Alvaro pun melakukan hal yang sama. Dia meninju bagian perut kak Arya beberapa kali.
Gue sama temen temen yang lain udah berusaha ngelerai mereka, tapi hasilnya nihil.
"Apa apaan ini?! Bubar sana!" bu Meri datang dan ngamuk ngamuk kayak singa habis bangun tidur.
"Bella! Kamu ketua kelas 10 IPA 1 kan?" tanya bu Meri sambil nyentak gue.
"I..iya bu" jawab gue sopan.
Semuanya udah pada bubar. Tinggal gue, Shofi, Alvaro, kak Arya, dan kak Eri!
"Kalian ikut ke ruangan saya habis ini!" suruh bu Meri sambil nunjuk gue, Alvaro, dan kak Arya.
Setelah beberapa menit gue sama mereka di omelin panjang kali lebar, akhirnya kami semua keluar dari ruang BK.
Kak Arya menatap wajah Alvaro geram, begitu juga sebaliknya. Yang bikin gue kaget adalah, pengakuan dari keduanya. Mereka mengaku berantem karna masalah cewek!
Setelah beberapa meter berjalan, kami semua sampai di UKS. Kak Arya yang gak terlalu bonyok itu kembali ke kelas. Tinggal gue sama Alvaro disini, UKS.
"Ngapain lo berantem kayak gitu?" tanya gue ketus sambil mengambil kotak P3K.
"Udah obatin aja, jangan bacot" jawab Alvaro dengan nada malas.
Selama gue ngobatin Varo, entah kenapa jantung gue pada loncat loncat ga jelas.
"Gue gak akan biarin lo jatuh ke cowok lain selain gue" tiba tiba Alvaro menarik lengan gue dan berbisik.
Jarak di antara gue sama dia deket banget. Makin bikin gue jantungan aja nih anak.
"Ngapain sih lo?" tanya gue sambil melepas cengkraman tangan Varo.
"Jangan lupa pake jam tangannya, gue beliin pake cinta loh" lirik Alvaro sambil memainkan alisnya.
"He'em" jawab gue singkat.
Dan gue udah mulai ngerti kenapa mereka berantem. Bukan gue Ge-er ya, kayaknya sih gara gara gue.
Gue kepikiran sama kak Eri, daritadi dia ngelirik gue gajelas. Pengen gue colok tuh mata pake jarum jahit!
Sebentar lagi kak Eri muncul!
Tetep stay di cerita gue ya...
Jangan lupa vote dan komen😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me [COMPLETED]
Novela JuvenilBella, seorang ketua kelas yang tegas dan disiplin. Tapi ketika Alvaro mulai menyukainya, semuanya berubah seketika.