BAB 15 (TERLEPAS)

2.7K 154 8
                                    

Radit terus disiksa oleh pemuda-pemuda itu. Ia dipaksa memberian nomor telepon keluarganya. Radit tak hafal no telepon keluarganya sama sekali. Ta-tapi tunggu, ia ingat no telepon rumah Tante Ratih.

"Sa-saya bener-bener ga hafal no telepon keluarga saya. A-ampun" Radit memelas memohon ampun
"Bohong lu." Plak. Pemuda itu menampar Radit
"Be-beneran kang. Ta-tapi saya ingat no telepon temen mamah saya" Ucap Radit
"Mana no nya. Sebutin cepetan" Ucapnya memerintah
Radit pun menyebutkan nomor telepon rumah Tante Ratih. Pemuda brewok tadi menelpon ke nomor itu

================================

Keesokan harinnya
Pikiran Ratna tak karuan, ia tak bisa berpikir jernih sekarang. Ia langsung menuju ruah Ratih sahabatnya, ia berharap Ratih tahu keberadaan Radit karena dulu Radit ditemukan oleh suami sahabatnya itu.
"Ratih, Ratih" Ucap Ratna
"Ya Allah Ratna, kamu kenapa?" Ratih kaget dan cemas melihat Ratna yang menangis.
"Radit, Radit hilang Ratih. A-aku ga tau harus gimana " Ratna memeluk Ratih erat.
"Tenang Ratna, tenang. Kamu harus tenang dulu supaya bisa berpikir dengan baik. Aku panggil Mas Hendra sama Rachman dulu, biar mereka bantu cari Radit" Ucap Ratih menenangkan Ratna.

"Pah, Rachman" panggil Ratih
"Iya sayang, ada apa?" Ucap Hendra kepada istrinya
"Ta-tante? Radit bagaimana Tante? Sudah ada kabar dari Radit?" tanya Rachman kepada Tante Ratna. Ratna pun hanya menggeleng lemah
"Radit hilang Pah. Papah sama Rachman tolong bantu cari Radit ya cari ke tempat yang biasa Radit kunjungi." Ucap Ratih kepada suaminya
"Radit hilang? Dari kapan?" Tanya Hendra
"Sejak kemarin malah Mas" Ucap Ratna
"Kamu udah lapor ke polisi?"
"Udah mas" jawab Ratna sendu
"Yasudah aku sama Rachman cari Radit ya. Kamu harus tenang Ratna. Pasti Radit bakalan ketemu"

Sesaat sebelum Hendra dan Rachman keluar rumah tiba-tiba telepon di rumah mereka berbunyi
Kring, kring, kring
Hendra mengangkat telepon itu
"Halo" Ucap Hendra
"Anak ini ada ditangan saya. Kalau anda ingin anak ini selamat, anda harus sediakan uang 1 M untuk menebusnya." Ujar seorang pria diujung sana
"I-INI SIAPA? MANA RADI?" Ucap Hendra. Ratna pun menatap kaget Hendra karena ia menyebut-nyebut nama Radit.
"Anda tidak perlu tahu siapa saya. Cepat sediakan uangnya atau anak ini saya bunuh."
"Sa-saya mau bicara sama Radit" Ucap Hendra ingin memmastikan kalau orang diujung sana tidak berbohong
Pemuda itu pun menempelkan telepon itu ke telinga Radit
"HALO RADIT, RADIT" Ucap Hendra
"OM, OM HENDRA, TOLONG RADIT OM TOLONG RADIT" Radit menjerit menangis
"Radit, kamu gimana Dit?" Tanya Hendra
"Dia baik baik aja, tapi kalau sampai besok malam Anda tidak menyediakan uang yang saya minta, saya pastikan anda tak dapat menanyakan kabar dia lagi. Jika Anda melaporkan ke polisi, saya akan mengubur anak ini hidup-hidup. Saya akan menelpon Anda 10 jam kedepan. Saya akan kasih tau dimana Anda harus meletakkan uangnya" Tut tut tut. Pria diujung sana mematikan sambungan telepon itu

"Mas, siapa yang telpon mas? Itu Radit kan mas?" Tanya Ratna cemas
"Ratna, sepertinya Radit diculik" Ucap Hendra. Ratna pun lemas seketika. Ratih langsung mendekap pundak Ratna
"Ra-Radit" ucap Ratna lirih
"10 jam lagi dia akan menelpon lagi Ratna. Ia menyuruh untuk menyediakan uang 1 M untuk tebusannya. Penculik itu juga bilang kalau kita tidak boleh melaporkan ini ke polisi, kalau kita lapor ke polisi mereka akan menyakiti Radit" Ucap Hendra menjelaskan.
"Jadi aku harus gimana mas menurut mas Hendra?"
"Menurut mas kita harus tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan detektif Ratna. Kita tak tahu seberapa bahayanya mereka. Mereka mungkin bisa membahayakan kamu juga Ratna" Ucap Hendra
Ratna berpikir menimbang-nimbang apa yang dikatakan Hendra
"Baik mas. Mas tolong hubungi pihak kepolisian, Ratna yang hubungi detektif itu" Ucap Ratna menyetujui usulan Hendra

================================

Pihak kepolisian dan detektif melacak keberadaan nomor yang menghubungi no telepon rumah Ratih. Mereka menemukan keberadaan lokasi si penelpon. Lokasinya berada di Dipati Ukur. Polisi dan detektif bergegas menuju lokasi tersebut.

================================

"Hahaha, bentar lagi kita dapet duit bro" ucap pemuda brewok
"tapi sebelum itu, kita pake dulu nih anak. hahaha" ucap pemuda berotot
"iya bener bro. Kita jebol rame-rame" ucap pemuda berkulit coklat.

Radit pun disetubuhi oleh ke 10 pemuda itu. Radit hanya bisa diam meringis menahan perih. Ia sudah tak memiliki harga diri lagi. Radit sudah kotor sekotor-kotornya. Manusia-manusia biadab ini tanpa ampun mereka menyetubuhi Radit siang malam tak henti-henti. Mereka tak peduli sebanyak apapun air mata Radit yang keluar mereka tetap tak ada ampun.

Mulut Radit yang dilakban tak dapat mengeluarkan suara, ingin rasanya ia berteriak sekencang mungkin, ingin rasanya ia menghujat orang-orang yang telah melecehkannya, tapi ia tak mampu.

Tangan dan kaki Radit diikat tali dengan kencang sehingga ia tak bisa lari, ia tak dapat memukul orang-orang yang telah melecehkannya. Radit hanya bisa meronta-ronta karena rasa sakit dan perih yang ia dapat saat dietubuhi mereka. Mereka sangat tega menyetubuhi Radit yang tak berdaya.

Mereka juga tak segan memukul Radit, menampar Radit apabila ia meronta. Mereka bahkan terus menyetubuhi Radit walaupun Radit sudah lemas.

Andai saja pada malam itu ia tak lari dari rumah, mungkin nasibnya tak akan seperti ini. Tuhan, Apakah Radit masih sanggup?

================================

Siang itu Polisi tengah bersiap menggrebek sebuah ruko yang ada di daerah Dipati Ukur Bandung. Polisi mengepung tempat tersebut karena berdasarkan pelacakan tempat ini dicurigai terdapat pelaku penculikan Radit yang menelpon ke rumah Ratih.

Polisi pun mendobrak pintu ruko itu dan mendapati Radit dalam kondisi sedang disetubuhi para pemuda yang tak lain adalah pelaku penculikan Radit. Mereka ber 10 jumlahnya dan sedang dalam keadaan tak berbusana dan sebagian tengah menenggak minuman keras. Para pemuda itu sempat melawan polisi, tetapi akhirnya para polisi dapat melumpuhkan pemuda-pemuda itu.

Mereka digiring ke Polres Kota Bandung. Sedangkan Radit lemas dan pingsan langsung dilarikan ke RS Hasan Sadin untuk mendapatkan perawatan dan divisum.

Ratna menangis menjerit melihat Radit yang dalam kondisi pingsan. Tubuh Radit lengket dipenuhi sperma dan darah, Ratna pun membersihkan tubuh Radit dengan tangan gemetar. Ia geram. Ia geram dan marah karena anaknya telah dilecehkan dan disakiti.

Seorang ibu tak akan tahan melihat anaknya dalam kondisi seperti ini. Begitupun Ratna. Ia tak tahan melihat kondisi Radit yang seperti ini. Kenapa hal ini menimpa Putera nya?

================================

HEADLINE NEWS

"ANAK DARI PENGUSAHA PALING BERPENGARUH DI JAWA BARAT DICULIK DAN DISODOMI 10 PEMUDA"

"PENCULIKAN DISERTAI PELECEHAN SEKSUAL OLEH 10 PEMUDA TERHADAP SISWA SMA DI KOTA BANDUNG"

"SISWA SMA FAVORIT DI KOTA BANDUNG DICULIK DAN DISODOMI 10 PRIA"

"TIDAK HANYA DICULIK, KORBAN JUGA DISIKSA DAN DISODOMI BERGILIR OLEH 10 PEMUDA"

"PEMERINTAH KOTA BANDUNG MEMBERLAKUKAN DARURAT KEKERASAN SEKSUAL"

"ANAK PENGUSAHA YANG MENJADI KORBAN PENCULIKAN DAN KEKERASAN SEKSUAL DIDUGA AKAN MENGALAMI TRAUMA BERAT"

Kasus yang menimpa Radit menjadi berita paling viral. Semua media (cetak, elektronik dan sosial) memblow up kasus ini. Media terus memantau dan meliput berita mengenai kasus Radit ini. Direncanakan kasus ini akan disidangkan dalam waktu dekat. Ratna akan menuntut para pelaku dengan hukumaan seberat-beratnya

================================

"Ma-mah" Radit akhirnya siuman dan memanggil mamahnya
"Sa-sayang?"
"Maafin Radit mah" Radit terisak menangis menatap sendu kedua mata mamahnya









[To Be Continue]

✓Saya penulis baru, maaf ya kalau ceritanya amburadul.
✓BAB baru di update setiap hari
✓Minta comment, like, dan sarannya ya.
✓Semoga tulisan saya dapat menghibur kalian semua.
✓Sampai jumpa di BAB selanjutnya.
✓Love u guys

[✓COMPLETE] Tersingkir (Sebuah Penggalan Kisah Hidup)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang