Sorry Dorry Stroberry, 😀 readers yang masih menanti extra chapter cerita ini. Dunia nyata saya terlalu banyak menyita pikiran dan emosi, jadinya ya lama. Saya buka wattpad untuk baca doang biar bisa ngilangin stress. 😄
Maafkan..🙏
#Happy Reading dan semoga terhibur. (⌒▽⌒)
🌷🌷🌷
Beberapa minggu ini rasanya Echa sudah terlalu jenuh mendengar berbagai media gosip dengan pembahasan itu-itu saja. Televisi, majalah, media sosial, ramai membincangkangkan satu tokoh yang sudah lekat dengan kata 'kontroversi'.
Seolah kehausan akan fakta kebenaran, orang-orang penikmat gosip menerima apapun pemberitaan yang disodorkan oleh pihak yang hanya mengantongi keuntungan.
Tidak peduli apa yang ditampilkan dalam media itu hanyalah kebohongan, orang-orang penikmat gosip akan tetap menganggapnya sebuah kebenaran tanpa pernah mau mencari tahu lebih.
"Nikah sirih sama putra pengusaha asal Thailand? Nggak buruk juga. Tapi sayangnya, aku cuma pernah bareng dia semalam doang itu pun dua tahun yang lalu."
Usai jam prakteknya berakhir pukul 3 sore, Echa menyempatkan waktu untuk berkunjung ke ruangan ini. Hal sama terkadang ia temui. Tawa cekikikan seseorang karna menonton gosip tentang dirinya.
Echa duduk di samping ranjang rumah sakit. Ia memutar kedua bola matanya mendesah malas sebelum akhirnya meraih remote control lalu mematikan saluran TV yang menjadi sumber tawa cekikikan dari Kakak sepupunya.
Aneh menurut Echa, saat orang lain akan terpuruk karna mendapat hujanan cacian dan gosip buruk, wanita itu malah tertawa bahagia seolah pemberitaan tentang dirinya yang tidak benar adalah penghibur lara yang paling ampuh.
Lucu baginya, melihat orang-orang diluar sana yang hanya bisa menebak asal tentang kemana menghilangnya--Callina Navshera--selama beberapa bulan yang tanpa kabar. Artis sekaligus model yang selama karirnya menuai banyak kontroversi.
"Kenapa dimatiin sih? Lagi seru nih, Cha." Callin menggerutu, ia masih menikmati saluran TV yang menampilkan foto paparazzi dirinya bersama seorang putra pengusaha asal Thailand dua tahun lalu diputus begitu saja. Itu foto lama, namun baru menyeruak ke publik saat ia tengah berjuang menghadapi maut.
Tak menanggapi gerutuan Callin, Echa mengambil mangkok bubur di atas nakas samping ranjang rumah sakit yang belum tersentuh karna Callin lagi-lagi melewatkan jam makan siangnya.
"Kamu aneh. Digosipin buruk bukannya marah malah seneng. Lucu banget ya liat orang-orang diluar sana yang gosipin kamu nggak bener?"
Tawa cekikikan Callin kembali mengalun memenuhi ruang VVIP pasien rahasia di rumah sakit tempat Echa bekerja. Hati kecil Echa merasa ngilu, itu memang jenis tawa kesenangan namun ditujukan untuk menutupi sebenarnya-benarnya kepedihan.
"Ya lucu, kayak penjahat yang diselidiki mulu sama detektiv. Mereka cuma asal nebak aku saat ini lagi dimana dan ngapain aja. Kalau mereka tahu aku sebenarnya kayak gimana, pasti jauh lebih heboh dari ini."
Echa kembali mendesah, membiarkan apapun itu yang membuat Kakak sepupunya bahagia.
"Aku harap ini bukan cuma kepura-puraan kamu untuk nyembunyiin semuanya. Apa susah benget ya untuk nangis bareng kayak dulu kalau kamu lagi punya masalah. Aku masih saudara kamu dan nggak akan berubah. Tempat dimana seharusnya kamu nggak nutupin apapun."
Callin berhenti terkikik, ia tersenyum pahit membuang muka untuk menghindari tatapan prihatin dari adik sepupu yang pernah ia coba untuk membawanya ke alama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah aku Mencintaimu? [Completed/Revisi]
Любовные романыSeorang wanita alim, cantik dan berasal dari keluarga terpandang yang harus mengalami kejadian naas yang menyebabkan kehormatannya direnggut. Lalu apa jadinya jika si penghancur kehormatannya itu justru mencintainya. Jika tidak mengizinkan aku menci...