Potongan gambaran masa lalu yang tak ingin dikenang.
🌷🌷🌷
Semenjak kejadian di taman rumah sakit, Gio selalu berusaha menemui Echa lewat perantara Silvi. Namun selalu saja wanita berhijab itu menghindarinya. Hingga suatu malam ketika Echa hendak pulang, Gio memberanikan diri bertemu dengannya secara langsung.
Echa baru saja keluar dari ruang praktek. Ia melangkah gontai menyusuri koridor RS yang nampak sepi sebab jam telah menujukan pukul 11.37 nyaris tengah malam. Hanya beberapa petugas berjaga malam yang ia jumpai dan sesekali menyapanya.
Echa benar–benar lelah hari ini belum lagi untuk menghindari ‘pria itu’ yang hampir setiap hari muncul dihadapannya. Ia harus berfikir ekstra keras untuk menemukan alasan yang logis agar dapat menghidar.
Dan tentu, hal yang paling merepotkan adalah rentetan pertanyaan Silvi tentang mengapa Gio sangat tertarik padanya? Apakah Gio menyukainya? Dan apakah Echa juga menyukai Gio?
Satu hal yang Echa tak habis fikir, adalah ekspresi bodoh Silvi yang terlampau senang membayangkan jika suatu saat nanti Echa benar–benar bisa menjadi bagian dari keluarganya atau bisa disebut istri Gio. Memikirkan hal itu benar–benar membuat kepalanya berdenyut.
Membayangkan bertemu dengan Gio saja ia tak sanggup apalagi harus menjadi ... tidak! Lebih baik ia tak hidup jika itu sampai terjadi.
Ditengah lamunan, Echa tersentak karna dering ponsel dari Bunda.
“Assalamuallaikum Bun,” sapa Echa.
“..........”
“Udah, ini aku baru selesai.”
“...........”
“Iya acaranya besok, jadi aku nggak bisa.”
“.........”
“Oh ya Bun, kayaknya aku bakal nginap nih di rumah Suci soalnya acaranya dimulai pagi, takutnya aku telat lagi nyampenya.”
“...........”
“Waalaikumssalam, Bun.”
Setelah memutus sambungan ponsel, Echa merogoh kunci mobil dalam tas kecil. Namun belum sempat benda tersebut ia temukan, seseorang membekap mulutnya dan detik kemudian tubuhnya dibuat melayang oleh gendongan sepasang lengan kekar seseorang.
Seketika itu, kilatan kejadian mengerikan beberapa tahun lulu menggerayangi kepalanya bagaikan mimpi buruk.
Nafasnya berubah sesak dengan tubuh bergetar hebat ketika bayangan saat ia berteriak meminta tolong namun tak satu pun yang mendengar, bayangan saat tubuhnya dihempaskan dalam mobil, bagaimana dengan paksa pakaiannya disobek hingga teriakan–teriakan kesakitan kala kehormatannya direnggut paksa darinya. Takkan pernah ia lupakan kejadian pahit itu.
Tanpa sadar titik air Echa menguncur deras. Apakah akan terjadi lagi? Untuk yang kedua kalinya, apakah akan terjadi lagi? Kenapa ia tak bisa berteriak? Kenapa ia mendadak bisu, ataukah ia takut takkan ada yang menolongnya seperti ketika itu? Mengapa ia hanya bisa menangis seperti orang bodoh?
🌷🌷🌷
Gio mendadak panik setelah menurunkan tubuh Echa pada kursi penumpang mobil. Echa hanya diam dengan tatapan kosong walaupun matanya tak berhenti mengeluarkan air mata, belum lagi deru nafas wanita itu yang terdengar satu-satu karna mencari udara, membuat Gio panik bukan kepalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah aku Mencintaimu? [Completed/Revisi]
RomansaSeorang wanita alim, cantik dan berasal dari keluarga terpandang yang harus mengalami kejadian naas yang menyebabkan kehormatannya direnggut. Lalu apa jadinya jika si penghancur kehormatannya itu justru mencintainya. Jika tidak mengizinkan aku menci...