Aku benci hujan.
Namaku Choi Yoona. Aku putri bungsu dari tiga bersaudara. Kakak pertamaku bernama Choi Siwon, dan kakak keduaku bernama Choi Yuri. Mereka sudah mempunyai keluarga kecil yang bahagia. Sedangkan aku? Cerita cintaku begitu berakhir tragis. Itu terjadi dua tahun yang lalu. Dan di hari itu, hujan turun begitu lebat.
Two years ago, in rainy day...
Aku menendang botol kaleng minuman bekas yang tergeletak di samping kakiku. Sudah berkali-kali aku menengok jam Giorgio Armani putih yang melingkar di pergelangan tanganku. Aku sudah menunggu di halte ini selama satu jam! Dan laki-laki yang kutunggu belum datang juga. Dan sialnya, hujan turun begitu lebat.
"Aish... kalau dia datang, aku akan mencakarnya!"gerutuku pelan. Bukannya dia sudah tahu kalau aku bukan tipe orang yang suka menunggu?
Drrt...drrt
Aku memandang kesal layar ponsel putihku. Aku menyentuh tombol warna hijau yang ada di layar ponselku.
"Ya! Donghae Oppa! Kau di mana, eoh?!" makiku setelah dia menyapa "halo?"
"Mianhae, sayang. Aku sedang dalam perjalanan, kau tahu 'kan hujannya lebat?"
"Tapi aku sudah menunggu dari satu jam yang lalu!"
"Ne... ne, sebentar lagi aku sampai. Tunggu ya!"
Mataku menemukan sekelebat mobil audi hitam dari balik lebatnya hujan. Senyumku samar terbentuk di kedua ujung bibirku. Sekilas, aku melihatnya sedang tersenyum dan melambai dengan sebelah tangan yang masih menggenggam ponsel. Sebelah tangannya lagi masih setia di roda kemudi. Aku mengerutkan dahi. Telingaku menangkap suara bising dari arah yang berlawanan. Kepalaku memutar dan mataku melebar seketika saat melihat sebuah truk besar melaju kencang dan seperti hilang kendali. Aku memutar kepalaku lagi dan melihat Donghae oppa yang terlihat panik. Aku berusaha berteriak, tapi suaraku hilang entah kemana. Tenggorokanku seperti tercekat. Setitik air mata telah jatuh dari kelopak mataku. Sedetik kemudian, mobil audi hitam itu terpental hingga berguling berkali-kali. Truk besar itu berhenti. Hujan turun lebih deras bahkan disertai angin. Aku berlari ke arah mobil audi hitam yang terbalik. Tak kupedulikan hujan yang sudah membuat seluruh pakaianku basah.
"Donghae Oppa!"Aku berteriak kencang. Tapi bagiku, suaraku sangat pelan; tertelan derasnya hujan.
"Oppa! Ireona!" Aku memangku sebagian tubuh Donghae Oppa. Darah mengucur dari kepalanya. Aku menangis.
"Oppa... Jebal, bangunlah!" teriakku lagi. Mata itu tetap tertutup. Mata yang selalu menatapku dengan teduh itu tetap tertutup. Tak ada reaksi akan terbuka. Darah dari kepalanya bercampur dengan air hujan yang bertubi-tubi menghujam bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Super Generation
Fanfiction[UPDATE SEWAKTU-WAKTU] . Kumpulan cerita tentang Super Generation couple Oneshoot, twoshoot and many more :)) [Pict in cover from Pinterest]