(Side Story from 'My Birthday Present)
Hai, namaku Seo Joo Hyun.
Ah, sudah tidak lagi. Karena tiga bulan lalu, aku baru saja dipersunting pria kesayanganku yang bermarga Cho. Otomatis, margaku yang sebelumnya sama dengan Ayahku, berubah menjadi marga suamiku bukan? Kalian pasti sudah tahu bagaimana kisah awal kami bertemu hingga kami menikah. Sudah 'kan? Kalau belum, baca dulu cerita yang dibuat Kyuhyun tentang kami kekeke...
Disini, mungkin aku akan bercerita tentang cerita romansa kami dahulu saat sekolah menengah. Yah... mungkin menurut kalian sama saja dengan cerita-cerita lain. Aku juga tidak menampik. Jadi terserah kalian ingin membaca cerita ini atau tidak.
Liburan musim panas, 10 tahun yang lalu...
Aku tengah sibuk menjalin rambutku ke belakang agar terlihat lebih rapi. Setelahnya, aku memberi sedikit polesan pada wajahku. Merasa tidak terlalu berlebihan, kuambil tas selempangku yang tergeletak di kursi rias sebelum melangkahkan kaki keluar dari kamar.
"Mau kemana?" Tanya wanita paruh baya yang telah melahirkanku ke dunia delapan belas tahun yang lalu. Kutolehkan kepalaku kepada beliau yang sedang sibuk membuat kue untuk kudapan kami sekeluarga saat berkumpul.
"Tentu saja keluar, Eomma! Mumpung sedang libur!" jawabku semangat sambil sedikit merapikan dress musim panasku yang tampak kusut.
"Dengan Kyuhyun?" Eomma memang telah mengenal Kyuhyun. Appa juga. Karena memang kekasihku itu beberapa kali main ke rumahku. Pun dengan diriku yang sudah mengenal baik keluarga Kyuhyun, bahkan dekat dengan kakak perempuannya, Ahra Eonnie.
"Bingo!" seruku dengan tawa. Eomma hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Maklum dengan tingkahku yang sedang merasakan kasmaran.
"Arasseo. Jangan pulang terlalu larut," pesannya. Yang dibalas anggukan dan tangan seolah bersikap hormat layaknya prajurit kepada komandannya.
"Siap, laksanakan! Aku pergi dulu, Eomma!"
Baru saja aku menutup pintu rumah. Suara klakson motor terdengar dari depan gerbang. Seulas senyum terukir di bibirku melihat Kyuhyun telah tiba dengan motor besarnya dan tengah melepas helmnya. Dia menatapku dengan tersenyum. Uh! Bisa-bisa aku terkena diabetes hanya karena melihat senyum manisnya.
"Menunggu lama?" tanyanya lembut setelah aku sudah berada di sisinya.
"Aniya! Malah kau datang lima menit lebih awal!" sahutku dengan terkekeh, begitu pula dengannya.
"Baiklah! Sini kupakaikan helm-mu!" dia memang selalu begitu. Memakaikan helm padaku, padahal aku bisa sendiri. Tapi dia dengan keras kepalanya tetap ingin memakaikannya untukku. Meski begitu, aku merasa jantungku berdegup dengan cepat saat jari Kyuhyun tidak sengaja mengenai daguku saat membenahi ikatan helm. Semoga saja kedua pipiku tidak memerah.
"Selesai! Kajja kita berangkat!" aku tersentak kecil karena pikiranku fokus menyuruh jantungku untuk berdegup seperti biasa hingga tidak menyadari jika Kyuhyun telah selesai dengan pekerjaannya. Segera saja aku naik sebelum Kyuhyun menyadari tingkah anehku.
"Kau ingin terjatuh?"
"H-huh?"
"Kau belum memelukku, Joo! Nanti kau terjatuh," aku tahu itu hanya bualan Kyuhyun sebagai alasan agar aku memeluknya dari belakang. Tapi tetap saja aku merasa gugup dan malu. Perlahan, kedua tangan telah melingkar manis di pinggangnya. Kupastikan saat ini, dia tengah tersenyum setan dibalik helm full face-nya. Dasar EvilKyu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Super Generation
Fiksi Penggemar[UPDATE SEWAKTU-WAKTU] . Kumpulan cerita tentang Super Generation couple Oneshoot, twoshoot and many more :)) [Pict in cover from Pinterest]