Destiny

468 33 20
                                    

Takdir adalah hal yg tidak bisa kita pungkiri.

Takdir membawa kita ke jalan yg tidak pernah kita duga selama ini.

Dan takdir telah membawaku ke kota ini. Kota Beograd ibu kota Serbia.

21 jam setelah kepergian ku meninggalkan tempat kelahiran ku, keluarga ku, para sahabat ku serta karir ku di dunia entertainment.

Aku masih termangu di di bandara ini, jujur aku bingung mesti kemana. Hahahaha bodoh sekali aku ya, merencanakan pergi namun bingung apa selanjutnya, untuk uang aku yakin bisa bertahan sampai 2 tahun kedepan karena aku memiliki tabungan yg orang tuaku tidak mengetahuinya jadi mereka tidak akan bisa melacak kemana aku pergi. Namun tetap saja sekarang aku bingung harus kemana.

Setelah mengisi perut ku dgn coklat dan sandwich aku memutuskan untuk menginap di hotel di pusat kota sambil memikirkan rencana selanjutnya, setidaknya aku dan jabang bayi ku harus beristirahat bukan?

Keesokan harinya....

Aku terbangun dari tidur ku yg gelisah. Yak tidur ku bisa dikatakan tidaklah nyenyak, mungkin karena kali ini aku hanya sendirian di negara yg baru pertama kali aku datangi.

Katakanlah aku terlalu nekad memilih sebuah negara di Eropa timur, kenapa tidak ke Jepang Singapura Cina atau Korea? Karena disana banyak terdapat keluargaku sehingga aku akan cepat ditemukan dan aku tidak mau itu terjadi. Aku telah mencoreng nama baik keluarga dan grup ku, aib yg menimpa ku bukan lah aib yg bisa di sembunyikan begitu saja maka sebelum hal itu terjadi lebih baik aku menyingkir sejauh mungkin.

Setelah sarapan aku memutuskan membeli sebuah laptop untuk menunjang kegiatan ku sehari- hari sambil mencari beberapa snack dan kebutuhan sehari- hari.

Saat aku mencari snack tiba- tiba aku bertabrakan dengan seseorang.

"Ah, pardon me" kata ku sambil membantu membereskan belanjaanya.

"Its ok never mind" ujar gadis yg ku tabrak

"Loh... kamu.....Della kan?" Ujar gadis yg ku tabrak.

Aku sontak memandang wajah gadis yg ku tabrak "mmmm maaf  siapa ya?" Tanyaku.

"Waah lupa sama senior nih mentang- mentang dah jadi artis ya hehehe" jawabnya sambil terkekeh...

"Lohh kamu kak cindy kan?" Tanyaku setelah berpikir sejenak.

"Iya ini aku Cindy Gulla yg L nya dua hihihi" jawabnya dengan ceria.

"Ya ampuuun maaf banget kak aku sempet lupa udah lama banget ya kita gak ketemu." Jawab ku sambil memeluknya.

Aku dan kak Cigull sebenernya gak dekat cmn entah hati terasa bahagia saat aku berada di negeri yg tidak aku kenal aku menemukan seseorang yg mengenalku.

Setelah membayar belanjaan masing- masing kak Cigull mengajak ku makan siang di cafe miliknya yg ternyata tidak terlalu jauh dari hotel tempat ku menginap.

Sambil makan siang kami berbincang ringan, kak Cigull bercerita dia tinggal di Beograd sudah 2 tahun setelah kedua orang tuanya meninggal dunia akibat kecelakaan.

Sementara aku hanya bercerita bahwa aku sedang ingin berlibur karena jenuh akan rutinitas ku selama ini.

Setelah makan siang aku kembali ke hotel tempat ku menginap.

Hari demi hari pun silih berganti aku setiap hari mengunjungi cafe kak Cigull sekedar untuk mengobrol atau pun makan siang.

Hari demi hari pun berlalu janin dalam kandungan ku pun semankin besar, bentuk tubuh ku pun sudah tidak dapat di sembunyikan lagi.

Hingga pada suatu hari kak Cigull mengundang ku untuk makan malam di apartemennya.

"Gimana makanannya Dell? Enak?" Tanya kak Cigull padaku.

"Enak kok kak seperti biasanya." Jawab ku dengan senang.

Setelah kami menyelesaikan makan malam kami lalu melanjutkan dgn menonton tv sambil mengobrol.

Saat kami mengobrol tiba- tiba aku merasakan mual yg biasanya ku rasakan. "Oh tuhan kumohon jgn sekarang jgn disini." Doa ku dalam hati namun apalah daya dorongan mual itu tak bisa ku tahan, aku pun berlari ke toilet untuk menuntaskan rasa mual ku itu.

Kak Cigull yg menatapku saat ku berlari meninggalkannya kini berada di hadapan ku dia memberikan segelas teh earl grey hangat yg di tambah irisan lemon lalu dia menuntun ku untuk duduk kembali sofa.

"Gimana Dell? Udah enakan?" Tanya Cigull setelah aku meminum teh hangat buatannya.

"Udah kak makasih ya teh nya" jawabku.

"Berarti dugaan ku benar dari awal." Kalimat yg di ungkapkan oleh kak Cigull benar- benar membuat ku terkejut.

"Ma maksud kakak a-apa?" Kataku dengan gagap.

"Kamu hamil kan dell? Dan kamu kesini bukan liburan." Ujar kak Cigull sambil menatapku dengan mata yg teduh.

Aku hanya bisa menunduk mendengar apa yg dikatakan kak Cigull.

"Cerita sama kakak, siapa tau beban yg ada di hati dan pundak kamu bisa sedikit lebih ringan." Ujar kak Cigull.

Aku tak kuasa lagi aku lsg memeluk kak cigull sambil menangis histeris seolah- olah akau menemukan sebuah harta yg sangat berharga. Kak Cigull hanya diam dia tidak berkata apa- apa tidak berusaha menghiburku dia hanya memeluk dan mengusap punggung serta kepalaku seakan- akan membiarkan aku melepas semua keluh kesah, rasa rindu, rasa bersalah, rasa kesal ku.

Setelah aku puas menangis aku pun mulai bercerita semua yg telah terjadi padaku sambil menggenggam erat tangan ku dan memandang ku dengan teduh seakan memberi kekuatan ku untuk menceritakan masa- masa kelam ku.

"Kalau begitu, mulai besok kamu tinggal sm kakak ya di sini." Kata kak Cigull setelah aku menyelesaikan cerita ku.

"Terimakasih kak aku gak mau ngerepotin kakak." Aku menolak penawarannya karena aku merasa tidak enak.

"Jangan kamu tolak, lagi pula kakak sudah bosan tinggal sendirian, apartemen ini cukup besar untuk kita tinggali bersama- sama, dan kamu bisa membantu ku bekerja di cafe, kakak tahu kamu kesepian dan bosan tinggal di hotel sendirian setiap hari." Kata kak Cigull.

"Terimakasih kak sudah baik sama aku." Ucapku memeluk erat dirinya.

Takdir telah membawaku ke negara ini, takdir telah mempertemukan ku dgn senior ku ketika di JKT48, takdir telah membawaku bertemu dengan orang yg masih perduli dan sayang pada ku walau pun takdir pula lah yg membuat ku harus melupakan semua cita- cita ku, meninggalkan keluarga dan para sahabatku. Takdir memang lucu di satu sisi takdir itu kejam di satu sisi takdir begitu baik pada ku. Entah takdir apa lagi yg akan ku temui setelah ini. Yah siapa yg tahu?.

Aku tidak akan pernah menyalahkan takdir lagi

The Cracker (Kumpulan OS JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang