.....

254 19 5
                                    

"Hah......hah.....hah....." nafas ku terengah engah.

Entah sudah berapa lama dan berapa jauh aku berlari menyusuri lorong- lorong yang seolah tak berujung ini.

Aku melihat sekitaran tempat ku terduduk hanya tembok kusam yang kulihat.

Aku tak tahu bagaimana bisa aku berada di tempat ini.

Yang aku ingat sedang dalam perjalanan menuju theater untuk show namun tiba- tiba aku berada di sebuah ruangan abu- abu dengan satu pintu menuju sebuah lorong yang tak terlihat ujungnya.

Aku keluar dari lorong itu dan berjalan seolah aku takut jika harus tetap berada di ruangan itu.

Awalnya aku hanya berjalan namun lama kelamaan aku berlari karena aku merasakan sesuatu yang menakutkan berada di belakang ku.

Hingga aku akhirnya merasa kelelahan dan terduduk di sambil bersandar di dinding berwarna abu- abu ini.

Aku hanya bisa melamun dan mengenang apa saja yg bisa ku kenang masa kecil ku masa ketika aku mengikuti audisi akb48 masa masa aku menjadi trainee masa- masa aku menjadi member tetap dan pindahkan ke jkt48 masa- masa aku berlati menyanyi dan berjoget dangdut ah..... masa- masa yg indah.

Saat aku tersadar sesosok tubuh menghampiri.

"Sudah saatnya kau harus ikut dengan ku" ujarnya.

Aku tak bisa berkata apa- apa tubuh ku seolah- olah mengikuti apa yg sosok itu perintahkan dan kami pun berjalan menuju sebuah pintu.

"Maaf nona chikano rina tidak dapat bertahan trauma di kepala serta internal bleeding nya tak mampu kami hentikan sekali lagi maaf kami sudah berusaha semampu kami"

"Kenapa? Besok adalah show terakhir mu kenapa kamu mesti pergi secepat ini?" Tangis ayana

The Cracker (Kumpulan OS JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang