Gue capek berantem terus sama lo, apakah salah kalo gue berubah ?
- Jai -
***
Jai kini tengah memarkirkan motornya di bawah pohon rindang yang menjadi tempat favoritnya. Teriakan dari para fans-nya sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Jai, si tampan yang mempesona.
Jai mulai melangkah, dan tak sengaja matanya menatap Jinny yang sedang berjalan santai di koridor kelas 10. Jai tersenyum kecil lalu berlari menyusul Jinny.
"Hai Jinny," sapanya.
Jinny menoleh.
"Ngapain lo nyapa-nyapa gue, tumben amat," Jinny menatap Jai sambil menaikkan satu alisnya.
"Lo ngerencanaiin hal buruk lagi ya? Udah deh ngaku aja, pasti lo mau ngerjain gue lagi kan?" lanjut Jinny, ia mulai curiga karna bisa saja dibalim sikap aneh Jai ada sebuah renana untuk mengerjainya.
"Suudzon amat elah," jawab Jai.
Jai menampilkan senyum manisnya seraya mengacak poni Jinny pelan.
Jinny melongo.
"Lo gak lagi kerasukan kan?" tanya Jinny.
Jai terbahak pelan.
"Ya enggak lah, gue masih tetep Jai yang baik hati dan tampan," ucap Jai, matanya masih lekat menatap Jinny.
Jinny mengedip-ngedipakan kelopak matanya, ia masih berpikir, tak biasanya Jai bersikap seperti ini, ada yang tidak beres.
"Buruan ke kelas, udah mau bel tuh," ucap Jai seraya berjalan duluan di depan Jinny.
Jinny menambah kecepatan langkahnya dan mensejajarkannya dengan langkah Jai, sesekali Jinny mencuri pamdang ke arah Jinny.
Pasti ada yang gak beres nih, yakin Jinny dalam hatinya.
Jai mulai masuk ke kelasnya, disusul oleh Jinny yang masih memasang wajah bingung.
"Muka lo kenapa Jinn?" tanya Sasya.
Jinny hanya diam dan mulai menduduki bangkunya. Pikirannya kini masih di penuhi dengan beberapa pertanyaan tentang keanehan sikap Jai. Sampai ada seekor nyamuk yang hinggap di jidatnya pun ia tak sadar
Sasya mengangkat satu alisnya, dilihatnya Jinny yang cukup aneh.
"Woy Jin ifrit lo kenapa?" tanya Sasya lagi.
Jinny masih tetap diam tanpa ada niatan untuk menoleh apalagi menjawab pertanyaan Sasya.
"Dikacangin itu gak enak ya," ucap Sasya, sedikit keras seraya mencebikkan bibirnya.
"Napa lo Sya? Dikacangin siapa lo?" tanya Dika.
"Si Doi ya?" tanya Dafa.
"Atau mantan terindah?" tanya Dio.
Sontak semua teman sekelas menatap Sasya, begitupun dengan Jinny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinjai Couple (Tamat)
Teen Fiction[Tamat] ________________________ "Dia wanitaku, dan dia adalah cinta pertamaku." Jinny salsabila givana, mengira hidupnya akan baik baik saja saat masuk SMA nanti, namun pemikirannya tentang kedamaian terhempas sangat jauh saat ia dipertemukan d...