Kesannya emang kayak bercanda, tapi serius, itu jujur dari lubuk hati gue yang terdalam.
- Jai -
***
Jinny berjalan gontai di koridor sekolah, ia tak lagi bersemangat seperti biasanya. Sudah satu minggu Jai belum masuk ke sekolah, dan entah mengapa Jinny merasakan rindu akan kejahilannya. di rumah pun ia tak berani untuk memjenguk Jai, gengsi mengalahkan segalanya.
Jinny melangkah masuk ke kelasnya dengan ogah-ogahan, tapi seketika ia tersenyum lebar kala mendapati Jai yang sedang memunggunginya. Jai terlihat asyik bercanda dengan para sahabatnya.
Jinny berdehem pelan, menetralkan wajahnya agar terlihat biasa saja. Ia melangkah menuju bangkunya dan duduk diam disana.
Jai tersenyum tipis, kala mendapati Jinny yang sudah masuk ke kelasnya. Perlahan ia berdiri dan mendekati Jinny.
"Serangan terus lo bro.." goda Dafa.
"Siaga 3 tuh.." lanjut Dika.
"Pdkt semakin di depan," sambung Zidan dan Dio bersamaan.
Sementara Jai hanya tersenyum tipis menanggapi bualan para sahabatnya, ia duduk di hadapan Jinny dan menatapnya lekat.
"Lo gak datang jengukin gue lagi," ucap Jai.
Jinny yang sedari tadi menunduk segera mendongak.
"Lah, siapa lo siapa gue.." ucap Jinny, jaga image dikit lah.
"Masih galak aja, padahal kan gue kangen tuh sama elo," ujar Jai seraya tersenyum manis.
"Idih, gembel banget jadi orang," balas Jinny. Tidak, ia tidak akan termakan gombalan receh seorang Jai.
"Gue gak gembel lohh, masih punya orang tua di rumah," ujar Jai seraya terkekeh pelan.
"Terserah! Ngapain lo disini ? Sana, husss... jauh-jauh dari gue," usir Jinny, dalam hati ia berharap Jai tetap berada di sampingnya.
"Harusnya gue yang ngusir lo Jinn, seenaknya aja lo masuk kepikiran dan hati gue tanpa permisi," balas Jai.
"Ngomong apa sih lo?" tanya Jinny, ia sungguh tak mengerti dengan perkataan Jai.
"Ngomongin masa depan kita," jawab Jai, ia ingin menggoda Jinny seraya menaik turunkan alisnya.
Jinny menoyor jidat Jai keras.
"Ngayal!" sentak Jinny.
Jai terkekeh pelan.
"Aku gak ngayal kok, aku sayang sama kamu,"
"Cih, sakit 7 hari bikin otak lo jadi gak normal,"
"Lah, aku serius loh Jinny,"
"Balik sana ke bangku Lo, Jijik gue dengernya! Sok aku-kamuan"
"Makin cantik deh kalo lagi marah,"
"Balik atau gue tendang nih?"
Karna tak kunjung mendapat respon, Jinny berdiri dari bangkunya dengan tangan yang terkepal. Melihat itu Jai segera berdiri dan berlari menghindar.
Saat sudah dirasa jauh dari tempat Jinny berada, Jai berhenti.
"Kecebong lumpur, i love you!" teriak Jai seraya mengangkat tangannya membentuk love diudara.
Jinny tertegun...
Deg.. deg..
Tidak tidak, si Jai cuma mau baperin lo aja Jinn, teriak Jinny dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinjai Couple (Tamat)
Teen Fiction[Tamat] ________________________ "Dia wanitaku, dan dia adalah cinta pertamaku." Jinny salsabila givana, mengira hidupnya akan baik baik saja saat masuk SMA nanti, namun pemikirannya tentang kedamaian terhempas sangat jauh saat ia dipertemukan d...