21. Putus

1.8K 146 29
                                    

Dia itu kesayangan kami, siapapun itu gak berhak ngelukain dia.

- Angga & Tara -

***

Angga berjalan santai memasuki sekolah barunya, SMA yang sama dengan sepupunya, Tara dan Jinny. Beberapa pasang mata tak ada hentinya menatap Angga, mereka saling berbisik dan tersenyum sok manis. Angga hanya terkekeh pelan dan melanjutkan jalannya, ditatap seperti itu sudah biasa baginya, di sekolahnya yang dulu juga ia seperti itu. Susah memang punya wajah tampan bak pahatan dewa yunani, ke mana-mana selalu saja menjadi bahan tatapan dan pembicaraan orang - orang.

Angga melewati beberapa kelas dan sampailah ia di depan pintu kelas Jinny. Kelasnya? Masuk saja baru hari ini, tentu saja ia belum memiliki kelas tujuan. Tapi maunya dia ya satu kelas dengan sepupunya itu.

Angga tersenyum hangat seraya memasuki kelas Jinny, sekali lagi, berpasang - pasang mata menatapnya bingung, sementara Jai dan Jinny hanya mencibir.

"Jinn, anterin ke ruang kepsek dong,"

Jinny mendengus kesal.

"Lo tinggal lurus-lurus aja elah, ruang kepala sekolah tuh ada tulisannya, gede banget malah," ucap Jinny seraya berpura - pura sibuk dengan bukunya.

Sasya yang tepat berada di samping Jinny, menatap Angga takjub, ia memegang tangan Jinny kuat, bukan memegang tepatnya meremas. Jinny menatap Sasya jengah.

"Angga, sepupu gue," bisik Jinny, seakan mengerti dengan apa maksud Sasya. Sementara Sasya hanya mengangguk - ngangguk setuju tanpa menatap Jinny.

Angga mengacak rambutnya pelan lalu menarik tangan Jinny paksa.

"Temenin gue elah, jahat amat sama pacar sendiri," ucap Angga seraya berjalan keluar kelas, masih dengan menarik tangan Jinny.

Sementara teman sekelas Jinny pada melongo tak percaya. Tentu saja mereka tak mengerti, Angga tiba - tiba saja datang menarik Jinny dan mengatakan bahwa ia pacarnya, bukankah Aldi dari kelas 12 dan mantan ketua osis itu adalah pacar Jinny? Satu sekolah pun tau itu, mereka tak henti - hentinya bertanya dalam pikirannya tentang siapa itu Angga.

Sementara beberapa meter dari kelas itu, Jinny terus memberontak saat tatapan para siswa dan siswi seakan mengatakan dia sebagai cewek murahan, saat sudah ada Aldi sebagai pacarnya, dengan mudahnya ia dibawa oleh seorang lelaki tampan yang mereka ketahui adalah murid baru.

"Lepasin ih."

Angga tetap diam dan terus menggenggam tangan Jinny, toh ia juga tak perduli dengan tatapan orang lain, yang penting ia sampai di ruang kepala sekolah dengan selamat.

Angga sialan. Batin Jinny saat matanya tak sengaja menatap Aldi yang terlihat tak suka, Jinny memberi kode pada Aldi agar ia mau menunggu, nanti Jinny akan menjelaskannya.

Angga tau beberapa meter di depannya itu adalah Aldi, ia berjalan cepat dan sengaja berhenti tepat didepan Aldi. Angga menatap Aldi lekat, ia tersenyum sinis seraya berdecih pelan, sementara Aldi hanya diam dan tak mengerti. Angga menggenggam tangan Jinny lebih kuat lalu membawanya pergi dari situ.

"Udah nyampe nih. Gue pergi dulu." ucap Jinny saat mereka tepat berada di depan pintu ruang kepala sekolah.

Belum sempat Angga membantah dan menahannya, Jinny sudah berlari entah ke mana. Angga menghela napsnya pasrah lalu ia mengambil ponselnya danengetikkan sesuatu disana.

Kayaknya Jinny bakal ketemu sama Aldi buat jelasin semuanya, giliran lo Tar.

Setelah memastikan pesannya terkirim ke Tara, ia memasukkan ponselnya, lalu mulai memasuki ruang kepala sekolah.

Jinjai Couple (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang