Kalau ini udah menyangkut perasaan lo, gue gak bisa diam aja dan terus menonton.
- Jai -
***
Jai mengacak rambutnya kasar, sesekali ia mengumpat dan memukul tembok di sampingnya. Ia masih memikirkan kejadian tadi siang, dimana ia memergoki Aldi sedang berciuman dengan perempuan lain. Ia adalah Dara, adik kelas yang pernah diselamatkan oleh Jinny dari kemarahan Sindi justru adalah yang menusuknya dari belakang.
"BANGSAAT!!" teriak Jai.
Ia berdiri dan memasuki kamar mandi, mencuci mukanya lalu keluar dari kamarnya dan menuju suatu tempat.
"Untuk sekarang, gue gak bisa diem aja." gumamnya.
Jai berlarian ke halaman rumahnya, ia mengintip rumah disebelah dari sela - sela pagar.
"Aman."
Jai melangkah memasuki halaman rumah Jinny, lalu mengetuk pintu rumah itu pelan.
"Assalamualaikum."
Pintu terbuka, dan tepat menampilkan orang yang sedang dicarinya.
"Ngapain lo?" tanya Tara.
"Bisnis nih bang, gawat darurat." Jelas Jai seraya mendorong Tara masuk kedalam untuk duduk di sofa.
"Apaan?" tanya Tara, tak sabar.
"Bang.." Jai menarik nafasnya seraya menatap Tara lekat. "Gue mau lo pisahin Jinny dari Aldi bang, jangan biarin bajingan itu deket - deket sama adek lo."
Tara mengernyit heran, alisnya saling bertautan menandakan iya tak mengerti dengan apa yang di maksud oleh Jai. Datang - datang ia langsung mengatakan hal yang membuat bingung.
"Maksud lo?"
"Aldi itu brengsek bang, plis lo jauhin dia dari Jinny. Gue gak mau dia kenapa - kenapa."
Tara kembali mengernyit, ia memgokuskan pandangannya pada Jai.
"Coba lo cerita kenapa gue harus jauhin Aldi dari adek gue."
Jai menghela nafasnya kasar, sungguh ia tak ingin mengulang ingatan itu. Namun apa boleh buat, ia harus mengatakannya pada Tara, agar semuanya menjadi jelas dan Jinny bisa terjauh dari masalah yang serius.
Jai mulai mengatakan semuanya dari awal, dari pertama ia melihat adegan yang menjijikkan itu, hingga saat dimana ia memukuli Aldi habis - habisan.
Tara mulai mengepalkan tangannya kuat, berani - beraninya cowok seperti Aldi memainkan hati adik kesayangannya. Membuat adiknya menangis saja ia tak berani, dan ini, seseorang yang bukan siapa - siapa berani memainkan perasaan adik tersayangnya. Tara marah, emosinya bahkan sudah memuncak.
"Assalamualaikum." sapa Jinny yang baru datang dengan Angga di sampingnya.
"Jangan ngomong dulu sama Jinny bang," bisik Jai ditelinga Tara. Tara mengangguk setuju lalu tersenyum ceria menyambut kedatangan adiknya.
"Gimana? Menang?" tanya Tara.
Jinny mengangkat jempolnya seraya nyengir kuda. "Iya dong, adik sapa dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinjai Couple (Tamat)
Novela Juvenil[Tamat] ________________________ "Dia wanitaku, dan dia adalah cinta pertamaku." Jinny salsabila givana, mengira hidupnya akan baik baik saja saat masuk SMA nanti, namun pemikirannya tentang kedamaian terhempas sangat jauh saat ia dipertemukan d...