25. Tentang Mawar

1.6K 123 10
                                    

Apapun itu, yang gue cintai harus jadi milik gue seutuhnya, gak boleh ada seorangpun yang berani mendekati apalagi merebutnya.

- Mawarani -

***

Seorang gadis cantik sedang asyik bersender pada tembok di koridor kelas 11, ia tengah menunggu seseorang yang akan menjadi mangsanya untuk lewat. Tentunya ingin melancarkan serangannya. Tapi sebelum itu, ia ingin meminta bantuan sekutunya. Gadis itu merogoh saku roknya, mengambil ponsel putih kesayangannya dan menelpon seseorang.

"Halo.."

"Pokoknya lo harus kesini dan bantuin gue. Rencana kita harus berhasil."

Gadis itu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku. Sesekali ia mendengus sebal karna seseorang yang ditelponnya tadi belum datang juga.

"Mawar!"

Gadis yang sering disapa Mawar itu menoleh, setelahnya ia tersenyum puas saat mengetahui siapa yang memanggilnya.

"Jadi, gue harus ngapain?" tanya Sindi.

"Tunggu aja Jinny lewat."

Ya, sekutu Mawar adalah Sindi, seseorang yang yang menyimpan dendam tersendiri pada Jinny. Seseorang yang tak terima posisinya sebagai Most wanted girl digeser oleh Jinny. Juga saat dirinya dipermalukan didepan umum, sungguh ia membenci Jinny, sangat.

Jinny tengah asyik berjalan sembari mengunyah permen dimulutnya. Ia memperbaiki earphone yang terpasang di telinganya, setelah itu ia kembali bersenandung.

"Matamu melemahkanku,
Saat pertama kali ku lihatmu
Dan jujur ku tak pernah merasa
Ku tak pernah merasa be-"

Nyanyian Jinny terhenti karna dua orang yang sedang menghalangi jalannya. Jinny melepas earphone-nya dan menatap kedua orang di depannya lekat. Ia berusaha menerobos, namun tak bisa, kedua tangan orang di depannya ini menahannya dengan kuat.

"Apa?" tanya Jinny. Sengaja ia bertanya dengan nada agak tinggi, ia sungguh malas jika lagi - lagi  berurusan dengan mereka.

"Lo, ikut kita."

Tanpa menunggu persetujuan dari Jinny, Mawar langsung menarik tangannya dan membawa Jinny ke gudang sekolah, mereka masuk dan mengunci pintu dari dalam.

"Mau apa sih kalian?" tanya Jinny, jujur ia agak sedikit takut, namun demi menjaga image-nya ia berusaha untuk tenang dan menetralkan detak jantungnya.

"Mau apapun itu terserah kita." Ucap Sindi, dengan nada bicara khas orang jahat.

Mawar tersenyum sinis ke arah Jinny.

"Sok cantik banget."

Jinny mengernyitkan dahinya. Ia berbisik dalam hati.

Manusia - manusia aneh, entah apa lagi maunya mereka.

"To the point aja deh, maksud kalian ngajak gue kesini tu apa?" Jinny merasa jengah dengan situasi ini, ia sangat tak suka jika orang yang berbicara dengannya banyak Bertele - tele.

Jinjai Couple (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang