Gadis bernama Son Wendy tidak pernah menyangka dia akan melihat pacarnya berselingkuh di pagi buta seperti ini. Niatnya untuk bersepeda harus dia lalui dengan sedikit bumbu perdebatan. Padahal ini hari Sabtu dan bahkan semalam 'pacarnya' itu masih mengajaknya untuk menonton film akhir pekan bersama.
Wendy menghentikan sepedanya tepat di belakang pasangan yang sedang asyik bercumbu di bangku taman. Dengan berani dia mencolek bahu lelaki brengsek itu.
"Hei, Mark!" Wendy bersungut, berkacak pinggang.
"Mmh, oh, hai, say.. Wendy!" Mark beringsut melepas kegiatan dengan perempuan yang bisa Wendy katakan jalang itu dan hendak berdiri.
"Pantas saja aku sering menemukan bungkus kondom di apartemenmu ternyata kau memang bermain di belakangku ya!"
Mark terduduk lagi. Ternyata selama ini Wendy sudah mencium kelakuan busuknya. Sedangkan Wendy sekarang berdiri di hadapan Mark, sejenak memperhatikan gadis yang dari tadi hanya takut menatap Wendy.
Oh, pantas saja Mark berpaling darinya. Dibandingkan dengan Wendy yang 'berisi', gadis itu sangat ramping tapi punya bagian dada dan bokong yang kencang. Tingginya pun semampai bila disandingkan dengan Mark memang tinggi gadis itu sangat pas berbeda sekali dengan Wendy, yang lebih sering disebut adik perempuan Mark.
Gadis yang kemarahannya sudah di ubun-ubun itu mengangkat tangannya, mengarahkan pada pipi mulus Mark dan PLAK!!!Sempurna sekarang bekas tamparan Wendy yang tampak kemerahan di pipi Mark.
"Selamat tinggal, bajingan." Wendy langsung menarik dirinya dari hadapan dua manusia yang menghancurkan Sabtu paginya. Dia menaiki sepedanya dan mengayuh sekencang yang ia bisa.
Wendy tidak menangis. Sungguh. Wendy malah menganggap ini berkah dari Tuhan, akhirnya dia dijauhkan dari brengsek yang nyaris menghancurkan hidupnya. Dia sudah berprasangka bahwa Mark adalah pemain wanita. Untung saja Wendy cukup idealis dan cerdik untuk mempertahankan mahkotanya walau berulangkali Mark menjebaknya.
Sungguh. Ini berkah dari Tuhan.
Tapi sepertinya, berkah itu tidak berlangsung lama. Karena karma yang dia dapatkan dari menampar Mark datang sedikit lebih cepat.
Bekas timbunan pasir di pinggir taman menghukumnya dengan membiarkan roda sepedanya terselip dan membuat Wendy jatuh bergitu saja karena tidak dapat menahan keseimbangan.
BRUK!
"HAHAHAHAHHAHAHA, sepertinya karma datang lebih cepat, ya, 'mantan pacar si bajingan'?" Suara Mark dari ujung taman sana mengejek Wendy.
Sial. Siapapun, tolong kubur Wendy hidup-hidup sekarang juga.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Hi there!
I'm back dediyo.
To havies out there, lets make friend. I'm alone here ㅠㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ SIAL ∆ wenyeol
Fanfictionunfortunately meet you unfortunately love you 💙 Light story, less conflict 💙 ⚠ WORK ROMANCE SAMPAH ⚠