11 : malam natal

3.5K 481 39
                                    

Wendy tengah memasukkan pakaian kotornya ke dalam mesin cuci dengan ponselnya yang terselip diantara telinga kanan dan pundaknya, berbicara kepada seseorang.

"Jadi malam ini oppa akan sedikit terlambat?"

Seperti yang sudah direncanakan, malam natal ini mereka akan pergi berkencan. Berjalan-jalan di sekitar Hongdae, menonton film dan makan odeng. Semua rencana kencan malam natal ini dibuat oleh Wendy karena Chanyeol sedang sibuk.

"Lebih baik kita bertemu saja di Hongdae, daripada oppa harus ke rumahku dulu. Itu akan memakan waktu."

"Kau serius tidak ingin dijemput oppa?"

"Tidak apa-apa, toh nanti kita juga bertemu, kan?"

"Tapi aku takut bila sesuatu terjadi di jalan, sayang.." 

"Serius, aku tidak akan kenapa-kenapa. Aku bukan anak kecil lagi, oppa..." 

Lagi, Chanyeol dengan kekhawatirannya dan Wendy dengan sifat keras kepalanya, jika Wendy sudah mengeluarkan jurus keras kepalanya seperti ini maka mau tidak mau Chanyeol harus mengalah.

"Baiklah.. sampai jumpa nanti sayang." Chanyeol menghela nafasnya dan disambut dengan kekehan Wendy.

"Aku cinta oppa, sampai ketemu nanti!"

"Aku juga cinta Wendy. Jangan lupa dandan yang cantik ya, biar seluruh lelaki di Hongdae iri padaku."

"Siap, bos!" Wendy bersikap hormat walaupun Chanyeol tidak ada di hadapannya. Mereka mengakhiri panggilan dengan tawa bahagia masing-masing. 

Wendy menyiapkan pakaiannya yang akan dipakai saat bertemu Chanyeol nanti. Sesuai permintaan Chanyeol, gadis itu menyiapkan pakaian yang cantik. Setelah membersihkan diri, dia duduk di meja rias, tersenyum dengan dirinya sendiri.

"Wendy, terima kasih untuk membersamai Wendy selama ini. Wendy bukan manusia sial, Wendy penuh cinta dan Wendy orang yang semangat!" Wendy berbicara pada dirinya sendiri di depan cermin. Memberikan energi positif bagi dirinya sendiri, dia harus ceria sebelum bertemu Chanyeol agar Chanyeol tertular energi positif walaupun sepulang bekerja.

Dia pun beralih pada produk skincare dan mulai melukis makeup di wajahnya tipis-tipis. Menata rambutnya dan memakai pakaian yang menurutnya cantik.

Wendy mematut dirinya di cermin sebelum dia memakai mantel musim dinginnya. Dia merasa aneh jika rambutnya diikat seperti itu, akhirnya dia melepas tali rambutnya dan merapikan poninya. Wendy tersenyum sekali lagi, entah kenapa hatinya hari ini senang sekaliㅡbahkan terlampau senang karena akan berkencan dengan kekasihnya yang tinggi itu.

Wendy tidak ingat kalau sekarang adalah jam pulang kerja, terlebih lagi sekarang malam natal. Pasti jalan raya sedang ramai-ramainya. Dia menaiki busnya dengan pasrah dan benar dugaannya, satu kilometer setelah bus melaju terdapat kemacetan yang cukup parah.

Daripada oppa yang menjemput, pasti nanti akan bertambah lama. Wendy mengenyahkan semua kekhawatirannya. Tapi kekhawatirannya semakin menjadi karena bus yang dinaikinya tidak bergerak hingga hampir setengah jam lamanya, padahal Chanyeol bilang dia akan ke Hongdae di waktu sekarang ini.

Ponselnya bergetar, baru saja dipikirkannya kekasihnya itu sudah meneleponnya.

"Wendy, kau dimana?"

"Aku masih di bus oppa, macet sejak tadi." Lapor Wendy.

"Sudah ku bilang kan, lebih baik ku jemput." Chanyeol menghela nafasnya.

"Kalau kau menjemputku malah kau yang akan terjebak macet."

Chanyeol seperti sedang berpikir disana.

✔ SIAL ∆ wenyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang