Media : Crush ft. Taeyeon - Don't Forget
This chapter is a last one before an epilogue, so look forward, read happily and dont forget to comment and also tap 🌟 button :)
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Sepertinya Wendy tidak membuat semuanya begitu mudah setelah mereka berbaikan di rumah sakit. Sepulang dari rumah sakit, Wendy tidak mengijinkan Chanyeol untuk menginapㅡpadahal demi Tuhan, Chanyeol rindu sekali dengan aroma kayu manis rumah Wendy.Kekesalan Chanyeol tidak berhenti di masalah menginap saja, bahkan Wendy tidak mudah ditemui sepulang kantor, selalu berbelit jika diajak kencan dan mengabaikan pesan Chanyeol. Jika Chanyeol bertanya, Wendy hanya tersenyum seperti menyembunyikan sesuatu.
Chanyeol menekan ponselnya untuk menghubungi Wendy.
"Ya, oppa, ada apa?"
"Ayo kencan!" Ajak Chanyeol dengan sumringah. Tapi kemudian senyuman di wajah Chanyeol luntur begitu saja.
"Aku tidak bisa, oppa. Mengertilah..."
"Tapi ini sudah yang ke berapa, sayang.." Chanyeol merajuk seperti anak kecil.
"Iya aku tahu, oppa.."
"Kali ini aku tidak menerima penolakan, Wen!"
Wendy menghela nafasnya di seberang sana, "oppa, aku tidak janji. Aku sungguh tidak bisa.."
"Kutunggu di kafe depan kapel, ya. Dah, sayang." Chanyeol terkekeh puas, bagaimana pun pasti Wendy akan merasa tidak enak dan akhirnya datang. Dia pun membenahi meja kerjanya lalu keluar bersiap menemui Wendy.
💙
Chanyeol lagi-lagi harus menghela nafas pasrah. Wendy tidak bisa di hubungi kali ini, padahal sudah lebih dari 3 jam dari jam yang ditentukan oleh Chanyeol. Lelaki itu lesu, mengeluarkan kotak biru beludruㅡtadi dia memperlambat diri untuk mengejutkan Wendy dengan membeli cincin dulu, malah sekarang dia yang menunggu Wendy.
Kesehatannya memang baru saja pulih, tapi jika seperti ini dia rasa soju adalah jalan terbaik. Chanyeol pun berdiri dari kursi kafe itu.
Chanyeol membanting setir menuju penjual soju dan street food di dekat komplek rumah Wendy. Siapa tahu nanti dia akan melihat Wendy turun dari bus dengan muka lelahnya.
💙
Wendy mendesis berkali-kali. Dia jengkel sekali hari ini. Bisa tidak, sih Chanyeol mengerti jika dia memang sibuk akhir-akhir ini? Toh dia menyibukkan diri nanti ada untungnya juga untuk Chanyeolㅡya, Wendy memang ngebut menyelesaikan tugas kontraknya sebelum dia resign.
Karena Wendy tahu dari Mama Park, cepat atau lambat pasti Chanyeol akan memintanya berhenti dari pekerjaannya. Setelah ini mungkin Wendy hanya akan menjadi desainer lepas yang tidak terikat suatu instansi.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Wendy langsung menuju kafe di depan kapel sesuai permintaan kekasihnya itu. Wendy menghela nafasnya, huh... Lelaki mana yang rela menunggu sampai empat jam dari waktu seharusnya?
Wendy terpaksa kembali ke halte tadi dan menunggu bus, masih ada satu bus terakhir menuju ke rumahnya walaupun harus menunggu sedikit lebih lama. Bisa saja Wendy memesan taxi, namun moodnya untuk duduk di halte lebih besar ketimbang harus duduk di dalam taxi.
Salju akhir-akhir ini tidak banyak turun. Wendy hanya memandang tanpa minat pada jalanan, di matanya hanya terpantul banyangan sepatu orang-orang yang berlalu lalang. Chanyeol pasti marah padanya, tapi Wendy akan tetap bersikeras bahwa itu juga untuk kebaikan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ SIAL ∆ wenyeol
Fanfictionunfortunately meet you unfortunately love you 💙 Light story, less conflict 💙 ⚠ WORK ROMANCE SAMPAH ⚠