"Jaehwan-ah!!! Jaehwan-ah!!!" panggil Minhyun sambil berlarian menuju kamar adik kesayangannya
"Yaa.. Jaehwan!! Kenapa nggak menjawab panggilanku???" tanya Minhyun saat memasuki kamar Jaehwan
Jaehwan hanya tersenyum sambil mendekati sang kakak lalu memeluknya erat..
"Biar aku melihat wajah Minhyun hyung yang seperti ini.. Setengah panik.. Setengah kesal.. Setengah lega.."
"Dasar iseng!!" keluh Minhyun sambil memukul ringan kepala sang adik
"Kenapa mencariku, hyung??"
"Ikut hyung.."
"Mau kemana??"
"Jangan memasang wajah seperti aku akan menculikmu, boleh nggak???!!" gerutu Minhyun yang membuat Jaehwan tertawa
"Bilang dong hyung mau kemana... Aku banyak tugas sekolah.. Lagipula senin aku ada test.."
"Nanti kamu akan tau.. Ayo!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ok???" tanya Minhyun pada Jaehwan yang nggak bisa menutup mulutnya
"Hyung..??? Hyung nggak bercanda??? Ini???"
"Yes.. Hadiah dari appa.." kata Minhyun dengan bangganya sambil bersandar pada mobil sport terbaru yang dibeli ayahnya sebagai hadiah kelulusan.
"Okay... Okay... Its cool!!! Daebbak!!! Daebbak!!!" jerit Jaehwan sambil melompat bahagia
"Dengan ini kita nggak akan kehujanan lagi.. Nggak akan kepanasan lagi.. Hyung juga nggak akan mandi keringat setiap memboncengi kamu.. Tanpa sadar adik kesayangan hyung ini udah tambah gendut.." ejek Minhyun yang berhasil membuat Jaehwan cemberut
"Paling juga nggak akan lama.. Dengan adanya mobil ini, nggak lama lagi juga hyung akan punya pacar.. Aku pasti pulang sendiri.. Oh..!!! Hyung juga akan pindah ke universitas.. Aku? Pasti aku pulang sendiri.."
"Aigoo.. Manyun nih yee??"
"Mana ada??"
"Itu ada.. Bibir sama hidung balapan.." ledek Minhyun sambil mencubit hidung Jaehwan
"Aahh sakiit!!!" keluh Jaehwan sambil melepaskan tangan Minhyun
Minhyun tertawa lalu memeluk adik kesayangannya..
"Hyung janji.. Setiap hari hyung akan mengantar jemputmu.. Dan kursi depan.. Hanya milikmu seorang..."
"Kalau hyung punya pacar bagaimana??"
"Tanpa seijinmu.. Dia bisa duduk di belakang.. Kursi depan hanya milik Jaehwan... "
"Janji???" tanya Jaehwan meyakinkan dirinya sambil memberikan jari kelingkingnya
"Janji.." balas Minhyun yang mengaitkan jari kelingkingnya
Janji..
2 tahun lalu hyung bilang kursi itu milikku..
Tanpa seijinku, hyung bilang nggak boleh ada yang duduk disana..
Tapi kenapa sekarang hyung hanya diam saja??
.
.
.
.
.Jaehwan berlari kecil ke arah dapur tepat dimana Minhyun berada.. Ia tersenyum lebar melihat sang kakak yang sibuk mengolesi selai pada lembaran roti tawar dan meletakannya dalam kotak bekal.
"Thank you.. Thank you..." ucap Jaehwan sambil memeluk Minhyun dari belakang
"Sama-sama, sayang.."
"Apa ini hyung??" tanya Jaehwan
"Roti selai coklat untuk sarapan.. Dan kotak ini.. Ada nasi, daging dan sayur untuk makan siangmu.."
"Hyung yang masak??" tanya Jaehwan yang menghasilkan jitakan kecil di kepalanya
"Tanya lagi.. Bukan.. Bibi yang masak.. Hyung hanya bantu memasukannya pada bekalmu.." jawab Minhyun jujur dengan nada kesal
Jaehwan tertawa geli melihat wajah kesal sang kakak.
"Minum susunya lalu berangkat.. Jangan lupa minum obatnya.. Syukurlah udah nggak demam lagi.."
Minhyun meletakan tangannya pada kening Jaehwan untuk merasakan suhu badannya yang sudah kembali normal.
"Hyung ayo berangkat..." ajak Jinyoung yang baru muncul di ruang makan
Seketika Jaehwan terkejut mendengar ajakan Jinyoung.. Ia melihat ke arah Jinyoung dan Minhyun seakan ia tersesat di pembicaraan mereka..
"Sebentar.. Jaehwan sedang sarapan.." jawab Minhyun sambil mengelus-elus rambut Jaehwan
Ia sadar adiknya terkejut dengan situasi ini.. Ia yakin kalau Jaehwan merasa nggak nyaman dengan kehadiran Jinyoung.. Dan ia pun tau semua titik lemah sang adik sehingga mudah untuknya menghibur dan menenangkan hati Jaehwan..
"Sudah Hyung.. Ayo berangkat.." ucap Jaehwan
"Ini bekalmu.. Jangan sampai ketinggalan.."
Minhyun membantu Jaehwan memasukan bekalnya ke dalam tas lalu merangkulnya untuk berjalan bersama ke halaman depan, dimana mobilnya berada..
"Aku depan ya.."
Spontan Minhyun dan Jaehwan terkejut melihat Jinyoung yang sudah memasuki mobil dan menduduki kursi depan..
"Jinyoung-ah.. Sebaiknya kamu duduk di belakang.. "
"Kenapa hyung?? Bukankah kita satu tujuan?? Akan melelahkan untuk pindah lagi kedepan.."
Satu tujuan???
Jaehwan tercengang mendengar ucapan Jinyoung.. Ia mulai tidak fokus.. Banyak pertanyaan berputar-putar di otaknya.. Ia nggak lagi memperdulikan kursinya yang di ambil alih oleh Jinyoung..
Tanpa sadar Jaehwan membuka pintu belakang dan duduk tanpa mengeluarkan sepatah katapun..
"Jae.."
"Hyung!!" sela Jinyoung
"Ayo.. Berangkat.. Nanti kesiangan semua.."
Minhyun pun terpaksa mengangguk dan berlari ke arah kursi pengemudi.. Ia menyalakan mesin mobilnya dan memulai tujuannya..
Jaehwan-ah..
Apa yang kamu pikirkan??
Kenapa memasang wajah seperti itu??
Kursi ini?? Janji hyung??
Jaehwan-ah,.. Jangan begini...
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] 그리워
Ficción GeneralI miss you... Seeing myself standing alone in the mirror.... It's strange and I'm afraid, I need you.... I hate myself for realizing this now... Come back to me.......