All prof
"udah deh ga usah mikir macem Macem , toh loe kesana bukan buat pacaran kan? Loe bakal jalanin beasiswa loe ? Seriusin belajar loe di sana dan inget kalo ada apa apa kabarin gue atau nyokap" kata alya mencakup kedua pipi ali... Meluruh sudah air matanya di depan adiknya.
"ga usah nangis kak, ali janji kalopun syifa ga membalas perasaan gue, Gue bakal tetap serius belajar di sana. Tapi loe juga harus janji kalo ada apa apa telepon gue" kata ali sambil menghapus air matanya alya
"ali alya yu kita makan malam... " kata resi ibu mereka yang tengah tersenyum Manis ke arah mereka.
Alya ali mengangguk dan tersenyum ke arah ibunya lalu beranjak Dari kasurnya..
"pasti. Bakal. Kangen makanan bunda deh kalo gini"kata ali di sela. Sela makan ayam. Gorengnya ...
"aduh kaya anak kecil banget sih makan aja belepotan... " kata resi yang menghampiri ali dan membersihkan sisa makanan yang ada di wajah ali.
Ali hanya menyengir dan melanjutkan makanannya, sedangkan alya hanya tersenyum dan geleng kepala. semua hening tidak ada yang memulai pembicaraan.
Seusai makan ali menghampiri ibundanya di dapur yang sedang membuat adonan kue untuk hari esok, setelah melihat sosok bundanya.. Ali langsung memeluk bundanya dari belakang.
"lagi manja nih ceritanya? " tanya resi dan melihat ali yang sedang mengerucutkan bibirnya sebal.
"ya udah sebelum kamu berangkat kita ngobrol di depan yah? Sanah duluan bunda mau cuci tangan dulu" kata resi di angguki oleh ali
******
Ali tidur di kursi dengan kepala di atas paha bundanya, ia memejamkan matanya.. Diam diam resi mengamati wajah anak lelakinya itu... Ia teringat akan mendiang suaminya yang sangat tidak punya hati.
Lagi lagi air matanya mengalir dari mata bulat resi karena ingat perkataan anak bungsunya itu.
Flassback on
"bun ali mau ketemu alm. Ayah deh di mimpi? Ali kan ingin tuh ngobrol sama ayah... Ya kalo pun cuma mimpi" kata ali dengan mudahnya di depan. Bundnya
"ya bunda ngerti kok kalo ali Mau ketemu sama ayah, tapi ayah akan selalu ada di hati kamu sayang... Oh iya udah Prepare buat besok? " kata resi menahan tangisnya
"udah donk bun, oh iya bunda harus janji yah kalau ada apa apa langsung telpon sama ali... " kata ali serius menatap bundanya
Resi langsung memeluk ali...
Flashback off
Ia sangat merasa bersalah kepada anaknya atas kebohongan yang ia buat, ini kesepakatan keluarga besarnya. Ia sangat bingung kalau ali mengingat semuanya... Ia tak mau kalau anak bungsunya itu nekad seperti dulu membuat nyawanya terancam karena ayahnya sendiri.
"bun. . Ga usah nangis, ali bakal baik baik aja. Kan ada tante sama om juga di sana... Di tambah sahabatnya juga ada di sana " kata kaia yang memeluk bundanya dari belakang.
Resi mengangguk sembari mengecup telapak tangan anak sulungnya itu, ia sangat beruntung mempunyai kedua anaknya yang membuat ia bertahan dengan segala masalah yang ia hadapi.
********
Ali menatap sendu alya juga resi di depan rumahnya yang sedang menangis saling berpelukan memandangnya di dalam mobil,
Setelah mobil jalan membawanya Pergi, ia menangis dan meluapkan amarah nya di dalam mobil.
"den kok nangis? " tanya pak sopir pribadi kel. Ali
"ga papa kok pak" jawab ali singkat
Pak sopir hanya diam, ia tahu kalau ali memang susah buat terbuka.
Ali menidurkan diri, karena ia sangat was was jika ia akan melihat bayangan itu lagi di dalam mobil. Yang membuat dirinya mengigil ketakutan...
******
Setelah sampai di depan rumah tantenya, ia mengetuk pintu berkali kali...
Ceklek
"aliiiiii" pekik viya sepupu ali...
Seorang perempuan membuat ali spot jantung... Ia adalah sepupunya...
"jadi beneran loe. Dapat beasiswa di sma high school? " tanya viya dengan semangat
"ya... Ga suruh masuk nih gue? Beneran cape ini gue vi... " kata ali pura pura lelah upps ga pura pura memang bener lelah banget
"hehehehe iya ayuh masuk baperan banget sih loe jadi sepupu" kata viya dan tidak di Perdulikan oleh ali karena lelahhhhhh
"oh iya nyokap. Bokap loe kemana vi? "tanya ali
"biasalah masih d kantor... Paling kalo lembur pulang tengah malam kaya biasanya... Oh iya yu gue anter loe ke kamar... " kata viya memegang tangan kanan ali
"kasian banget sih loe di tinggal kek gini" kata ali
"makanya gue antusias banget ada loe... Ga bete gue" kata viya dan melangkah ke salah satu ruangan di sebrang ruangan yang bertuliskan " hanya viya "
"jadi. Gue tidur di Sebrang kamar loe? " tanya ali
Viya hanya mengangguk dan masuk kedalam kamar yang sudah ia siapkan...
Ali langsung rebahan karena cape..
"ikhhhh beresin dulu dan mandi sanahhhhh.... Jorok loe ternyata masih bertahan ya" pekik viya
"iya iya nona... Oh iya gue laper. Nih vi.... " kata ali langsung mendapatkan anggukan viya
"tenang ada chef viya yang akan masak" kata viya memukul Dadanya
"yehhhh awas aja loe keasinan lagi kek dulu" ledek ali
"sa ae luh massss... " viya berucap sambil tertawa dan keluar dari kamar ali
Ali hanya menatap kepergian sepupunya dengan senyum yang merekah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sama Terluka ( Luka )(amatiran)
Romancejika itu mau loe gue pergi, maaf udah buat sandiwara ini... semua demi kebaikan bersama *Ali kenapa loe jahat sama gue!!! di saat gue udah mulai jatuh ke loe... loe malah khianatin gue dengan ini *megan