Pintu utama terbuka membuat megan dan viya melepaskan pelukan mereka dan menatap seseorang yang telah masuk kedalam rumah dengan aura ketampanannya dengan setelan jas putih dan kacamata yang bertengger di hidungnya namun ketara ekspresi kekhawatirannya, viya menghampiri seseorang itu lalu memeluk erat.
"om kapan pulang? " tanya viya lalu melepaskan pelukannya
Lelaki yang di panggil om tersenyum ke arah viya, lalu mengelus kepala viya dengan lembut.
" nanti lagi yah?, om mau periksa keadaan anak kesayangan kita" kata lelaki itu
Viya mengangguk dan mengikuti lelaki itu ke kamar ali, sedangkan megan hanya diam mematung melihat kepergian dua orang itu.
"semoga ali baik Baik aja " batin megan lalu berlari ke arah kamar ali
####
Lelaki yang memeriksa ali dengan penuh dengan penuh dengan cemas,
"gimana sama ali bram? " tanya budhila
Bram, ya dia adalah lelaki yang datang langsung memeriksa ali. Dia adalah om dari viya, tepatnya adik dari budi suami budhila.
Ia tau ali, karena setiap tahun ia juga keluarga viya berkunjung ke bandung. Sekedar silahturami dengan nenek ali yang berada di sana , ia sangat senang jika berkunjung ke mertua dari sang kaka. Karna ia belum menikah juga keduaorang tuanya sudah tiada saat ia masih mengenyang pendidikan tingkat kuliah. Saat itu juga masa terpuruknya, mendiang keduaorang tuanya kecelakaan pesawat dari jepang. Dan ali di kirimkan untuk menghibur dirinya sampai bangkit...
Ia tersenyum menatap budhila...
"ali ga papa, cuma shock. . Tapi ali perlahan akan mengingat semua kejadian itu" kata bram
"maksudnya, ali bakal mengingat semuanya... Termasuk dia" kata budi
Bram mengangguk dan tersenyum, ini yang ia inginkan. Ali ingat semuanya, walaupun ia takut kalau ali akan merasa terpuruk seperti dirinya dulu.
Budhila menatap keponkannya dengan sendu, viya menghampirinya dan memeluknya dari samping.
####
Ke - esokan harinya...
Ali sudah bersiap memakai seragam, ia tersenyum ke arah semua orang yang berada di ruang makan.
" jadi mau kan sama tawaran tadi? " tanya budi
Ali mengangguk dan menatap viya yang tengah tersenyum...
"nanti kunci motornya ada di laci deket ruang tamu yah sayang" kata budhila mengelus pundak ali
Ali mengangguk lagi...
"ahay... Ciyeeee pake motor " ledek bram
"ciye mau tunangan" kompak ali juga viya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sama Terluka ( Luka )(amatiran)
Romancejika itu mau loe gue pergi, maaf udah buat sandiwara ini... semua demi kebaikan bersama *Ali kenapa loe jahat sama gue!!! di saat gue udah mulai jatuh ke loe... loe malah khianatin gue dengan ini *megan