12

228 20 0
                                    

Megan menatap ali yang tengah bercandaan dengan viya...

"ukh tai loe... Gue gedeg sumpah sama loe dasar sepupu sengklek" pekik viya membuat semua mata tertuju kepada meja mereka yang bertuliskan angka no 02

Megan pun langsung menatap tajam ke arah viya yang membuat dirinya terasa malu karena ulahnya...

"language viya" teriak ali membuat viya menyengir kuda

" nyengir aen loe kaya kuda lagi pipis" kata ali terdengar pula oleh seluruh pengunjung kafe

"language loe juga ali" kata megan dengan kesal

Entahlah ali viya sama aja, sama narsis.. Sama gila juga sama selalu ada di saat ia butuh itu yang utama... Selalu ada di saat ia lagi senang maupun sedih.

Setelah mendengar ucapan megan keduanya hanya diam, mereka memandang ke segala arah .. Sampai mereka mendengar lonceng dari arah pintu masuk. Ketiganya menoleh ..

Ekspresi wajah megan menjadi berubah tegang, entahlah berhadapan sama kedua orang itu membuat degub jantungnya berdetak lebih cepat seperti orang jatuh cinta. Mengetahui perasaan megan, viya mengusap punggungnya sedangkan ali memegang telapak tangan kiri megan dan mengusapnya dengan lembut.

Resky merangkul kekasihnya dengan posesif, ia seolah memberitahu kalau ia punya syifa dan syifa adalah punya dia.

"duduk dong dek ... " kata ali mengintrupsi kedua orang yang ada di depannya

Kedua-orang itupun duduk dan menatap ke sembarang arah...

"guys mau pesan apa? " tanya viya mencairkan suasana dengan senyumnya

Flashback on

Setelah megan pulang ali memerintahkan viya untuk tetap di kamarnya..

"ada apa li? " tanya viya to the point, ia lelah melihat ali yang ta kunjung istirahat

"gue mau ketemuan besok sama kalian ber empat di kafe... Semoga resky bisa nerima kalian berdua kek dulu" kata ali membuat viya shock

"loe kangen kan kebersamaan kalian ber empat lagi? " tanya ali

Viya mngangguk...

"gue bakal buat seolah loe di ajak sama gue... Loe bukan termasuk rencana gue... Tapi loe harus tau besok jangan gue aja yang cairin suasana... Loe juga... Ini demi. Persahabatan kalian juga" kata ali

"ya udah serah loe ae lah li... Gue ngikut

Yang penting loe istirahat bye" kata viya beranjak dari duduknya

Flashback off

"capuchino ice... " jawab ali dan megan bersamaan

Ali tersenyum jail kepada megan yang sedang menatapnya tajam...

"idih si gelis mah sa ae... Ngikut muluk " goda ali

"idih najis gue ngikut loe kunyuk... " kata megan

"language megan ikh... " kata Viya membuat megan memperlihatkan giginya...

"emmm kalian berdua mesen apa? " tanya viya menatap resky juga syifa

"jus stoberi" resky

"jus jeruk" syifa

Setelah menulis pesanannya, viya beranjak menemui kasir untuk membayar semua pesannya...

"gue bingung ke napa tiba tiba loe ajak kita berdua buat gabung sama kalian? " tanya resky to the point

"hehhee niat baik kok, dulu kan kalian sering bareng ya kalopun tanpa gue... " jawab ali sekenanya sedangkan megan menatap mantan sahabatnya bergantian dengan sendu

Sedangkan syifa menatap kesembarang arah, dia benar benar bingung harus mulai dari mana...

"gue mau kita kek dulu" satu kalimat membuat ali menatap megan takjub, ia ta menyangka kalau megan akan memulai mendahului dirinya

"buat? Apa kurang jelas setelah loe membully syifa berhari hari dulu? " ucap resky dengan tajam

Megan menatap resky dengan mata yang berkaca kaca... Ali berusaha menenangkan megan dengan mengusap tangan kiri megan yang berada di bawah meja.

"setidaknya loe mencoba dari awal, seseorang yang udah mengakui perasaannya dan tiba tiba orang yang ia cintai menjauh tidak terlihat pasti akan drop banget... Apalagi megan yang hidup Selalu ada... Ingat dia perempuan sob" kata ali memulai menjelaskan bagaimana posisi megam dahulu sampai sekarang

"loe dari kecil selalu ada buat megan, dengan mudahnya loe Mnjauhi megan karena loe tau perasaan megan ke Loe gimana ... Apa loe ga bisa memberitahu megan tentang perasaan loe dengan pelan... Loe dan dia besar bareng" lanjut ali

"gue ga nuntut loe buat jadi in gue orang teristimewa seperti syifa sekarang ky... (resky menatap megan lalu menatap ke arah syifa)

Gue cuma mau loe jangan berubah dan jangan ngejauhin gue... Udah itu aja..

Gue bully syifa karena gue banyak banget masalah... Di keluarga nyokap Bokap gue selalu berantem masalah kecilpun jadi masalah buat mereka...

Saat itu juga loe jauhin gue dan bawa syifa... Semua anak yang benci gue membully gue kalau gue emang pantes di gini in sama loe... Karena mereka iri melihat gue sama loe juga bryan...

Saat itu juga gue down... Bryan pergi ke belanda karna ga kuat liat keduaorang tua gue berantem... Di tambah viya waktu itu ke padang... Gue butuh sandaran ky...

Gue bully syifa... Tapi gue sadar kalo gue salah ky... Sorry sorry syif" kata megan terisak

Viya yang sudah mengambil pesanannyapun menaruhkan semua minuman di atas meja dan memeluk Megan erat, ia terisak sama Seperti megan juga syifa

"sorry gan... Gue ga tau saat itu loe butuh sandaran gue, waktu itu gue buat nemenin ali... " kata viya menatap ali

"tapi kalian juga ga tau gimana rasanya jadi gue ... " kata resky mengalihkan semua pandangan ke dia...

"maksud loe? " tanya ali

" gue saat itu kalut, sahabat yang selalu gue jaga cinta sama gue... Sedangkan syifa dia gadis teristimewa gue... Gue bingung harus milih siapa waktu itu... "

"kenapa kamu harus milih ky, megan hanya mau kamu tau tentang perasaannya dia... " kata syifa

"iya sayang aku tau aku salah, tapi aku beneran bingung ... Dia antara 2 cewe yang mencintai aku... Aku ga mau di antara kalian sakit hati... " kata resky

"tapi tanpa sadar nyatanya loe buat semua orang sakit hati, syifa yang berjauhan sama viya... Padahal dulu lengket banget... Begitu sebaliknya .. Kedua orang tua Mereka yang selalu bingung... Megan... Dan sekarang gue... Gue sakit hati karena viya ga kasih tau apa yang terjadi di antara viya juga syifa... Padahal dari kecil mereka gue jaga dari apapun itu... " kata ali panjang kali lebar

"tapi loe ga tau gimana jadi gue" kata resky

"loe ga dewasa dengan pilihan yang loe buat, harus pilih di antara mereka berdua... Loe ga minta penjelasan megan dan memulai dari awal lagi tentang persahabatan kalian ber empat... Apa waktu bertahun tahun loe ga ngenalin semua watak Mereka dan menganggap mereka ada? Padahal Loe bisa mengubah kalimat kedua gue dari memilih diantara mereka menjadi gimana mulai dengan perasaan yang ada dalam persahabatan? So... "

"megan cuma mau loe menganggap dia kaya dulu lagi... " kalimat itu Keluar dari mulut Viya

"tapi... "

Megan sudah tidak Kuat lagi dalam. Suasana seperti ini,

"gue pergi... Kalo Loe berdua ga anggep kita kek dulu lagi... Ok fine gue kalah... Cukup bahas gue... Gue cape" kata megan lalu beranjak pergi dari hadapan mereka

Ali yang takut terjadi apa apa sama megan, ia beranjak Mengikuti megan... Syifa hanya menatap mereka berdua dengan nanar...

Sama Terluka ( Luka )(amatiran) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang