10

243 20 0
                                    

Megan menahan nafasnya meliat bibir ali yang tampak gemetar, ia bingung harus gimana.. Apa ini efek keseleo? dan badannya panas... Ini kenapa? Batin megan

"ali loe sadar donk... Gue bingung" kata megan bingung

Ali mebukakan matanya perlahan, ia tersenyum menatap manik mata megan...

"gue... Ba.. Baik gelis" lirih ali sambil tersenyum

Megan ta habis fikir, kondisi seperti ini dan ali bilang baik baik aja. Apa sebenarnya yang terjadi sama ali? Apakah dia ketakutan saat mobil ini ngebut? tapi kenapa?

Sesampai di halaman rumah viya, megan langsung bergegas mengetuk rumah viya dengan ali yang berjalan yang d bantu oleh pak sopirnya.

Tok

Tok

Tok

"ya ben... " kata viya terhenti melihat ali yang kondisinya tidak bisa di katakan baik baik saja

"
aliiiii" pekik viya

Ali yang tadi berusaha untuk menopang bobot badannya, sekarang ia terjatuh ke depan dan di tahan oleh pak sopir.

"li ali.. " tepuk di kedua pipi ali

"pak buruan bawa ke kamaranya " kata viya di angguki oleh pak sopirnya

Mereka pun membawa ali kedalam kamarnya, setelah itu viya menelpon sang bunda untuk mengecek keadaan ali saat ini.

"kenapa sama ali? " tanya viya menatap tajam megan

Tatapan viya membuat megan nyali menciut, ia ta pernah melihat sahabatnya semarah ini. Namun karna sepupunya, sahabatnya itu menjadi bisa di katakan menjadi monster.

"setelah terjatuh dari skateboard gue bawa dia pulang, tapi di perjalanan kami akan kecelakaan vi. Hampir nabrak kucillng... Dan ali... Kelihatan shock banget" jelas megan membuat sahabatnya itu duduk di sofa kamar ali, viya menatap nanar sepupunya itu... Ia ta menyangka trauma itu masih ada.

Krek

Pintu terbuka ... Budhila serta budi kedua orang tua viya menampilkan wajah yang cemas, keponakan tersayangnya sedang menutup berbaring di atas kasur... Namun beberapa detik kemudian ali membuka matanya

"nte... Pulang cepet dalam rangka apa? " tanya ali dengan lirih

Budhila menangis dan memeluk ali. Dengan erat...

"kita kerumah sakit sekarang yah? " ucap budhila tanpa menjawab pertanyaan ali

Viya menarik tangan megan keluar kamar ali...

2 gadis itu menunjukan ekspresi yang berbeda beda, megan menampilkan wajah bingungnya sedangkan viya menampilkan wajah cemasnya.

Viya menatap kolam renang dengan menangis tersedu, megan mengusap pundak sahabatnya itu... Dengan cepat viya memeluk megan dengan erat.

"gue takut kejadian itu bakal buat kegoncangan itu lagi... " lirih viya

"maksud loe? " tanya megan menatap sahabatnya dengan serius, ia yakin permasalahan ali terlalu rumit. Bahkan dia saja bingung menghubungkan permasalahan yang d hadapi sepupu dari sahabatnya itu.

" kata keluarga gue, dulu bokapnya ali psikopat pake banget. Ga sadar kalo ali anaknya, dan bokap ali mau bunuh diri dengan menyabotase mobil yang di bawanya bersama ali. Tapi Keduanya allhamdullilah selamat, tapi bokap ali menghilang ga tau kemana. " penjelasan viya membuat megan mengangguk paham

Megan memeluk sahabatnya dengan lembut, ia mengusap punggung sahabatnya untuk memberi sedikit ketenangan. Ternyata di balik kenarsisan keluarga viya, banyak kisah luka yang terkenang di dalam keluarga itu. Megan tidak tau kalau ada yang lebih terluka darinya...

"kak bryan gue kangen" megan dalam hati dengan memejamkan matanya dalam pelukan sahabatnya sambil meneteskan air mata

Sama Terluka ( Luka )(amatiran) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang