EXTRA PART + Trailer

47K 1K 123
                                    

Waktu terasa begitu cepat,tidak terasa pula Veylia sudah meninggalkan dunia dan keluarganya selama enam tahun. Gerald masih setia untuk mendatangi pemakaman istrinya itu,rasa cinta Gerald untuk Veylia masih sama seperti dulu saat pertama kali mengenal Veylia.

Tidak sekalipun Gerald berniatan menggantikan posisi Veylia untuk mencari seorang istri. Gerald tau Chale membutuhkan kasih sayang seorang ibu,bahkan orang tuanya dan orang tua Veylia juga menyuruhnya untuk mencari pendamping hidup baru.Tapi Gerald terlalu egois untuk memenuhi rasa kasihnya terhadap Veylia.

Gerald masih dikatakan muda untuk ukuran seorang duda,banyak yang menyukai dan tergila-gila padanya,bahkan semua wanita dari kalangan model internasional atau rekan kerjanya bertiak histeris saat Gerald dan Chale berjalan bersama,diluar sana Gerald sering di juluki sebagai Hot Daddy.

Chale sudah menginjak umur anak-anak yakni enam tahun.Dia semakin aktif dalam kegiatannya,ia paham betapa tidak beruntungnya dia terlahir tanpa melihat wajah sang ibu sebelum sang ibu menutup mata untuk selamanya.

Gerald tidak bercerita banyak terhadap Chale karena usia Chale masih terbilang kecil untuk memahami cerita rumit yang dialami ayah dan ibunya.
Chale bukanlah anak manja atau nakal,ia cenderung aktif untuk hal berbicara ia juga sangat aktif dalam hal mengasah kejeniusan nya.

Seperti pesan Veylia dulu,ia meminta Gerald untuk mendidik anaknya sebagaimana sekarang Chale menjadi orang baik diantara keturunan keluarga Zudith dan Robert. Gerald menyayangi Chale,sangat!. Gerald merasa ada bayangan Veylia dalam diri Chale.
Chale sangat banyak mewarisi kemiripan Veylia dari Mata,hidung,mulut dan cara berbicaranya yang berwibawa semakin menunjukkan bahwa Veylia terlahir kembali dalam wujud pemuda tampan ini,Chale.

Chale bisa dibilang jenius sebelum waktunya,entah dengan cara apa Gerald mendidiknya,intinya Gerald harus bisa menunjukkan kepada Veylia bahwa ia akan berhasil memenuhi amanahnya untuk mendidik putra satu-satunya itu.

〰〰〰〰〰

Gerald meletakkan sebuket bunga mawar putih dan merah tepat di bawah batu yang bertuliskan nama Jeslyne Veylia Robert. Gerald tidak bosan untuk mengunjungi tempat bergunduk tanah yang sudah dihiasi keramik itu. Begitupula Chale,ia sangat menyukai tempat keramat ini, yah makam ibunya.

"sayang...bagaimana kabarmu disana?" Gerald berucap seraya mengusap batu nisan Veylia.

"kau lihat? Anak kita sekarang sudah besar,dia sangat aktif belajar. Benar begitu Chale?" Gerald bertanya pada Chale yang berada di sisinya.

"yah Dad,kau benal....Mommy,aku seling mendapat pelingkat di sekolahku,aku gemal belajal dan membaca,Mom. Daddy yang mengajalkanku" cercah Chale bercerita dengan khas bahasa nya yang cadel.

Gerald hanya bisa tersenyum simpul memperhatikan interaksi tak langsung antara Chale dan ibunya yang sudah tiada.

"Aku sering dicelamahi oleh Daddy,aku tidak pelnah nakal Mom,tapi Daddy tidak bosan untuk mencelamahiku" Chale mendengus kesal saat membayangkan bagaimana Gerald begitu protek saat mendidiknya.

"itu amanah dari mommy mu sayang" Gerald membenarkan salah fikir Chale.

"Mommy dulu pernah mengatakan pada Daddy,bahwa Dad harus bisa mendidik mu dengan baik,dan menjadikanmu pemuda yang berguna,Chale" lanjut Gerald mengelus rambut anaknya sayang.

Chale tampak berfikir sebentar,lalu ia mendekati batu nisan Veylia,dengan sedikit membungkukkan badan.

"Mommy,aku belsumpah padamu,akan menjadi pemuda yang belguna,baik dan pintal,sepelti yang kau inginkan. Aku ingin ini menjadi kejutan untuk Daddy saat aku sukses nanti." Chale berbisik pada batu nisan itu,membayangkan bahwa itu adalah telinga dari ibunya.

You are Mine - Robert Series [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang