Sudah dua hari Smith menjalankan tugasnya sebagai seorang suami untuk Breve. Mereka sudah sah menjadi suami istri,pernikahan mereka berjalan sangat sederhana hanya membutuhkan pemberkatan dari pendeta untuk di persembahkan kepada Tuhan.
Entahlah perasaan Smith saat ini sangat campur aduk,ia merasa bersalah karena apa yang sudah di lakukan terhadap Breve.Saat ini Breve sedang merenung di balkon kamar apartemen,ia menatap kota Barcelona yang indah,tidak seperti nasibnya yang sebaliknya.
"seharusnya aku hidup bahagia dengan orang yang aku cintai,tidak seperti ini! Takdir memang tidak ingin aku bahagia" gumam Breve merutuki nasibnya yang sekarang sudah menjadi istri seorang Smith.
Tanpa Breve sadari,Smith sedari tadi berada di belakangnya,Smith mendengar sumpah serapah yang di ungkapkan Breve,ia tak enak hati melihat istrinya merendung nasib yang buruk seperti ini,ia mencoba menerima ini semua,tapi tidak dengan Breve,Breve adalah gadis baik tapi nasibnya harus buruk karena ulahnya.
"kau akan bahagia" lirih Smith yang terdengar oleh Breve. Lantas ia menoleh kebelakang menatap Smith yang berdiri.
Breve tidak mengatakan apapun,ia kembali menatap depan,Smith perlahan berjalan duduk di samping Breve.
"bagaimana caranya?" tanya Breve untuk menanggapi kalimat Smith tadi.
"aku akan membuatmu mencintai ku" titah Smith tiba-tiba,reflek Breve langsung menatap Smith.
"apa maksudmu?"
"kau tadi bilang,seharusnya kau hidup bahagia dengan orang yang kau cintai,aku akan membuat semua itu terwujud,walaupun kemungkinannya kecil,aku akan berusaha" papar Smith menatap manik mata istrinya.
"cinta bukan sebuah pemaksaan" begitulah ucap Breve menanggapinya,ia membuang muka untuk melihat suasana luar Apartemen,Smith masih melihati wajah cantik istrinya.
"cinta adalah sebuah kenyamanan,sebelum cinta datang mungkin rasa sayang dan nyaman akan terlebih dahulu menghampirimu" Smith berkata seolah-olah meyakinkan istrinya.
"aku tidak tau" jawab Breve singkat tanpa melihat Smith.
"kau harus tau! Mulai sekarang kita akan menjalaninya bersama Breve,kau akan terbiasa denganku,aku akan menebus kesalahanku dengan ini,dengan memberikan semua kasih sayang dan cintaku kepadamu dan calon anak kita" ujar Smith mantap.
'semoga dengan adanya kau dalam hidupku,aku tak lagi mengharapkan Veylia' Smith membatin.
"semoga semuanya berjalan seperti ucapanmu" balas Breve. Smith mengulum senyum lalu memeluk bahu Breve dan menenggelamkan Breve dalam pelukan nya.
"ayo kita konsultasi ke dokter" ajak Smith.
"baiklah"
Di tempat lain,Gerald dan Veylia sedang asik bercanda tawa di sebuah sofa kamar mereka.
"Gerald aku mandi dulu ya" ucap Veylia bangkit dari duduknya.
"kau mau kemana?" tanya Gerald.
"aku akan pergi konsultasi ke dokter sayang,kau lupa? Aku harus sering menemui dokter Claros untuk mengetahui perkembangan bayiku" jelas Veylia.
Gerald memutar bola matanya.
"bayiku juga Vey,aku yang menanam benih di rahim mu" Gerald berkata seakan ia merajuk tidak terima atas pernyataan Veylia yang mengatakan bahwa itu bayinya sendiri. Veylia yang melihatnya pun tersenyum geli."iya maafkan aku salah berbicara,sampai membuatmu merajuk seperti balita" Veylia pun tertawa setelah mengucapkan kalimatnya,ia berlari menuju kamar mandi sebelum ia habis di lahap oleh Gerald pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine - Robert Series [COMPLETED]
Roman d'amourAdult 18++ Privat acak! Follow sebelum baca ⚠️‼️ "Kau adalah milikku. Takkan ku biarkan lelaki lain menyentuhmu. Setiap inci tubuhmu hanya untukku. You're Mine, baby!" -Gerald Vans Robert- Penampilannya yang urakan dengan tatto pada tubuhnya sangat...