CHAPTER-15

43.6K 1.2K 9
                                    

Tok tok tok

Veylia segera berlari membuka pintu apartemennya. Tampaklah Gerald di depan pintu dengan pakaian casual.

"kau ini,janjinya datang kemari di pagi hari,tapi malah malam hari,menyebalkan" gerutu Veylia lalu masuk kembali kedalam apartemennya dan di ekori Gerald di belakangnya.

"Hey,apa kau marah?" Gerald menarik tangan Veylia hingga menghadapnya.

"menurutmu?" ketus Veylia membuang mukanya,Gerald semakin gemas jika Veylia merajuk seperti anak kecil. Gerald berseringai.

"kau benar marah? Oh ya ampun maaf kan aku sayang,aku akan memberikanmu hadiah karena aku telah melakukan kesalahan" Gerald menatap Veylia.

"apa?" Veylia menatap Gerald bingung dan mengernyitkan dahinya.

Cupp..

Veylia memejamkan matanya saat Gerald menciumi bibirnya sangat intens. Manis... Veylia suka itu,walaupun keadaanya sedang kesal tapi jika sudah seperti ini ia tidak bisa berkutik. Gerald melepaskan tautan bibirnya,Veylia mulai membuka matanya.

"itu hadiahnya,apa kau sudah tidak marah lagi denganku?" tanya Gerald dengan alis terangkat satu.

"kenapa kau datang malam? Padahal pagi tadi aku sudah bersiap,lalu kau juga tidak ada kabar seharian ini,aku mengkhawatirkanmu!" kesal Veylia memanyunkan bibirnya kemudian mendudukan dirinya di tepi ranjang.

"hufft,maafkan aku,aku tadi sangat di sibuk kan oleh client baru yang sangat cerewet,jadi aku tak sempat menghubungimu,maafkan aku" Gerald duduk disamping Veylia dengan terus meminta maaf.

"apakah client nya wanita?" tanya Veylia. Gerald mengerti yang dimaksud Veylia.

" jika iya?" Gerald menggoda Veylia dengan senyuman jahilnya.

"huh,pantas saja kau betah tidak menghubungiku" Veylia kembali kesal dengan jawaban Gerald.
Gerald semakin terkekeh melihatnya.

"oh apa gadisku ini cemburu?" goda Gerald mencium sekilas pipi kiri Veylia.

"tidak Vey,client ku laki-laki,dia berasal dari Jepang,dia ingin bekerja sama dengan ku tapi ada suatu masalah jadi aku harus menyelesaikannya" lanjut Gerald memegang tangan Veylia.

"emm begitu,baiklah ku harap kau tidak berbohong"

"aku tidak mungkin bohong kepadamu" tegas Gerald menatap Veylia lekat.

"yasudah sekarang bersiaplah,ayo kita menemui orang tua ku" ajak Gerald selanjutnya.

"baiklah"

✳✳✳✳✳

"ada apa Gerald? Sepertinya serius" tanya James Robert,ayah Gerald.

"memang ini penting Dad,aku dan Veylia akan melangsungkan pernikahan bulan depan" Gerald berucap dengan serius,dan sesekali melirik Veylia yang duduk disebelahnya.

"Ha? Secepat itu? Kenapa?" tanya Khatlen Robert,Ibu Gerald yang terkejut.

"iya mom,aku tidak ingin menunda waktu lagi" Gerald menjawab dengan pasti.

"Lalu bagaimana dengan orang tua Veylia? Apa mereka sudah mengetahui ini?" tanya James kepada anaknya itu.

"kami akan ke Indonesia besok,kami membicarakan perihal ini,akan lebih baik jika kalian ikut" seru Gerald menatap kedua orang tuanya. Veylia terkejut mendengar ucapan Gerald,ia tidak mengetahui rencana Gerald yang akan ke Indonesia besok untuk bertemu kedua orang tuanya.

"tapi Dad ti-" ucapan James terhenti.

"kumohon Dad,jangan menolak" mohon Gerald kepada orang tuanya yang sepertinya tidak bisa ikut. James menghela nafas kasar.

You are Mine - Robert Series [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang