CHAPTER-12

37.8K 1.4K 4
                                    

"hati-hati sayang. Jaga dirimu baik-baik ya." ucap Sharon di depan pintu penginapan mereka.

"Tak lama lagi kami akan menyusulmu,  Vey." imbuh Martin, sambil menyesap  kopinya.

"baiklah Mom, Dad. Aku selalu menunggu kalian." Veylia menampak kan senyum bahagianya.

"Percaya pada Mom, Gerald pasti sangat merindukanmu." Sharon berkata penuh keyakinan. Veylia hanya tersenyum menanggapinya.

Mungkin saja...

✳✳✳✳✳✳

Selama berjam-jam ia di udara menuju New York, itu sangat melelahkan baginya. Ia rindu suasana NEW YORK yang ramai dan indah. Tak lupa satu hal, ia juga merindukan Gerald, ia tak sabar bertemu pria itu. Ia ingin cepat-cepat sampai di perusahaan dimana dulu ia juga bekerja disitu.

ROBERT COMPANY'S

Veylia rindu dengan suasana kantornya dulu, ia rindu bekerja dan ditemani kekasihnya, ia rindu semuanya. Veylia sekarang berada di perusahaan Gerald, ia tersenyum memandang gedung pencakar langit tersebut.

Veylia memasuki kantor dengan senyum mengembang di sepanjang jalan. Para karyawan dan staff menatapnya heran. Setelah 6 bulan tak muncul, akhirnya Veylia kembali.

Veylia sekarang berada di depan ruangan Gerald, ia tersenyum bahagia, tapi senyumnya pudar saat mendengar suara wanita di dalam ruangan Gerald. Lantas ia membuka ruangan Gerald.

"Gerald." lirih Veylia saat membuka pintu.

Gerald bersama seorang wanita disana, wanita itu adalah Kimberly. Gerald memandang Veylia sekilas lalu melanjutkan mengetik di laptopnya, ia tak memperdulikan Veylia? Ditambah lagi dengan posisi duduk Kim yang berada di pangkuan Gerald membuat Veylia tambah sakit hati.

Veylia datang mendekati Gerald dan Kim.

"secepat ini kau melupakanku Gerald?" lirih Veylia, tak terasa air matanya terjatuh. Gerald menatapnya sinis.

"Sebegitu tidak pedulinya kau kepadaku Gerald? Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?" tanya Veylia. Gerald yang mendengar itu langsung berdiri, Kim pun ikut berdiri.

"Sebegitu cepatnya kau meninggalkanku? Apa kau sudah tidak peduli dengan ku? Seharusnya kau bertanya pada dirimu sendiri. Apa yang kau katakan itu salah atau benar? Selama ini kau meninggalkanku tanpa alasan, apa menurutmu itu benar? Sekarang kau menyalahkanku begitu? Tak tau malu." Gerald berucap dongkol dan tersenyum kecut, ia mengatakan semua isi hatinya kepada Veylia.

"lebih baik kau pergi saja jika hanya ingin mencari kenyamanan lalu meninggalkan. Cari saja pria yang bisa menjadi pelarianmu!" ucap Gerald dengan nada tinggi.

Veylia sedari tadi hanya menangis tak kuasa mendengar tutur kata Gerald yang menyakiti hatinya. Sebab ia pergi itu ada alasannya.

"tapi a..a.. aku bisa menjelaskan" ucap Veylia disela tangisnya.

"pergilah aku tak butuh penjelasan!" bentak Gerald sembari menggebrak mejanya. Veylia dan Kim tersentak melihat Gerald marah.

Veylia segera pergi dari sana, ia berlari keluar kantor dengan menangis, membuat karyawan yang melihatnya terheran-heran.

Selama perjalanan ke apartemenya, Veylia hanya bisa menangis dan menangis. Ia tak menyangka Gerald yang dulu sangat mencintainya sekarang menjadi Gerald yang sangat membencinya, Ia tak menyangka sekarang Gerald sudah melupakanya. Ia sadar mungkin selama ini tindakannya salah, tapi ini demi kebaikannya agar Kimberly tidak mencelekainya, bukan?

Veylia sangat terpuruk saat ini, ia hampir saja putus asa dan apa yang dikatakan Smith benar bahwa ia akan menyesal jika kembali kesini.

Disisi lain, Kimberly tertawa jahat dalam hati. Ia meratapi keterpurukan Veylia yang malang. Ia berinisiatif untuk menghubungi seseorang dan menyampaikan kabar ini padanya.

"Halo"
.
.
.

Hai Readers😀

Jangan lupa vote+coment setelah baca ya😊

Karena vote dari kalian merupakan penghargaan bagiku😇

18 November 2017

You are Mine - Robert Series [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang