Gue melirik Athlas yang lagi serius ngejawab soal.
"Lo naksir sama gue?"tanya Athlas setengah berbisik tanpa noleh ke gue ngebuat gue salah tingkah.
"Hah?ehm itu.."
Athlas menoleh ke gue,"Lo liat-liat gue,kan?"
Gue mengambil nafas pelan. Gue kira,Athlas ngungkit kejadian di depan ruang guru tadi. Ternyata enggak.
Athlas berdiri lalu natap gue dengan tatapan meremeh,"Anak peringkat 10 besar masa lama ngerjain ginian"ucapnya menyebalkan.
Gue melotot kesal,pingin gue bilang sama dia keras keras kalau gue gak belajar dan gak masuk pas penjelasan materi ini. Tapi gue urungin niat gue itu gara-gara masih ada guru di ruang ini.
"Yaudah,gue pulang dulu ya. Kerjain tuh bener-bener"bilang Athlas lalu pergi keluar dari ruang guru. Gue melirik jam dinding yang menunjukkan angka 4,"Cepet banget"ucap gue lirih.
Gue berdiri dari tempat duduk dan mengumpulkan ulangan di atas meja Bu Ani.
"Bu,lain kali..jangan gangguin orang lagi seneng. Saya sama Athlas lagi seneng kok ibu dateng tiba-tiba,kan jadi gak seneng lagi bu..adanya mah kesel harus ulangan"jelas gue pelan ke meja Bu Ani.
Setelah gue berbalik membelakangi meja Bu Ani. Gue dapat mendengar jelas bahwa ada yang bisik-bisik di belakang gue,lebih tepatnya...meja Bu Ani yang berbunyi. Gue agak sedikit melihat kebelakang tapi gak ada siapa-siapa.
Oke,Zia. Tarik nafas dalam-dalam. Di hitungan ketiga lo harus lari dari kantor guru ini.
"TIGA!"
Gue pun lari. Bodoamat sama semut-semut yang gue injek,gue udah lelah sama hantu.
***
"ZARNAN!SINI LO!SIAPA SURUH NGEPOST FOTO GUE LAGI NAHAN PIPIS,HEH?!"teriakan gue udah menggema di kamar Zarnan,tapi dianya tetep gak memperdulikan gue malahan asik main Xbox. Gue memandang adek gue itu,setelah pulang sekolah,gue kebelet pipis dan harus nunggu Mamih selesai mandi sedangkan tanpa sadar Zarnan memfoto gue dan ngepost di snapgram.
Dengan capt : K4k Z14 l491 ke6elet p1p15 n1h..
Fix,kalau kalian tau arti kalimat itu berarti kalian pernah alay kayak adek gue.
Gue berjalan menuju tempat Xbox,"Gue rusakin,nih!?hapus gak foto gue!"bentak gue mulai kesal.
"Tinggal minta baru sama Papih"lalu ia natap gue,"Rusakin aja. Gue juga bosen"
Gue menatap Zarnan gak percaya.
Dia pikir duit dateng dari upil hidungnya!?
Anak kecil kok udah songong banget.
"Siapa sih nama barbie lo yang baru?Cessa ya?"gue natap Zarnan dan pura-pura berpikir,"Eh?kayak mana kalau GUE TENGGELEMIN KE AIR TOILET!?"tanya gue sambil meninggikan suara.
Zarnan mematung lalu perlahan melihat gue dengan tatapan horror.
"Sante,Zar. Palingan 5 menit setelah itu dia ngapung di laut"ucap gue sambil masang muka jahat.
Lalu dengan cepat,gue mengambil salah satu barbie Zarnan yang cantik di atas lemari,"Ini barbie lo yang paling cantik,kan?WAHHH.."gue memandang barbie di tangan gue lalu menyentuh rambut pirang barbie itu.
"ENAK NIH KALAU DI JAMBAKIN!"
Zarnan beranjak dari kasurnya lalu menghampiri gue,"Kak..lepasin.."ucapnya tajam.
Gue menjambak barbie Zarnan dan pemiliknya itu tambah melotot ke gue.
"Kak.."ucap Zarnan pelan.
Gue semakin menarik rambut barbie Zarnan dengan kejam. Lama-kelamaan gue kayak emak tiri di ftv.
"HUAAA...KAK ZIA JANGAN NARIK RAMBUT REBECCA...AKU SELALU SAMPOIN RAMBUTNYA PAKAI SAMPO BAU STROBERI. NANTI KALO RAMBUTNYA COPOT,KALO AKU MANDI,AKU MANDINYA SAMA SIAPAAAA..."jelas Zarnan sambil menghentakkan kakinya.
Gue cengo natap Zarnan.
"Ini namanya Rebecca?buset,lebih bagus nama dia di banding lo"ceplos gue.
Gue gak habis pikir. Anak laki-laki lain mainnya pesawat,nah ini..adek gue yang selalu di bangga in Papih mainnya sama...BARBIE!?
MANDI JUGA SAMA BARBIE!?
Bukan ini bukan adek gue.
Dia.. titisan mimi peri.
Gue menatap Rebecca di tangan gue. Wajahnya yang kayak orang bule seolah-olah bilang ke gue : Lo yang ngomongin gue di perosotan?ngaku deh lo.
Lalu gue natap Zarnan yang mau nangis,"Zar,lo gak ngajarin barbie lo jadi preman,kan?"
Ia mendongak dan mengangguk. Mungkin tidak paham apa hubungan Rebecca dengan preman.
Ia menyeletuk,"Dia pacar aku gimanasih. Masa aku ngajar dia jadi preman"
Gue langsung menoleh cepat ke Zarnan,"Yatuhan,Zar. Lo masih sehat,kan?gue masih mending suka sama manusia nyata. Lah ini..lo malah suka sama BARBIE??"gue menghela nafas,"Yang bahkan kulitnya dari plastik!?"
Lalu suasana hening.
Rebecca natap gue gak terima.
Lalu Rebecca menatap gue lebih tajam dengan senyumnya yang menandakan bahwa dia punya rencana untuk gue malem ini.
Persis kayak boneka Annabelek.
Tiba tiba gue bergidik ngeri dan reflek menjatuhkan Rebecca lalu menatap boneka itu dengan jijik,"Jangan deketin gue ih!"ucap gue.
Tak lama kemudian,terdenganr Mamih berteriak yang ngebuat gue membeku. Bukan,bukan ia marah sama gue juga bukan karena gue buat telur dadar gosong.
Mamih bilang kalau Calum nyari gue di depan rumah.
Hah?
Calum?
HAH CALUM THOMAS HOOD!!?
DIRUMAH GUE!!??
"Kak!?aku gak jadi hapus foto kakak!!"teriak Zarnan setelah gue mau keluar dari kamarnya. Gue sempat berbalik lalu melihat Rebecca sedang menatap gue tajam lagi.
Yang penting gue gak ada masalah sama boneka pirang itu.
Tanpa berpikir panjang,gue lari keluar dari kamar Zarnan dan dengan cepat menuruni tangga.Gue akan terkena masalah serius kali ini.
Tbc-
A.n
WUP WUP,GUE UPDATE UYE.
Ada yang punya barbie kayak Rebecca?
Gue punya dulu dan gak akan mau punya barbie lagi. Gue serasa di awasin sama si barbie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jambu Aer ● Calum Hood
Fanfiction[SUDAH TAMAT] Hidung lo besar banget,kayak jambu aer depan rumah gue. Copyright,Jambu Aer,2017