Pukul 13:45.
Saat ini Beby dan Tasya sedang menunggu Marisa diparkiran. Niat mereka mau kumpul untuk makan bareng, tetapi Tasya terus menanyakan ada hubungan apa Beby dan Rival yang membuat risih Beby."By, sebenernya lo itu ada hubungan apa sama kak Rival?" tanya Tasya berulang kali.
"gue harus bilang berapa kali sih kalo gue nggak kenal sama Rival Rival yang lo sebut" kata Beby geram.
"tapi... Tadi itu kak Rival manggil elo sayang" ucap Tasya geram.
"gue nggak tau, udah lah orang gila nggak usah diurusin. Gue tunggu dimobil" kata Beby cuek lalu meninggalkan Tasya yang masih tidak puas dengan jawaban Beby.
***
Sedangkan disisi lain Rival sedang berguling-guling tidak karuan karena memikirkan bagaimana cara dia memberi surat cinta dari buk Titik untuk kedua orang tuanya.
"haduh gimana ya? Kalo gue jujur bisa-bisa si entong disita lagi. " kata Rival sambil mengetuk-ngetuk kepalanya tanda bahwa dia sedang berfikir serius.
"buat ulah lagi bang?" tanya anak laki-laki berumur 12 tahun sambil menatap remeh abangnya dengan bersandar disamping pintu masuk kamar Rival. Itu adalah adik dari Rival, namanya Raihan Hermawan.
"yang masih kecil diam aja deh" kata Rival cuek tanpa melihat wajah Raihan.
"ya udah, padahal niat gue tadi baik mau nolong elo" kata Raihan cuek hendak pergi dari kamar Rival.
"eh tunggu-tunggu, elo serius mau nolong gue?" kata Rival.
"niatnya si kayak gitu, tapi abang nggak mau gue bantukan. Ya udah enak gue tidur aja" kata Raihan lalu handak pergi.
"eh eh eh tunggu tunggu tunggu, adek gue yang paling guanteng. Bantuin gue ya" bujuk Rival dengan kedipan genitnya.
"okey, tapi Ps lo gue pinjem 2 minggu" kata Raihan.
"1 minggu aja deh" tawar Rival.
"1 bulan" kata Raihan cuek.
"eh, iya deh iya 2 minggu" kata Rival pasra.
"okey, rencananya gini... "
***
Kring kring...
Bunyi alaram kamar Beby membangunkannya. Dengan langkah gontai Beby memasuki kamar mandinya.
Tak lama kemudian Beby keluar dari kamarnya dengan seragam yang sudah terbalut cantik ditubuh mungilnya dan juga dengan polesan make up tipis.
"pagi" sapa salah satu pembantu di rumah Beby.
"pagi" balas Beby dengan senyum tipisnya. Hanya dengan pembantu-pembantunya saja Beby seperti itu, menurutnya cuman mereka yang pantas mendapatkan senyum darinya.
"mari sarapan dulu non" kata bik Retno kepada Beby.
"bik, udah berapa kali aku bilang panggil nama aja nggak usah pakek embel-embel non" kata Beby.
"tapi non, Bibik nggak enak sama nyonya dengan tuan kalo manggil non Beby cuman pakek nama" kata Bik Retno jujur.
"engga pa pa Bik, kalo mereka marah biar Beby yang urus" ucap Beby lalu melahap roti bakar yang dilumuri selai coklat kesukaannya.
Ting!
Hp Beby berbunyi menandakan bahwa ada pesan masuk.
MAMA
Beby sayang,
mama sama papa mendadak harus pergi ke amerika, karena ada pertemuan penting disana. Maafin mama sama papa yang nggak bisa ngabarin kamu secara langsung. Kemungkinan besar mama sama papa disini cuman satu minggu, Mama udah trasfer uang ke rekening kamu. Selamat bersenang senang sayang--
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Girl (Hello Princess)
Teen FictionBagi Beby, Rival itu seperti petasan banting yang dimainkan oleh anak-anak komplek perumahanya. Dia yang menyukai kesunyian harus ekstra sabar saat anak Bunda berkedok Badboy dan The most wanted boy disekolah barunya mulai masuk ke zona nyamannya. T...