'Type-type ice girl dengan sikap dingin berwajah kaku.'
***
Tak, tak, tak.
Bunyi hentakan pelan dari sepatu, bergema di koridor kelas sebelas SMA Nusa Husada. Seorang gadis berjalan sambil menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari kelas barunya. Sedikit gangguan kecil yang ia dapatkan tadi sudah ia lewatkan. Matanya menatap kayu kecil bertulisan nama kelas yang sudah ia cari sedari tadi.
"Mohon perhatiannya, anak-anak, kalian akan dapat teman baru, ayo, kamu masuk," perintah bu Maya, wali kelas 11 IPA 1. Tak lama kemudian, muncullah seorang gadis
berparas cantik nan imut dengan wajah dinginnya."Silakan memperkenalkan dirimu," kata bu Maya.
"Nama saya Beby Irawan, panggil Beby," kata gadis tersebut dengan datarnya.
Benar kata pak Rafi, batin bu Maya.
Flashback on
"Silakan masuk, Bu Maya."
"Maaf sebelumnya, ada apa, ya, Pak Rafi manggil saya?" tanya bu Maya sedikit tegang.
"Santai saja, Bu, Ibu tidak melakukan kesalahan apa pun. Saya mau bilang kalo anak dari yang punya yayasan ini mau pindah ke sekolah ini. Dan saya mau menempatkannya di kelas Ibu," jelas pak Rafi.
"Oh begitu, baiklah, Pak, kebetulan di kelas yang saya pegang, muridnya tidak terlalu banyak," kata bu Maya.
"Dia orangnya dingin dan juga susah untuk berbaur, tapi Ibu tenang saja, dia tidak pernah berulah, dan juga
orangnya pintar. Namanya BEBY IRAWAN," jelas pak Rafi.Flashback off
"Baiklah, jika ada yang ingin bertanya, kita tunda dulu, karena sebentar lagi guru yang akan mengajar kalian akan masuk," kata bu Maya, menepuk-nepuk meja untuk mendiamkan murid yang sibuk dengan pekerjaannya sendiri.
"Beby, kamu mau duduk di mana?" tanya bu Maya ke Beby.
"Sini aja, Bu, sama saya," kata pria berbadan jakun, dan kepala plontos, menunjuk bangku di sebelahnya. Namanya Yosua, dikenal sebagai playboy dari jajaran anak nakal SMA Nusa Husada.
"Apaan lo, jangan, Bu, biar Beby duduk sama saya aja. Kalo dia sama Yosua, entar kebauan lagi, 'kan hobi Yosua ngentut, Bu," ujar Tasya, membuat satu kelas menertawakan Yosua.
"Terlalu jujur lo, Sya," ujar Nathan, pria bermata sipit yang duduk di belakang Tasya.
"Apaan sih lo, sirik aja jadi orang," kata Yosua sinis, menatap Tasya.
"Saya duduk sama Tasya aja, Bu," ujar Beby.
"Kamu kenal sama Tasya?" tanya bu Maya.
"Iya, dong, Bu, saya sama Beby 'kan udah sahabat dari kecil," jelas Tasya.
"Eh, curut, bu Maya nanya ke Beby, bukan elu, ya," cibir Yosua.
"Biarin, huek," kata Tasya sambil menjulurkan lidahnya ke arah Yosua.
"Udah-udah, kalian ini berantem terus. Ya udah Beby, kamu silakan duduk sama Tasya," kata bu Maya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Girl (Hello Princess)
Fiksi RemajaBagi Beby, Rival itu seperti petasan banting yang dimainkan oleh anak-anak komplek perumahanya. Dia yang menyukai kesunyian harus ekstra sabar saat anak Bunda berkedok Badboy dan The most wanted boy disekolah barunya mulai masuk ke zona nyamannya. T...